Mengonsumsi minuman soda terlalu sering bisa berdampak buruk terhadap tulang. Meski tidak berhubungan secara langsung, para ahli menyebutkan orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman soda justru jarang minum susu mengandung kalsium. Hal ini menyebabkan risiko osteoporosis dan patah tulang meningkat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
16 Jul 2020
Table of Content
Kegemaran mengonsumsi minuman soda saat beraktivitas sehari-hari bisa berdampak buruk terhadap tulang. Meski tidak berhubungan secara langsung, para ahli menyebutkan orang yang terlalu sering mengonsumsi minuman soda justru jarang minum susu mengandung kalsium. Hal ini menyebabkan risiko osteoporosis dan patah tulang meningkat.
Advertisement
Jika diamati, orang yang terbiasa mengonsumsi minuman soda berarti tidak mengonsumsi minuman bernutrisi lainnya. Ibaratnya, volume minuman untuk yang bernutrisi sudah tergantikan oleh minuman soda.
Penelitian seputar hubungan minuman soda dan risiko osteoporosis terus bermunculan. Dari Tufts University, ada penelitian terhadap beberapa perempuan dan laki-laki. Hasilnya, perempuan yang mengonsumsi minuman soda secara berkala memiliki kepadatan mineral tulang 4% lebih rendah.
Dari temuan lain, diduga kandungan asam fosfat dalam minuman bersoda yang memicu risiko osteoporosis. Fosfor adalah mineral yang sangat penting untuk tulang. Namun ketika jumlah asupan fosfor tak sebanding dengan kalsium, maka risiko tulang keropos bisa mengintai.
Tak hanya itu, kandungan kafein baik dalam minuman bersoda maupun tidak bisa mengintervensi penyerapan kalsium dalam tubuh. Dalam penelitian di Tufts University itu, ditekankan bahwa minuman bersoda baik yang mengandung kafein maupun tidak menyebabkan kepadatan tulang lebih rendah.
Di penjuru dunia, osteoporosis berdampak pada setidaknya 200 juta orang. Ketika kepadatan mineral tulang menurun, maka risiko patah tulang pun meningkat.
Jadi, jika merunut apa saja faktor yang berpengaruh terhadap osteoporosis, bisa diklasifikasikan menjadi:
Asupan nutrisi terutama kalsium inilah yang berkaitan dengan frekuensi seseorang mengonsumsi minuman soda.
Baca Juga
Sebelumnya, ada banyak penelitian yang mengobservasi hubungan antara mengonsumsi minuman bersoda dan berkurangnya kepadatan mineral tulang pada remaja dan perempuan dewasa.
Namun, korelasi antara soda dan osteoporosis belum terlalu signifikan. Contohnya, ada yang menemukan korelasi dari soda merek tertentu namun tidak menemukan hasil yang sama pada soda merek lainnya.
Untuk menginvestigasi hal ini, diambil data dari Women’s Health Initiative. Subjek penelitian adalah 161.808 perempuan yang sudah melewati fase menopause. Semua data lengkap terkait kesehatan dan gaya hidup dikumpulkan untuk meneliti korelasi antara minuman bersoda dan osteoporosis.
Hasilnya, konsumsi soda menunjukkan ada 26% peningkatan risiko patah tulang di pinggang. Ini terjadi pada perempuan yang dalam sepekan mengonsumsi 14 porsi minuman soda, dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengonsumsi soda sama sekali.
Meski demikian, penelitian ini tidak menemukan korelasi antara konsumsi soda dan kepadatan mineral tulang. Mengingat ada banyak faktor yang ikut berperan, peneliti pun mengingatkan bahwa bisa jadi kandungan gula dalam minuman bersoda juga menyebabkan kalsium dan homeostasis tidak seimbang.
Sama seperti minuman isotonik, tidak ada yang melarang sama sekali konsumsi minuman soda. Hanya saja, kembali kepada pilihan setiap individu, seberapa bijak mengganti minuman bernutrisi atau bahkan air putih dengan minuman bersoda?
Beberapa cara bijak mengonsumsi minuman bersoda adalah:
Baca Juga
Mengonsumsi semuanya dalam porsi wajar adalah kunci untuk menjaga kesehatan, tak hanya soal risiko osteoporosis dan kondisi kepadatan tulang. Terlepas dari penelitian seputar soda dan osteoporosis yang masih terus berkembang, jika ada minuman lain yang lebih bernutrisi sekaligus tidak berisiko, mengapa tidak memilih yang lebih sehat?
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Jenis protein antara lain hormon, enzim, struktural, antibodi, transport, dan penggerak. Protein tersebut bisa didapat melalui makanan dan suplemen.
26 Apr 2020
Beberapa makanan yang bisa membantu untuk meredakan sakit perut, antara lain bubur, pisang, pepaya, dan air kaldu. Simak berbagai makanan dan minuman lainnya dalam artikel ini.
2 Jun 2023
Buah loquat, yang dikenal berkhasiat melindungi tubuh dari penyakit. Kelebihan lain dari buah berbentuk bulat ini adalah kaya akan vitamin mulai dari provitamin A hingga beberapa jenis vitamin B.
16 Mar 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved