logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Sex & Relationship

Komunikasi Tanpa Menuding Kesalahan, Solusi Berdamai Setelah Bertengkar

open-summary

Tidak masalah beradu argumen dengan pasangan, yang terpenting adalah bagaimana menyelesaikannya setelah bertengkar. Kuncinya adalah komunikasi, awal mula koneksi dan kepercayaan. Untuk dapat membangun hubungan yang terbuka dan jujur, masing-masing orang harus bisa berkomunikasi dengan bebas dan sehat.


close-summary

2023-03-29 09:24:15

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah salah satu cara berbaikan setelah bertengkar

Komunikasi yang baik adalah solusi mengatasi pertengkaran dengan pasangan

Table of Content

  • Identifikasi konflik saat bertengkar
  • Berdamai setelah bertengkar dengan pasangan
  • Catatan dari SehatQ

Mustahil jika sebuah hubungan berjalan mulus-mulus saja, pertengkaran pasti terjadi. Tidak masalah beradu argumen dengan pasangan, yang terpenting adalah bagaimana menyelesaikannya setelah bertengkar. Kuncinya adalah komunikasi, awal mula koneksi dan kepercayaan.

Advertisement

Untuk dapat membangun hubungan yang terbuka dan jujur, masing-masing orang harus bisa berkomunikasi dengan bebas dan sehat. Tak semudah teorinya, karena faktanya pertengkaran kadang “meledak” karena buntunya komunikasi dengan pasangan.

Identifikasi konflik saat bertengkar

Secara umum, konflik terjadi ketika satu orang dan lainnya tidak sepakat. Pasangan bisa bertengkar dengan cara berbeda seperti verbal hingga non-verbal.

Untuk tahu apa yang harus dilakukan saat bertengkar, identifikasi terlebih dahulu jenis konfliknya:

1. Konflik pseudo

Konflik jenis pseudo biasanya terjadi karena beberapa faktor seperti:

  • Kesalahpahaman sehingga opininya berbeda
  • Merasa memiliki tujuan berbeda
  • Salah satu pihak cenderung mengejek lainnya

Pada sebagian besar kasus, konflik pseudo saat bertengkar bisa diselesaikan dengan mudah. Hanya perlu sedikit klarifikasi tentang apa yang tiap orang inginkan dan penjelasan lebih lanjut. Terkadang, konflik pseudo menjadi lebih buruk jika salah satu pihak cenderung melecehkan atau mengejek pandangan pasangannya di depan orang lain.

2. Konflik fakta

Bertengkar karena konflik fakta juga tidak terhindarkan dalam sebuah hubungan. Ini terjadi ketika ada perbedaan pendapat antarpasangan tentang informasi atau fakta di sekitar. Sama seperti konflik pseudo, cara menyelesaikan pertengkaran seputar hal ini cukup mudah, cari saja fakta yang sebenarnya bersama-sama.

3. Konflik nilai

Ketika ada perbedaan nilai yang diusung dan memicu pasangan bertengkar, itu disebut konflik nilai atau value conflict. Temanya bisa beragam, mulai dari hal sederhana hingga isu besar yang mendunia. Solusi dari bertengkar semacam ini tidak selalu mudah karena setiap orang punya keyakinan berbeda.

Solusinya adalah menghormati pandangan masing-masing dengan respek. Selain itu, terima juga fakta bahwa tidak semua orang harus memiliki pandangan yang sama dengan diri sendiri.

4. Konflik kebijakan

Konflik kebijakan terjadi ketika pasangan tidak setuju pada sebuah strategi dalam situasi tertentu. Ada banyak faktor yang ikut berperan seperti sifat pribadi, pendidikan, dan banyak lagi. Contohnya ketika pasangan tidak menemui kata sepakat tentang batasan berinteraksi dengan lawan jenis selain pasangan.

5. Konflik ego

Pasangan juga bisa bertengkar karena konflik ego, ketika argumen tidak akan menemui titik temu karena tak ada yang mau mengalah. Konflik ego sedikit menantang untuk diselesaikan karena sudah benar-benar masuk ke ranah personal.

6. Metakonflik

Metakonflik terjadi saat konflik bermula dari konflik yang telah ada sebelumnya. Contohnya pasangan yang merasa ketika sedang bercerita tidak didengarkan. Atau saat merasa pasangannya selalu tidak mengangkat telepon meskipun sedang memegang ponsel.

Kunci dalam menyelesaikan metakonflik adalah dengan berkomunikasi dengan jelas. Sampaikan apa akar masalahnya secara produktif dan jangan melebar ke mana-mana. Semakin jelas apa yang menjadi permasalahan, semakin kecil kemungkinan terjadi komplikasi.

Dari semua jenis konflik yang mungkin memicu pasangan bertengkar, mendiamkan satu sama lain dalam jangka waktu lama hingga berteriak atau berbuat kasar sama sekali bukan solusi. Justru ketika hal itu terjadi, akar masalahnya semakin kabur dan membuat masalah menjadi semakin panjang.

Baca Juga

  • Cari Tahu Manfaat Hidup Sederhana untuk Kesehatan dan Cara untuk Memulainya
  • Buah Cherimoya, Si Mood-Booster yang Kaya Antioksidan
  • Kenapa Sering Typo saat Mengetik? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Berdamai setelah bertengkar dengan pasangan

Beberapa hal ini bisa dilakukan sebagai cara untuk berdamai setelah bertengkar dengan pasangan:

  • Validasi emosi

Kenali dulu apa yang dirasakan sebelum berbicara dengan pasangan tentang konflik. Hal pertama yang dilakukan adalah menenangkan diri agar saat berbicara dengan pasangan tidak berujung pada kekerasan baik verbal maupun nonverbal.

  • Cari waktu yang tepat

Waktu yang tepat mendiskusikan masalah bisa membuat perbedaan besar. Beri tahu pasangan bahwa Anda ingin mendiskusikan masalah yang sedang terjadi bersama-sama, tanpa saling mendiamkan terlalu lama.

  • Tidak menuding satu sama lain

Menuding satu sama lain saat mendiskusikan masalah justru bisa memicu pertengkaran selanjutnya. Untuk itu, selalu mulai kalimat dengan “aku” untuk tahu bagaimana perasaan diri sendiri. Jadi, ketimbang berkata “Kamu selalu mengabaikan aku” lebih baik “Aku sedih setiap kali kamu mengabaikan aku”.

  • Buat kesepakatan

Penting untuk membuat kesepakatan untuk diaplikasikan ke depannya sebagai antisipasi jika konflik serupa terulang. Berikan pemahaman bagi kedua belah pihak agar bisa memaafkan dan kembali menjalani hubungan dengan baik. Hal ini bisa menambah ikatan dan kedekatan dengan pasangan.

Catatan dari SehatQ

Akar dari semua hubungan yang baik dengan pasangan adalah komunikasi yang jelas. Setiap dari kita bukan pembaca pikiran yang bisa tahu apa yang tengah dipikirkan atau dirasakan. Untuk itu, sebisa mungkin jadikan komunikasi sebagai fondasi hubungan yang sehat.

Advertisement

hidup sehatmenjalin hubunganpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved