Dibandingkan dengan minuman soda biasa, soda diet mengandung kalori sangat sedikit, bahkan nyaris nol. Meski terlihat lebih baik dari soda biasa, jika dikonsumsi terlalu sering, efeknya justru buruk bagi tubuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
15 Sep 2021
Diet soda jangan dikonsumsi secara berlebihan
Table of Content
Minuman dalam kategori diet soda sebenarnya adalah campuran air karbonasi, pemanis alami atau buatan, pewarna, perasa, dan bahan tambahan pangan lainnya. Dibandingkan dengan minuman soda biasa, soda diet mengandung kalori sangat sedikit, bahkan nyaris nol.
Advertisement
Embel-embel bebas kalori, rendah karbohidrat, tanpa gula, dan semacamnya bisa membuat diet soda seakan alternatif sehat untuk minuman bersoda. Namun jika dikonsumsi terlalu sering, efeknya justru buruk bagi tubuh.
Resep dari tiap merek soda diet tentu berbeda-beda. Namun, komposisi yang umum digunakan adalah:
Sebagian besar jenis soda diet mengandung sangat sedikit atau bahkan tanpa kalori sama sekali. Nutrisi dari mengonsumsi minuman ini pun tidak signifikan.
Banyak yang menganggap soda diet bisa jadi alternatif minuman bersoda, tanpa risiko menambah berat badan. Padahal, tidak demikian. Justru, kesan bahwa diet soda aman justru membuat seseorang merasa aman mengonsumsinya lebih banyak dari biasa.
Memang bukan soda dietnya yang menyebabkan berat badan bertambah. Namun, kebiasaan mengonsumsi minuman dengan bahan tambahan pangan berlebih ini yang jadi biang kerok.
Apapun yang dikonsumsi berlebihan tentu tidak baik. Termasuk diet soda. Ada beberapa risiko efek samping atau dampak negatif terhadap kesehatan, di antaranya:
Apabila soda diet menggunakan pemanis buatan, maka dapat berdampak negatif pada mikrobioma di pencernaan. Ini adalah triliunan bakteri baik yang tinggal di saluran pencernaan. Padahal, peran bakteri baik ini sangat vital dalam penyerapan nutrisi hingga menjaga imun.
Sayangnya, penggunaan pemanis buatan seperti aspartam bisa saja mengganggu keseimbangan bakter baik dalam pencernaan. Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak pemanis buatan dari soda diet terhadap sistem pencernaan.
Meskipun soda diet tidak mengandung gula sebanyak soda biasa, sifatnya tetap saja sangat asam. Apabila dikonsumsi berlebihan, maka bisa mengikis permukaan enamel gigi. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan erosi gigi.
Meski demikian, asam dari soda diet tidak meningkatkan risiko gigi berlubang. Hanya saja, bisa dipastikan konsumsi berlebihan akan mengganggu kesehatan gigi dan mulut.
Tidak heran jika beberapa orang mungkin merasa sakit kepala setelah mengonsumsi soda diet. Pemicunya adalah pemanis buatan seperti aspartam yang ada di dalamnya.
Selain itu, kafein yang juga merupakan komposisi soda diet juga bisa menimbulkan sakit kepala. Sebuah studi pada tahun 2017 terhadap 115 anak membuktikannya. Ketika tidak lagi mengonsumsi aspartam dan kafein, sakit kepala berkurang pada 87% partisipan.
Apabila minuman bersoda tingkatkan risiko osteoporosis, hal yang sama berlaku pada diet soda. Beberapa zat di dalamnya bisa berdampak negatif pada kesehatan tulang. Contohnya adalah kafein dan asam fosfat. Bahkan, studi dari Boston AS ini menemukan bahwa minuman soda diet mengurangi kepadatan mineral tulang.
Dalam studi terkini pada tahun 2020 terhadap 17.000 orang dewasa, mereka yang mengonsumsi soda secara berkala berisiko mengalami patah tulang lebih tinggi. Semuanya ditinjau dalam rentang waktu lima tahun.
Artinya, baik minuman soda diet maupun soda biasa sama-sama meningkatkan risiko patah tulang dan mengurangi kepadatan mineral tulang apabila dikonsumsi berlebihan.
Dalam jangka panjang, orang yang mengonsumsi soda diet bisa mengalami penyakit jantung. Selain itu, juga meningkatkan risiko terjadinya stroke.
Tak kalah penting, diet soda juga berkaitan dengan meningkatnya risiko terjadinya sindrom metabolik. Ini adalah satu paket gabungan gejala penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Di dalam soda, terdapat pemanis buatan. Ini bisa memberikan efek kepada otak dalam bentuk food reward. Artinya, rasa lapar meningkat yang berakibat pada konsumsi kalori berlebih.
Terlebih, mengingat pemanis buatan jauh lebih manis ketimbang gula biasa, maka ini dapat menimbulkan ketergantungan pada gula. Jika ini terjadi, akan kian sulit mengendalikan asupan kalori.
Dalam sebuah studi tahun 2015 terhadap 749 orang dewasa ini, mereka yang mengonsumsi soda diet secara berkala mengalami penambahan lemak di perut dalam rentang waktu sembilan tahun kemudian.
Selain itu, ini juga berkaitan dengan risiko terjadinya sindrom metabolik seperti yang disinggung di atas. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut karena ada banyak hasil studi dengan hasil berbeda-beda.
Dalam studi terhadap pria paruh baya di Jepang, kebiasaan mengonsumsi diet soda dapat meningkatkan risiko menderita diabetes tipe 2 dalam periode tujuh tahun. Selain itu, kemungkinan terjadinya resistensi insulin juga meningkat.
Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut karena studi ini hanya menunjukkan adanya keterkaitan.
Baca Juga
Jika merasa soda diet adalah alternatif lebih sehat dari soda biasa, sebaiknya jangan menjadikannya sebagai minuman sehari-hari. Sebab, minuman ini tidak mengandung nutrisi. Bahkan jika terlalu banyak dikonsumsi, bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Ada banyak alternatif minuman lain yang jauh lebih bernutrisi, seperti air kelapa, jus buah murni, teh herbal, dan juga infused water selain air putih biasa.
Baca Juga
Apabila sudah kebiasaan, cara paling efektif pertama untuk melakukannya adalah dengan tidak membeli dan menyediakan stok soda diet di rumah. Ganti dengan alternatif minuman lain yang lebih sehat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala terlalu banyak mengonsumsi soda, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat daun swiss chard untuk tubuh antara lain menurunkan tekanan darah, menyehatkan tulang, mengontrol gula darah, meningkatkan performa atletik, hingga melawan kanker.
5 Nov 2021
Ketahui 5 menu chinese food terbaik untuk kesehatan yang bisa Anda pesan. Jangan sampai makanan enak menggagalkan diet sehat Anda. Chinese food seperti pangsit sayur, sup dengan kaldu, atau tumisan bisa jadi menu diet sehat baru bagi Anda.
2 Mei 2019
Makanan yang bersifat basa dapat menyeimbangkan kadar pH dalam darah dan menjaga kekebalan tubuh jadi lebih baik dan tidak mudah terkena penyakit.
12 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved