Pertumbuhan janin terhambat atau PJT adalah gangguan yang menyebabkan komplikasi pada saat sebelum kelahiran, pada saat persalinan, maupun setelah bayi dilahirkan. Janin atau bayi yang baru lahir dengan PJT, akan tampak lebih kecil dibandingkan dengan janin atau bayi dengan usia kehamilan yang sama.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
17 Mei 2019
Komplikasi pada pertumbuhan janin terhambat dapat dicegah melakukan pemeriksaan kandungan
Table of Content
Apakah yang dapat terjadi apabila janin Anda tidak tumbuh berkembang sesuai yang diharapkan? Kondisi ini dinamakan sebagai pertumbuhan janin terhambat (PJT), atau intrauterine growth restriction (IUGR).
Advertisement
Janin atau bayi yang baru lahir dengan PJT, akan tampak lebih kecil dibandingkan dengan janin atau bayi dengan usia kehamilan yang sama.
Baca Juga
Beberapa komplikasi menjelang persalinan, selama proses melahirkan, dan setelah melahirkan, dapat terjadi pada janin dengan pertumbuhan janin terhambat.
Saat dilahirkan bayi mudah terserang infeksi bahkan dalam beberapa kasus dapat mengalami kematian. Selain itu, berikut ini beberapa komplikasi yang dapat terjadi, akibat pertumbuhan janin terhambat.
Indikasi persalinan bedah Caesar pada janin dengan IUGR, pada umumnya disebabkan oleh ketidakmampuan janin dalam menahan stres, pada proses persalinan spontan.
Mekonium adalah sisa metabolisme atau tinja pertama yang berwarna hijau, dan dihasilkan oleh janin selama di dalam rahim. Dalam kondisi stres, janin dapat mengeluarkan meconium, yang dapat terhirup bersama cairan ketuban.
Bila hal ini terjadi, maka bayi berisiko mengalami radang paru-paru dan bahkan penyumbatan jalan napas.
Bayi yang baru lahir memiliki berat badan lahir rendah, jika bobotnya kurang dari 2.500 gram.
Hipoglikemia ini seringkali bersifat sementara. Namun bila tidak diatasi, dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan otak.
Hipoterima pada bayi dengan PJT, disebabkan oleh rendahnya cadangan lemak, dan untuk mempertahankan panas tubuh. Oleh karena itu, pada umumnya, bayi yang lahir dengan kondisi PJT, harus diletakkan di dalam mesin penghangat bayi (infant warmer).
Biasanya, alat bantu digunakan pada bayi yang lahir dengan PJT, untuk mencukupi asupan nutrisi.
Meski ada potensi gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan, pada umumnya bayi yang lahir dengan kondisi PJT dapat mengejar ketertinggalan tersebut, di usia dua tahun.
Apabila janin mengalami PJT berat, beberapa risiko atau komplikasi yang berbahaya, dapat terjadi. Namun, hal ini dapat dicegah dengan pemeriksaan prenatal secara rutin, sehingga dokter dapat melakukan deteksi lebih awal, untuk mencegah komplikasi PJT.
Apabila PJT ditemukan pada saat pemeriksaan prenatal rutin, janin akan dipantau secara ketat, melalui penambahan frekuensi pemeriksaan prenatal dan pemeriksaan ultrasonography (USG).
Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan janin dapat mengejar tumbuh kembangnya, dan mencegah potensi kelainan yang lain.
Komplikasi yang terjadi pada PJT dapat dicegah apabila ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan kandungan. Pada pemeriksaan tersebut, dokter atau bidan akan melakukan skrining PJT untuk mencegah komplikasi.
Pada usia kehamilan 24 minggu, alat USG dapat digunakan untuk mendeteksi ukuran bayi, yang kemudian akan dibandingkan dengan acuan ukuran bayi seusia kehamilannya.
Selain itu alat USG juga dapat mendeteksi adanya gangguan plasenta, dan kecukupan jumlah cairan ketuban.
Skrining lain seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan ketuban, dan pemeriksaan fetal non-stress test (NST) diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab terjadinya PJT.
Selalu konsultasikan kehamilan Anda dan jalani pemeriksaan kandungan secara berkala.
Advertisement
Ditulis oleh dr. M. Helmi A.
Referensi
Artikel Terkait
Hamil 25 minggu adalah ketika tendangan janin bertambah kuat. Namun, Ibu pun akan mengalami keluhan berupa asam lambung yang naik, wasir, hingga jantung berdebar.
21 Sep 2020
Coklat untuk ibu hamil rupanya bermanfaat untuk perkembangan janin. Namun, pastikan juga Anda mengonsumsinya dalam jumlah aman dan dalam kondisi kehamilan yang aman.
15 Apr 2020
Sebenarnya, tidak ada pantangan makan ibu hamil selama dimasak benar-benar matang serta prosesnya higienis. Termasuk mengonsumsi telur puyuh untuk ibu hamil pun sah-sah saja, justru bisa jadi sumber protein tinggi.
15 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved