Walaupun sudah mendapatkan pengobatan, komplikasi pneumonia bisa terjadi. Apalagi, jika Anda mempunyai kondisi kesehatan tertentu sebelumnya. Komplikasi mulai dari penyakit kronis memburuk, gagal ginjal, abses paru-paru, dan lain-lainnya.
20 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pada kasus yang parah, ada berbagai komplikasi pneumonia yang bisa terjadi
Table of Content
Pneumonia memiliki gejala yang mirip dengan flu, sehingga terkadang diabaikan. Anda perlu berhati-hati karena jika tidak mendapatkan perawatan, bisa terjadi komplikasi pneumonia dan berisiko mengancam jiwa.
Advertisement
Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.
Pneumonia adalah infeksi virus, bakteri, atau jamur yang menyebabkan peradangan atau pembengkakan pada paru-paru. Ini tergolong penyakit infeksi yang bisa menular ke orang lain.
Orang yang tidak memiliki penyakit komorbid atau kondisi kesehatan lain umumnya akan merespons pengobatan dengan baik sehingga dapat segera pulih. Namun, orang yang punya sistem kekebalan tubuh lemah, seperti lansia, anak-anak, atau pemilik kondisi kronis mungkin butuh perawatan intensif.
Dalam NHS dijelaskan kalau kelompok berisiko perlu dirawat di rumah sakit, karena pneumonia bisa menjadi parah atau menyebabkan komplikasi serius.
Berikut adalah kemungkinan komplikasi pneumonia yang bisa terjadi:
Pneumonia dapat menyebabkan komplikasi cairan menumpuk pada pleura, yaitu ruang tipis antara lapisan jaringan yang melapisi paru-paru dan rongga dada.
Penumpukan cairan di sekitar paru-paru ini disebut dengan efusi pleura. Inilah sebabnya, pneumonia sering disebut dengan paru-paru basah karena ada penumpukan cairan di paru-paru.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala nyeri dada yang parah, nyeri yang menjalar ke punggung atau bahu, demam, dan sulit bernapas.
Pneumonia juga bisa menyebabkan komplikasi yang disebut empiema. Empiema adalah kumpulan nanah di antara rongga paru-paru dan selaput (ruang pleura).
Penyebab empiema adalah infeksi yang menyebar ke paru-paru karena tidak diobati atau pengobatan pneumonia gagal, sehingga muncul nanah di rongga pleura.
Ini membuat cairan menumpuk sebanyak setengah liter atau lebih, menekan paru-paru dan mengakibatkan sesak napas serta nyeri.
Jika penyebab pneumonia adalah bakteri, ini memungkinkan bakteri masuk ke dalam darah dan menyebarkan infeksi ke organ lainnya. Hal ini berpotensi menyebabkan kegagalan organ.
Komplikasi pneumonia yang satu ini disebut dengan bakteremia. Bakteremia juga dapat menyebabkan situasi serius yang dikenal sebagai syok septik.
Ini merupakan reaksi terhadap infeksi dalam darah yang bisa membuat tekanan darah menjadi terlalu rendah, sehingga jantung tak dapat memompa darah ke organ tubuh lainnya.
Segera cari bantuan medis apabila Anda merasakan gejala berupa demam, jantung berdetak kencang, napas cepat, menggigil, tekanan darah rendah, perut tidak nyaman, dan kebingungan.
Baca Juga
Terkadang, pneumonia dapat menyebabkan terbentuknya kantong nanah (abses) di paru-paru.
Kondisi ini mungkin terjadi apabila Anda memiliki riwayat penyakit gusi, menderita bakteremia, sistem kekebalan tubuh lemah, dan menyalahgunakan alkohol.
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
Dokter kemungkinan akan mengobati komplikasi pneumonia ini dengan antibiotik. Terkadang, pembedahan atau drainase juga diperlukan untuk mengeluarkan nanah.
Gagal napas adalah salah satu komplikasi pneumonia yang bisa mengancam jiwa.
Kondisi ini terjadi ketika paru-paru tidak dapat mengirim cukup oksigen atau membuang karbon dioksida dalam darah, sehingga Anda perlu menggunakan ventilator.
Kebutuhan oksigen yang tak tercukupi dapat menyebabkan organ tubuh berhenti bekerja.
Saat mengalami gagal napas, Anda dapat merasakan gejala seperti tidak mendapat cukup udara, napas cepat, detak jantung tidak teratur, kebingungan, kulit atau bibir kebiruan, kegelisahan ekstrem, kelelahan, dan hilang kesadaran.
Ketika mengalami bakteremia atau syok septik, jantung tak dapat memompa cukup darah ke ginjal.
Bukan komplikasi pneumonia yang umum, kondisi ini bisa menyebabkan ginjal berhenti bekerja.
Gagal ginjal dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, pembengkakan pada kaki, sulit bernapas, kebingungan, mual, detak jantung tak normal, kejang, nyeri dada, atau koma.
Jika kondisinya parah, Anda mungkin perlu melakukan cuci darah agar ginjal berfungsi kembali.
Baca Juga
Hampir sekitar 20% pasien pneumonia juga mengalami masalah pada jantung.
Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah masuknya bakteri ke jantung, stres, atau tubuh yang tak mengirimkan cukup oksigen. Pada kasus yang parah, jantung tidak bekerja dengan benar.
Gagal jantung dapat membuat Anda mengalami sulit bernapas, detak jantung tidak normal, batuk terus-menerus, batuk lendir berdarah, kelelahan, hilang nafsu makan, dan berat badan menurun.
Komplikasi pneumonia ini dapat ditangani dengan obat-obatan dan prosedur medis tertentu.
Jika Anda sudah memiliki kondisi medis tertentu, pneumonia bisa memperburuk keadaan tersebut.
Penyakit paru-paru ini bisa menyebabkan gagal jantung kongestif dan emfisema.
Bahkan, pada sebagian penderitanya, pneumonia dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Pada beberapa kasus, komplikasi pneumonia juga bisa berakibat fatal yang berujung pada kematian.
Oleh sebab itu, jika Anda segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Baca Juga
Pengobatan pneumonia tergantung pada seberapa parah kondisi Anda. Biasanya, perawatannya akan berfokus pada penyembuhan infeksi dan mencegah komplikasi.
Berikut adalah pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi pneumonia ringan:
Jika gejala pneumonia sangat parah atau Anda memiki masalah kesehatan lainnya, kemungkinan besar dokter akan merekomendasikan untuk menjalani perawatan di rumah sakit.
Perawatan dan pengobatan pneumonia di rumah sakit, meliputi:
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai komplikasi akibat pneumonia? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tes jantung dan diabetes merupakan pemeriksaan kondisi tubuh yang familiar di masyarakat. Padahal, masih ada berbagai pemeriksaan lain yang menyangkut organ tubuh lainnya. Salah satunya adalah tes spirometri yang berperan untuk mengecek kondisi paru-paru Anda. Kenali lebih dekat dan prosedur dari tes spirometri di sini.
Ekimosis adalah pendarahan di bawah kulit berupa bintik ungu gelap berukuran lebih dari 1 cm. Kondisi ini umumnya terjadi ketika Anda mengalami cedera yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah.
Penyebab benjolan di kepala dapat meliputi berbagai kondisi, seperti cedera kepala, rambut yang tumbuh ke dalam, hingga folikulitis. Bagaimana cara mengatasi berbagai kondisi ini?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved