Campak adalah infeksi virus yang kerap dialami oleh anak berusia dini. Gejala campak pada anak meliputi demam, mata berair, sensitif terhadap cahaya, bersin dan flu, hingga bercak merah kecokelatan di kulit. Untuk mengatasinya, dokter dapat memberikan vitamin A, serum imun globulin, hingga terapi suportif lainnya.
3.86
(7)
16 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala campak akan muncul 9-11 hari setelah infeksi virus terjadi
Table of Content
Campak merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Namun, Anda harus waspada karena campak bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali berbagai gejala campak pada anak.
Advertisement
Campak mudah menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Sakit campak pada anak pun bisa terjadi jika ia berada di dekat penderitanya, terutama bila belum divaksinasi. Mari kenali ciri-ciri campak pada anak agar bisa dilakukan penanganan dengan segera.
Gejala campak pada anak akan muncul 9-11 hari setelah terinfeksi virus campak. Pada tahap awal, virus akan menyebabkan timbulnya demam, batuk, mata merah, serta munculnya cairan atau lendir pada hidung.
Selain itu, ciri-ciri campak pada anak juga bisa ditandai dengan kondisi-kondisi di bawah ini.
Terkadang, gejala campak pada bayi atau anak disalahartikan sebagai penyakit lain. Supaya tidak keliru, Anda harus memahami ciri-ciri penyakit campak pada anak yang kerap terjadi, yaitu demam dan bercak merah, dengan lebih detail.
Demam yang muncul sebagai gejala campak pada anak dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Bahkan, penderita campak dapat mengalami demam hingga suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celcius.
Demam ini dapat berlangsung selama beberapa hari dan mereda sesaat, sebelum kembali naik ketika bercak merah mulai muncul.
Bercak merah akan muncul 3-4 hari setelah gejala awal dirasakan, dan dapat terjadi hingga lebih dari 1 minggu. Pertama-tama, bercak umumnya akan muncul di belakang telinga, lalu menyebar hingga ke kepala dan leher.
Setelah beberapa hari, bercak akan menyebar ke seluruh tubuh termasuk kaki. Seiring dengan pertumbuhannya, bercak tersebut akan terlihat menyatu sebagai area kemerahan yang besar.
Jangan sampai tanda campak pada anak terlambat dikenali. Apabila si kecil menunjukkan gejala campak pada anak, ada baiknya segera periksakan ke dokter.
Dengan begitu, dokter dapat memberikan perawatan yang tepat dan efektif. Semakin cepat perawatan dimulai, semakin cepat si kecil bisa sembuh.
Setelah memahami gejala campak pada anak, Anda juga harus mengetahui penyebab kondisi ini. Campak disebabkan oleh virus rubeola. Virus ini sangatlah menular dan umumnya menetap di cairan atau lendir yang terdapat di hidung serta tenggorokan orang yang terinfeksi.
Saat orang tersebut batuk, bersin, atau berbicara, cairan berisi virus tersebut dapat keluar ke udara. Hal ini menyebabkan orang lain dapat menghirupnya sehingga tertular penyakit campak.
Butiran-butiran halus dari cairan bervirus tersebut juga dapat menetap di permukaan-permukaan tertentu dan bertahan selama beberapa jam.
Anak dapat tertular virus campak saat secara tidak sengaja menyentuhnya, lalu mengusap mulut, hidung, atau mata menggunakan tangan tersebut.
Apabila belum pernah menerima vaksin campak dan berada di ruangan yang sama dengan orang yang terinfeksi virus ini, terdapat 90 persen kemungkinan anak akan tertular.
Hal yang membuat campak berbahaya adalah anak bisa jadi sudah terinfeksi 4 hari sebelum gejala campak yang khas, yaitu bercak-bercak merah muncul.
Kondisi ini membuat anak dapat dengan mudah menyebarkan virus ini tanpa mengetahuinya. Bahkan hingga 4 hari setelah bercak kulit hilang, campak masih bisa ditularkan ke orang lain.
Jika anak Anda memiliki kontak erat atau terpapar dengan seseorang yang mengidap campak, segeralah periksakan ke rumah sakit terdekat. Dokter dapat melakukan diagnosis untuk mengetahui apakah anak Anda mengidap infeksi campak.
Selain itu, dokter dapat mendiagnosis campak pada balita dengan cara melihat ruam pada kulit dan memeriksa gejala yang muncul, misalnya bintik-bintik putih di dalam mulut, demam, batuk, hingga sakit tenggorokan.
Untuk mendiagnosis campak lebih lanjut, dokter pun dapat merekomendasikan tes darah untuk memastikannya.
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), campak adalah penyakit yang bisa menimbulkan komplikasi serius. Anak-anak berusia 5 tahun ke bawah dan orang dewasa berusia 20 tahun ke atas lebih berisiko mengalami komplikasi campak.
Komplikasi campak yang umum terjadi adalah infeksi telinga dan diare, sedangkan komplikasi serius yang bisa ditimbulkan dapat berupa pneumonia dan ensefalitis.
Oleh karena itu, jika ciri-ciri anak terkena campak mulai bermunculan, segera bawa ia ke dokter agar bisa ditangani secara serius. Hal ini dilakukan supaya berbagai komplikasi di atas bisa dihindari.
Sebetulnya, tidak ada pengobatan khusus untuk campak atau gabakan pada anak. Namun, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk melindungi penderitanya.
Jika anak belum mendapat vaksin campak, ia dapat diberi vaksin dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut. Setelah mendapat vaksin, gejala pun biasanya menjadi lebih ringan dan berlangsung singkat.
Anak yang terkena campak juga dapat menerima suntikan protein (antibodi) yang disebut serum imun globulin. Apabila serum ini diberikan dalam waktu 6 hari setelah terpapar virus, antibodi dapat mencegah campak berkembang atau membuat gejalanya lebih ringan.
Sementara, untuk meredakan gejala, terdapat beberapa cara mengobati campak pada anak dengan obat-obatan berikut:
Cara mengatasi gabakan pada anak dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, seperti ibuprofen atau acetaminophen, untuk membantu meredakan demam yang menyertai campak. Namun, jangan memberikan anak aspirin karena dikhawatirkan bisa menimbulkan sindrom Reye.
Ketika anak campak, usahakan agar ia tetap memenuhi kebutuhan vitamin A. Sebab, rendahnya kadar vitamin A di dalam tubuh anak dipercaya bisa memperparah gejala campak. Oleh karena itu, pemberian vitamin A bisa mengurangi tingkat keparahan gejalanya.
Jika infeksi campak berkembang menjadi pneumonia atau infeksi telinga, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk anak.
Selain dengan pengobatan, cara mengatasi campak pada anak juga perlu dilakukan dengan perawatan di rumah. Pastikan anak lebih banyak beristirahat dan menghindari aktivitas yang padat, cukupi kebutuhan cairan anak, dan beri makanan bergizi seimbang.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Virus Marburg dapat menginfeksi manusia. Kondisi ini menyebabkan demam berdarah yang parah hingga berujung pada kematian. Penyakit Marburg juga dapat menular dari manusia ke manusia.
Cara melatih anak berbicara tidak hanya butuh kesabaran, tapi juga kreativitas dan dukungan orang tua.
Di dalam jadwal imunisasi terdapat imunisasi dasar yang harus diberikan kepada anak, yaitu campak, MMR (Measles, Mumps, Rubella), polio, BCG, DTP, dan hepatitis B. Namun, imunisasi untuk penyakit lain dapat juga dilakukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved