Epididimitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonorea. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti peradangan kronis, sepsis, dan abses skrotum.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
14 Mei 2019
Epididimitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti peradangan kronis, sepsis, dan abses
Table of Content
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis akibat infeksi. Ada sejumlah bahaya epididimitis yang perlu diwaspadai para pria. Pasalnya, beberapa komplikasinya bisa saja memengaruhi kesuburan.
Advertisement
Epididimitis paling sering disebabkan oleh penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Selain itu, bakteri E.coli dan bakteri tuberkulosis juga dapat menyebabkan penyakit ini.
Pada anak, epididimitis bisa muncul akibat posisi epididimis yang terputar, aliran balik urine ke epididimis, atau karena trauma langsung (benturan, kecelakaan) pada organ reproduksi pria tersebut.
Beberapa gejala epididimitis yang perlu diwaspadai antara lain:
Baca Juga
Penyakit epididimitis yang diobati segera dengan antibiotik umumnya akan membaik dalam 1 sampai 3 hari. Akan tetapi, pembengkakan yang terjadi membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal.
Jika diabaikan, epididimitis dapat memicu komplikasi yang bisa mendatangkan bahaya bagi kesehatan reproduksi pria.
Beberapa bahaya epididimitis yang perlu Anda waspadai, antara lain:
Peradangan epididimis yang tidak diobati dapat berlangsung terus-menerus. Seseorang dikatakan mengalami epididimitis kronis apabila peradangan berlangsung lebih dari 6 minggu.
Peradangan berlanjut bahkan setelah infeksi bakteri tidak lagi ditemukan. Hingga saat ini, penyebab epididimitis menjadi kronis belum diketahui.
Namun, ada sejumlah faktor yang diduga punya peran penting dalam memunculkan kondisi ini, seperti:
Pengobatan epididimitis kronis lebih sulit dilakukan. Pada keadaan kronis, tidak diperlukan antibiotik karena tidak ada infeksi bakteri yang menjadi penyebabnya.
Epididimitis kronis biasanya diobati dengan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan peradangan dan mengurangi nyeri. Obat untuk mengubah sinyal saraf ke skrotum juga mungkin diberikan.
Pada beberapa kasus, tindakan operasi direkomendasikan untuk mengangkat epididimis yang mengalami peradangan kronis. Sering berendam dengan air hangat juga dapat membantu mengurangi peradangan yang terjadi.
Bahaya epididimitis selanjutnya adalah infeksi yang menyebar ke skrotum, alias kantong testis dan bagian tubuh lainnya.
Infeksi bakteri yang menyebar sampai ke testis bisa menyebabkan komplikasi yang disebut epididimo-orkitis. Kondisi ini mengakibatkan atrofi testis (ukuran testis mengecil) dan penurunan produksi hormon testosteron.
Komplikasi epididimitis yang ini dapat berpotensi memicu gangguan kesuburan.
Sementara itu, apabila bakteri menyebar ke aliran darah, Anda berisiko mengalami sepsis. Kondisi ini bisa mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani.
Gejala sepsis yang umumnya muncul, antara lain:
Baca Juga
Peradangan pada epididimitis yang tidak segera ditangani juga berpotensi memicu komplikasi, yakni terbentuknya abses pada skrotum. Abses adalah kantong berisi nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang semakin masif.
Abses skrotum terjadi saat penumpukan nanah terjadi dalam epididimis dan struktur di sekitarnya. Meski demikian, bahaya epididimitis yang satu ini jarang terjadi.
Selain munculnya kantong nanah pada epididimis, gejala abses skrotum lainnya adalah:
Komplikasi epididimitis berupa abses skrotum memerlukan tindakan operasi. Operasi bertujuan untuk membuang nanah yang ada di dalamnya.
Pada kasus epididimo-orkitis, komplikasi yang bisa terjadi adalah testicular infarction, sebagaimana diungkapkan oleh studi tahun 2017 yang dimuat dalam Journal of Surgical Case Reports.
Testicular infarction adalah kondisi ketika aliran darah menuju testis terhambat. Bahaya epididimitis yang satu ini sangat fatal, yakni matinya jaringan pada testis.
Testicular infarction ditandai dengan rasa nyeri yang hebat pada area testis. Guna mengatasi hal ini, dokter biasanya akan melakukan tindakan operasi pengangkatan testis.
Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada peradangan epididimis.
Penanganan medis sedini mungkin sangat diperlukan guna mencegah Anda dari bahaya epididimis yang sudah disebutkan tadi.
Baca Juga
Cara mengatasi epididimitis disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Akan tetapi, umumnya dokter akan memberikan dua jenis obat kepada pasien, yaitu:
Selain itu, dokter biasanya juga akan menyarankan kepada pasien untuk mengompres skrotum dengan es batu dan memakai celana dalam longgar untuk meringankan gejala.
Apabila pengobatan-pengobatan di atas tidak cukup efektif untuk mengatasi peradangan, barulah dokter mempertibmangkan untuk melakukan tindakan medis berupa operasi.
Baca Juga
Bahaya epididimitis bisa saja berdampak pada kesuburan atau kondisi kesehatan lainnya. Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk memperhatikan kesehatan organ reproduksi pria yang satu ini, terutama jika ada tanda-tanda peradangan.
Lakukan langkah-langkah untuk mencegah epididimitis, seperti menghindari aktivitas seks tidak aman seperti berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom.
Konsultasikan segala permasalahan pada alat reproduksi Anda langsung dari smartphone. Gunakan fitur chat dokter dari aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Giovanni Jessica
Referensi
Artikel Terkait
Meningkatkan kualitas sperma penting dilakukan karena berpengaruh langsung terhadap kesuburan pria. Berikut langkah untuk sperma sehat dan membantu rencana kehamilan Anda.
15 Des 2019
Penis belum sunat dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan. Apa saja macam-macam gangguan kesehatan akibat penis belum disunat?
19 Jun 2019
Ada sejumlah makanan penambah sperma yang patu dikonsumsi pria agar makin subur, dari mulai tiram, pisang, pepaya, hingga daging ayam. Simak informasinya berikut ini.
20 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved