logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Macam-Macam Komplikasi Stroke, dari Edema Otak hingga ISK

open-summary

Komplikasi stroke dapat terjadi ketika ada bagian otak yang terlalu lama tidak mendapatkan oksigen. Selain kesulitan berbicara, pengaruh stroke pada kesehatan dapat menyebabkan komplikasi berupa sakit kepala kronis, depresi, serta kejang.


close-summary

25 Jan 2023

| Ajeng Quamila Irawan

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

komplikasi stroke

Sulit berbicara adalah komplikasi stroke yang paling umum

Table of Content

  • Risiko komplikasi stroke yang perlu diwaspadai 
  • Perawatan setelah terkena stroke
  • Cara mencegah komplikasi stroke

Risiko komplikasi stroke tidak boleh dipandang sebelah mata. Stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang bisa sebabkan komplikasi seperti edema otak hingga gangguan berbahasa.

Advertisement

Stroke menyebabkan pasokan darah ke otak terganggu. Tanpa darah, sel-sel pada sebagian area otak akan mati karena tidak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Setiap menit berlalu tanpa oksigen, sekitar 2 juta sel otak akan mati. Semakin lama otak tidak mendapat oksigen, semakin besar kerusakan otak yang terjadi. Secara umum, kematian sel-sel otak dapat terjadi dalam kurun waktu 2-4 menit tanpa oksigen.

Lantas, apa saja risiko komplikasi yang bisa menjadi akibat dari stroke? Berikut ulasan selengkapnya.

Risiko komplikasi stroke yang perlu diwaspadai 

Secara umum, pengaruh stroke dapat tercermin dari sisi tubuh yang bermasalah. Pasalnya salah satu sisi otak bertugas untuk mengendalikan bagian sebaliknya dari tubuh.

Jadi sebagai contoh, stroke yang menyerang otak kiri membuat gangguan di tubuh sebelah kanan, dan stroke pada otak kanan akan membuat bagian tubuh kiri bermasalah.

Akibat stroke di otak kanan, pasien bisa mengalami kelumpuhan tubuh hanya di sebelah kiri yang disertai masalah soal penilaian jarak dan gerak koordinasi untuk mengambil sesuatu.

Sementara itu, pengaruh stroke pada otak kiri membuat penderita stroke kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan, serta lumpuh pada tubuh sebelah kanan.

Selain itu, stroke dapat menyebabkan komplikasi berupa:

1. Edema otak

Edema adalah pembengkakan otak yang biasa terjadi akibat stroke. 

Beberapa kasus stroke dapat menyebabkan pembengkakan otak, khususnya stroke iskemik. Stroke iskemik menyebabkan sel otak mati dan otak membengkak sebagai respons terhadap cedera.

Edema terjadi karena adanya penumpukan cairan di otak, sehingga akan terasa sakit kepala dan sulit bicara. Apabila edema ini tidak ditangani maka akan berakibat kematian.

2. Deep vein thrombosis (DVT)

Setelah mengalami stroke, Anda mungkin butuh beristirahat total dengan bed rest. Jika Anda terlalu lama berbaring atau tidak dapat bergerak dalam waktu lama, Anda berisiko mengalami pembekuan darah. 

Gejala DVT termasuk pembengkakan di kaki atau lengan, yang terkadang disertai nyeri, kemerahan, dan sensasi hangat pada kulit.

DVT sendiri tidak mengancam jiwa. Akan tetapi, gumpalan bisa pecah dan mengalir melalui aliran darah. Jika bersarang di pembuluh darah paru-paru, ini menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa.

Tergantung pada apa yang menyebabkan stroke Anda, Anda mungkin memiliki risiko penggumpalan darah (DVT) yang lebih besar.

Dokter Anda mungkin meresepkan obat-obatan antikoagulan (pengencer darah) untuk membantu mengurangi risiko pembekuan. Jika Anda menggunakan pengencer darah, Anda harus menghindari luka sayat dan cedera lain yang dapat menyebabkan pendarahan.

Baca Juga

  • Tangan Kebas Sebelah Kiri, Penyebabnya Tak Hanya Serangan Jantung
  • 11 Penyebab Kolesterol Tinggi dari Makanan Hingga Kondisi Medis
  • Mengenal Jenis Obat Pengencer Darah dan Perbedaan Cara Kerjanya

3. Depresi atau gangguan mood lainnya

Setelah mengalami serangan stroke, Anda mungkin mengalami kehilangan ingatan, sulit tidur, dan merasa kesulitan kembali beraktivitas sendirian atau bersama keluarga dan teman.

Semua faktor ini dapat memupuk perasaan sedih, tidak berdaya, dan kekurangan energi yang dapat berujung pada risiko depresi.

Depresi sebagai komplikasi stroke tampaknya berkembang secara bertahap. Berdasarkan studi dari American Heart Association, gejala depresi dan gangguan kecemasan umum tampak selama masa tindak lanjut pasca pengobatan.

Akan tetapi, depresi pasca terkena stroke dapat ditangani. Konsultasikan segera pada dokter yang menangani Anda jika merasa mengalami gejala depresi selama dan setelah pengobatan stroke.

4. Gangguan berbahasa (aphasia)

Afasia adalah gangguan berkomunikasi dan berbahasa yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf pada otak akibat stroke.

Komplikasi stroke ini mencakup sulit memahami kata atau kalimat, kesulitan dalam menulis, kesulitan memahami bahasa dan berekspresi dengan bahasa, serta kesulitan membaca. Afasia dapat terjadi bersamaan dengan gangguan bicara lainnya.

Guna mengatasi kondisi ini, dokter dapat menganjurkan Anda ikut terapi wicara-bahasa untuk membantu meningkatkan komunikasi.

5. Kejang otot

Anda mungkin mengalami ketegangan otot dan nyeri pada otot kaki atau lengan Anda segera setelah stroke atau beberapa bulan kemudian.

Ketegangan otot dalam jangka panjang dapat menyebabkan kemunculan kejang otot (spasme) yang tidak disengaja.

Seorang ahli terapi fisik kemungkinan akan merekomendasikan Anda untuk berlatih peregangan dan latihan fisik lainnya, ditambah kemungkinan penggunaan belat atau penyangga.

6. Sakit kepala kronis

Komplikasi ini lebih sering terjadi pada penderita stroke hemoragik, karena darah dari perdarahan dapat mengiritasi otak.

Jika Anda mengalami sakit kepala kronis setelah serangan stroke, jangan gunakan obat-obatan sakit kepala yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda untuk menghindari risiko efek samping atau interaksi obat yang tidak diinginkan.

7. Kesulitan menelan (disfagia)

Komplikasi stroke yang paling umum terjadi adalah mengalami kesulitan saat mengunyah dan menelan makanan. Kondisi ini bisa menyebabkan makanan, minuman, maupun air liur masuk salah jalur dan masuk ke dalam paru-paru. Kondisi ini menyebabkan pasien stroke rentan mengalami tersedak. 

Gejala disfagia lainnya setelah terkena stroke adalah batuk, perasaan seperti makanan tersangkut di tenggorokan, masalah mengunyah, hingga sesak napas saat menelan. Untuk mengatasinya, penderita stroke diharuskan untuk makan makanan dengan tekstur yang lembut, tidak memicu batuk, dan tidak sulit ditelan.

8. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru yang umumnya ditandai dengan gejala batuk, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas. Penderita stroke berisiko terkena pneumonia akibat tidak bisa beraktivitas atau jarang bergerak. Selain itu, kesulitan menelan pada penderita stroke juga bisa menjadi penyebab kondisi ini. 

9. Infeksi saluran kemih

Orang yang menderita stroke akan kesulitan untuk buang air kecil maupun BAB. Ini dapat memicu komplikasi infeksi saluran kemih atau ISK. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri dan bisa menimbulkan gejala seperti urin berwarna keruh, sakit saat buang air kecil, hingga terasa nyeri atau kram di perut bagian bawah. 

10. Ulkus 

Penderita stroke akan mengalami kesulitan untuk bergerak. Akibatnya, pasien akan berada di posisi yang sama, seperti duduk atau berbaring dalam waktu yang lama. Hal ini bisa berisiko memicu ulkus atau kondisi luka pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat adanya tekanan pada area tubuh karena penurunan mobilitas. Luka ulkus biasanya sering ditemukan pada pinggul, tulang ekor, bahu, punggung, hingga pergelangan kaki. 

11. Kontraktur ekstremitas 

Kontraktur tungkai (kontraktur ekstremitas) adalah kondisi saat otot lengan atau kaki memendek karena berkurangnya kemampuan untuk menggerakkan anggota badan atau kurang olahraga. Kondisi ini bisa terjadi pada otot, persendian, tendon, dan jaringan lain. Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan memberikan terapi fisik dan latihan rentang gerak khusus. 

12. Nyeri bahu

Kurang bergerak juga bisa membuat otot kaku dan sebabkan nyeri pada bahu. Hal ini juga biasanya disebabkan saat lengan yang tidak bisa digerakkan memberikan beban gantung yang besar pada otot bahu. Akibatnya, penderita stroke bisa mengalami nyeri bahu parah. 

Bicarakan dengan dokter Anda tentang kesulitan apa pun yang Anda atau perawat Anda hadapi selama perawatan pasca serangan stroke.

Perawatan setelah terkena stroke

Serangan stroke memang dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah lanjutan, seperti susah berjalan atau mobilitas. Untuk memperbaiki kualitas hidup penderita stroke, dokter mungkin akan memberikan beberapa perawatan medis yang bergantung pada komplikasi masing-masing pasien. 

Perawatan medis ini mencangkup pemberian obat dan beberapa jenis aktivitas fisik atau terapi, seperti:

  • Terapi fisik untuk mencegah nyeri bahu, masalah pada pembuluh darah, hingga kontraktur ekstremitas
  • Pelatihan kandung kemih untuk pasien dengan komplikasi inkontinensia yang menderita ISK
  • Terapi pernapasan dalam dan terapi menelan untuk mengurangi risiko pneumonia
  • Terapi psikologis atau konseling, termasuk pemberian obat antidepresan, psikoterapi, atau keduanya. 

Cara mencegah komplikasi stroke

Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah berbagai komplikasi stroke mulai dari pneumonia, ISK, hingga edema otak:

  • Mendapatkan perawatan paru-paru yang baik, mencangkup pemberian obat yang tepat untuk penderita stroke untuk mencegah pneumonia
  • Menggunakan kateter eksternal, celana inkontinensia, dan kateter intermittent untuk mencegah ISK
  • Mengonsumsi obat pelunak tinja, obat pencahar, dan enema untuk mencegah sembelit
  • Rutin mengubah posisi mulai dari duduk dan berbaring. Pastikan untuk tidak selalu dalam keadaan yang sama pada waktu yang lama
  • Rutin terapi dan melakukan latihan gerakan ringan

Beberapa jenis obat yang diresepkan dokter juga bermanfaat untuk mencegah komplikasi stroke. Sehingga, pasien perlu rutin mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. 

Ingin berdiskusi lebih lanjut soal risiko komplikasi stroke dan cara penanganannya? Anda bisa tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

gejala strokestrokestroke hemoragik

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved