Cegukan terus adalah cegukan yang tidak berhenti selama berhari-hari. Dalam kasus ekstrem, cegukan bisa berlangsung berbulan-bulan. Cegukan kronis seperti ini bisa menjadi gejala dari suatu gangguan kesehatan sekaligus dapat menimbulkan masalah kesehatan.
2023-03-29 01:19:21
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cegukan umumnya akan berhenti dengan sendirinya selama beberapa waktu
Table of Content
Apakah Anda seringkali cegukan terus menerus? Cegukan terjadi ketika otot diagframa di antara dada dan perut berkontraksi tanpa mampu kita kontrol secara tiba-tiba. Pada saat itulah udara yang dipaksa masuk terkena kotak suara dan membuat pita suara Anda secara tiba-tiba menutup. Penutupan pita suara yang terjadi secara mendadak mengakibatkan suara “hik” cegukan yang sering didengar.
Advertisement
Umumnya cegukan akan berhenti dengan sendirinya dalam waktu beberapa menit dan tidak menimbulkan dampak kesehatan apa pun. Namun, ada juga kasus cegukan terus-menerus yang bisa berlangsung beberapa hari, bahkan beberapa minggu.
Cegukan terus selama beberapa hari atau beberapa minggu disebut cegukan kronis. Mengatasi cegukan seperti ini tidak mempan hanya dengan minum air atau menahan napas seperti cara menghilangkan cegukan biasa.
Belum jelas benar apa yang menyebabkan terjadinya cegukan terus dapat terjadi. Seringkali, kondisi ini muncul secara tiba-tiba. Diduga penggunaan obat-obatan tertentu atau mengidap suatu kondisi medis bisa menimbulkan gejala cegukan kronis ini.
Beberapa kondisi di bawah ini diduga dapat menjadi pemicu cegukan kronis yang Anda alami:
Karena cegukan merupakan kontraksi atau kejang pada otot diagframa secara tiba-tiba, kondisi-kondisi seperti iritasi dan peradangan pada sistem pernapasan bisa saja jadi faktor penyebabnya.
Pneumonia atau pleuritis termasuk beberapa jenis penyakit yang berpotensi memicu kondisi iritasi maupun peradangan di saluran napas tersebut.
Kerusakan atau iritasi pada saraf-saraf yang mengendalikan proses pernapasan bisa saja menyebabkan cegukan terus. Misalnya, adanya tekanan pada saraf akibat tumor atau perubahan pada bentuk tubuh dan kehamilan.
Cedera pada bagian otak yang mengontrol gerakan refleks, seperti bernapas, mungkin saja menyebabkan cegukan terus menerus yang tak terkendali. Beberapa contohnya meliputi cedera akibat kecelakaan atau stroke.
Tak hanya itu, penyakit yang menyerang sistem saraf pusat pun memiliki kemungkinan menjadi penyebab cegukan kronis. Misalnya, multiple sclerosis.
Cegukan terus-menerus mungkin merupakan gejala dari penyakit pada sistem pencernaan. Gangguan ini bisa terjadi di tenggorokan, lambung, usus, hati, pankreas, dan kantung empedu.
Cegukan terus-menerus juga diperkirakan dapat berkaitan dengan prosedur medis tertentu. Apa alasannya?
Beberapa penderita cegukan kronis juga ditemukan pernah menjalani prosedur operasi tertentu. Contohnya, operasi otak maupun prosedur saluran cerna (seperti gastrokopi).
Diperkirakan cegukan kronis bisa terjadi karena prosedur medis bisa saja menyebabkan perubahan pada bagian tubuh yang berkaitan dengan pemicu cegukan.
Kombinasi beberapa obat termasuk sebagai salah satu faktor yang dicurigai sebagai dalang di balik cegukan terus-menerus. Misalnya, obat kortikosteroid dan obat-obatan kemoterapi.
Diagnosis medis seringkali butuh waktu lama untuk menemukan penyebab cegukan terus-menerus. Terkadang, dokter bahkan tidak berhasil menemukan penyebabnya sama sekali. Meski demikian, bantuan dokter tetap diperlukan dalam mengatasi cegukan kronis.
Bila dokter bisa menemukan penyebab terjadinya cegukan kronis, mengobati penyebabnya otomatis akan menyembuhkan cegukan ini.
Sementara itu, beberapa hal di bawah ini juga bisa Anda lakukan untuk menghentikan cegukan berkepanjangan.
Meski cegukan berkepanjangan membuat Anda susah untuk makan dan minum, tetap saja hal ini mesti dilakukan demi menjaga kesehatan. Yang perlu diperhatikan adalah porsi dan ukuran suapannya.
Anda bisa makan lebih sering dengan porsi yang lebih kecil dari biasanya. Misalnya, frekuensi makan yang biasanya tiga kali sehari dijadikan lima kali sehari tanpa menambah porsinya.
Makan dan minum saat cegukan terus memang bisa menambah risiko tersedak. Karena itu, hindari ukuran suapan makanan yang besar dan kunyah hingga benar-benar lembut sebelum menelannya.
Makanan pedas dan minuman bersoda bisa membuat cegukan terjadi secara terus menerus. Jadi, jauhi jenis makanan dan minuman ini.
Jika cegukan berkepanjangan terjadi secara lama, tentu bisa berdampak pada kondisi kesehatan atau menimbulkan komplikasi tertentu. Berikut penjelasannya:
Cegukan berkepanjangan yang terjadi secara jangka lama dapat memicu gangguan asam lambung naik atau GERD (gastroesophageal reflux disease).
GERD menyebabkan asam lambung kembali naik ke kerongkongan (esofagus) dan ditandai dengan heartburn, rasa asam dan pahit di mulut, sakit saat menelan, kembung, serta bau mulut.
Berat badan juga bisa menyebabkan cegukan kronis. Pasalnya, cegukan kronis membuat penderita kehilangan nafsu makan. Dalam jangka waktu lama, berat badan bisa mengalami penurunan dan menjadi kekurangan energi.
Penderita cegukan kronis juga bisa mengalami kelelahan dan lesu akibat kurang tidur atau istirahatnya terganggu akibat cegukan berkepanjangan.
Baca Juga
Cegukan memang tampak sepele dan tidak membahayakan. Namun bila terjadi cegukan berkepanjangan, kesehatan Anda bisa terpengaruh.
Oleh sebab itu, periksakan diri ke dokter agar penyebab cegukan terus bisa diketahui dan pengobatan untuk menghentikan cegukan bisa dilakukan dengan tepat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Microsleep adalah kondisi tidur berdurasi singkat yang terjadi secara mendadak. Pada beberapa kasus, microsleep sangatlah berbahaya, seperti ketika Anda sedang berkendara.
Sesak napas karena maag terjadi karena aliran asam lambung yang naik bisa menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan. Kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan asam lambung.
Kurang tidur saat punya bayi baru lahir bisa disiasati dengan berbagai cara. Lakukanlah tips berikut ini agar tubuh selalu bugar dan cukup tidur, meski baru punya momongan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved