Campak adalah infeksi virus yang sering kali menyerang anak-anak. Gejala campak pada anak cukup beragam, mulai dari mata berair, bersin dan flu, hingga bercak merah kecokelatan di kulit.
2023-03-16 14:53:39
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala campak akan muncul 10-14 hari setelah terinfeksi virus
Table of Content
Campak adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Namun, Anda harus waspada karena campak bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai gejala campak pada anak.
Advertisement
Campak mudah menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Sakit campak pada anak pun bisa terjadi jika mereka berada di dekat penderitanya, terutama bila belum divaksinasi.
Mari kenali ciri-ciri campak pada anak agar bisa dilakukan penanganan dengan segera.
Gejala campak pada anak akan muncul 10-14 hari setelah terinfeksi virus campak.
Pada tahap awal, virus akan menyebabkan timbulnya demam, batuk, mata merah, serta munculnya cairan atau lendir pada hidung.
Selain itu, ciri-ciri campak pada anak juga bisa ditandai dengan kondisi-kondisi berikut ini.
Terkadang, gejala campak pada bayi atau anak disalahartikan sebagai penyakit lain. Supaya tidak keliru, Anda harus memahami ciri-ciri penyakit campak pada anak yang kerap terjadi, yaitu demam dan bercak merah, dengan lebih detail.
Demam yang muncul sebagai gejala campak pada anak dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Bahkan, penderita campak dapat mengalami demam hingga suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celcius.
Demam ini dapat berlangsung selama beberapa hari dan mereda sesaat, sebelum kembali naik ketika bercak merah mulai muncul.
Bercak merah akan muncul 3-4 hari setelah gejala awal dirasakan, dan dapat terjadi hingga lebih dari 1 minggu.
Pertama-tama, bercak umumnya akan muncul di belakang telinga, lalu menyebar hingga ke kepala dan leher.
Setelah beberapa hari, bercak akan menyebar ke seluruh tubuh termasuk kaki. Seiring dengan pertumbuhannya, bercak tersebut akan terlihat menyatu sebagai area kemerahan yang besar.
Jangan sampai tanda campak pada anak terlambat dikenali. Apabila si kecil menunjukkan gejala campak pada anak, segera periksakan mereka ke dokter.
Dengan demikian, dokter dapat memberikan perawatan yang tepat dan efektif. Semakin cepat perawatan dimulai, semakin cepat si kecil bisa sembuh.
Setelah memahami gejala campak pada anak, Anda juga harus mengetahui penyebabnya.
Penyakit campak disebabkan Morbilivirus yang merupakan virus RNA. Virus ini sangatlah menular dan umumnya menetap di cairan atau lendir yang terdapat di hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi.
Saat orang tersebut batuk, bersin, atau berbicara, cairan berisi virus tersebut dapat keluar ke udara. Hal ini menyebabkan orang lain dapat menghirupnya sehingga tertular penyakit campak.
Butiran-butiran halus dari cairan bervirus tersebut juga dapat menetap di permukaan-permukaan tertentu dan bertahan selama beberapa jam.
Anak dapat tertular virus campak saat secara tidak sengaja menyentuhnya, lalu mengusap mulut, hidung, atau mata menggunakan tangan tersebut.
Apabila belum pernah menerima vaksin campak dan berada di ruangan yang sama dengan orang yang terinfeksi virus ini, terdapat 90 persen kemungkinan anak akan tertular.
Hal yang membuat campak berbahaya adalah anak bisa jadi sudah terinfeksi 4 hari sebelum gejala campak yang khas, yaitu bercak-bercak merah muncul.
Kondisi ini membuat anak dapat dengan mudah menyebarkan virus ini tanpa mengetahuinya. Bahkan hingga 4 hari setelah bercak kulit hilang, campak masih bisa ditularkan ke orang lain.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang menyebabkan campak pada anak.
Jika anak belum mendapatkan vaksin campak, kemungkinan untuk tertular penyakit ini jauh lebih besar.
Bahkan sekitar 90 persen orang yang belum pernah campak atau divaksin campak akan terinfeksi apabila terpapar virusnya.
Bepergian ke negara di mana campak sering terjadi juga membuat anak berisiko lebih tinggi tertular campak.
Oleh sebab itu, pastikan keamanan kondisi di negara tujuan dan lakukan upaya antisipasinya sebelum Anda bepergian.
Jika anak tidak mendapatkan cukup vitamin A dalam pola makannya, kemungkinan besar mereka akan mengalami gejala dan komplikasi campak yang lebih parah jika tertular.
Untuk itu, penting bagi orangtua memperhatikan asupan vitamin A bagi anak.
Campak adalah penyakit yang sangat mudah menular. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), jika satu orang terinfeksi, maka 9 dari 10 orang di sekitarnya juga bisa terinfeksi apabila tidak divaksin.
Berikut adalah cara penularan campak yang harus diwaspadai.
Orang yang terinfeksi dapat menularkan campak pada orang lain sebelum mengetahui bahwa mereka terkena penyakit tersebut.
Jika anak melakukan kontak erat atau terpapar dengan seseorang yang mengidap campak, segera periksakan mereka ke rumah sakit terdekat.
Dokter dapat melakukan diagnosis untuk mengetahui apakah anak mengidap infeksi campak atau tidak.
Selain itu, dokter dapat mendiagnosis campak pada balita dengan cara melihat ruam pada kulit dan memeriksa gejala yang muncul, misalnya bintik-bintik putih di dalam mulut, demam, batuk, hingga sakit tenggorokan.
Untuk mendiagnosis campak lebih lanjut, dokter pun dapat merekomendasikan tes darah untuk memastikannya.
Baca Juga
Ciri-ciri campak pada anak tidak boleh diabaikan. Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), campak adalah penyakit yang bisa menimbulkan komplikasi serius.
Anak-anak berusia 5 tahun ke bawah dan orang dewasa berusia 20 tahun ke atas lebih berisiko mengalami komplikasi campak.
Dampak campak pada anak yang umum terjadi adalah infeksi telinga dan diare, sedangkan komplikasi serius yang bisa ditimbulkan dapat berupa pneumonia dan ensefalitis.
Oleh karena itu, jika ciri-ciri anak terkena campak mulai bermunculan, segera bawa mereka ke rumah sakit agar bisa ditangani secara serius. Hal ini dilakukan supaya berbagai komplikasi berbahaya bisa dihindari.
Sebetulnya, tidak ada pengobatan khusus untuk campak atau gabakan pada anak. Namun, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk melindungi penderitanya.
Jika anak belum mendapat vaksin campak, mereka dapat diberi vaksin dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut.
Setelah mendapat vaksin, gejala pun biasanya menjadi lebih ringan dan berlangsung singkat.
Anak yang terkena campak juga dapat menerima suntikan protein (antibodi) yang disebut serum imunnoglobulin.
Apabila serum ini diberikan dalam waktu 6 hari setelah terpapar virus, antibodi dapat mencegah campak berkembang atau membuat gejalanya lebih ringan.
Sementara itu, untuk meredakan gejala, terdapat beberapa cara mengobati campak pada anak dengan obat-obatan berikut:
Cara mengatasi gabakan pada anak dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, seperti ibuprofen atau paracetamol, untuk membantu meredakan demam yang menyertai campak.
Namun, jangan memberikan anak aspirin karena dikhawatirkan bisa menimbulkan sindrom Reye.
Cara mengatasi campak pada anak selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan vitamin A mereka.
Sebab, rendahnya kadar vitamin A di dalam tubuh anak dipercaya bisa memperparah gejala campak.
Oleh karena itu, pemberian vitamin A bisa mengurangi tingkat keparahan gejalanya.
Jika infeksi campak berkembang menjadi pneumonia atau infeksi telinga, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk anak.
Namun, pastikan menggunakan obat ini sesuai resep dari dokter untuk mencegah efek yang tidak diinginkan.
Selain dengan obat campak pada anak, perawatan di rumah juga perlu dilakukan.
Pastikan anak lebih banyak beristirahat dan menghindari aktivitas yang padat, mencukupi kebutuhan cairan anak, dan memberi makanan bergizi seimbang. Terdapat pula pantangan yang harus anak patuhi, seperti bersin sembarangan dan jarang mencuci tangan.
Cara terbaik untuk melindungi anak kena campak adalah dengan memberinya imunisasi MMR. Vaksinasi ini dilakukan untuk melindungi tubuh dari tiga penyakit, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), dan campak Jerman (rubella).
Anak membutuhkan dua dosis vaksin MMR dengan jadwal pemberian berikut:
Sementara itu, jika keluarga Anda akan bepergian ke luar negeri, berikut adalah rekomendasi pemberian vaksin MMR:
Vaksin MMRV yang juga dapat melindungi dari varicella dapat diberikan pada anak berusia 12 bulan sampai 12 tahun.
Selain itu, ajarkan anak untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air yang mengalir, tidak sembarangan menyentuh wajah, dan menghindari orang yang sedang batuk atau bersin.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Video Terkait
Referensi
Artikel Terkait
Potensi gizi buruk pada anak dapat dikenali melalu status gizi mereka. Dalam hal ini, status gizi dapat mengukur ketidakseimbangan gizi pada anak. Anda sebagai orang tua harus mengetahui tiga indikator yang digunakan untuk memantau gizi anak, yaitu berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, dan berat badan menurut tinggi badan. Dengan mengetahui status gizi anak, Anda dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penyakit kulit herpes simplex tipe 2 atau herpes genital adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Sehingga, obat herpes yang diberikan juga berupa obat antivirus seperti acyclovir, famcyclovir, dan valacyclovir.
Ada sejumlah efek samping acyclovir yang umum terjadi setelah dikonsumsi. Namun, beberapa efek samping acyclovir juga bisa bersifat serius.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved