Asma memang tak bisa disembuhkan, tapi dapat dikontrol sehingga Anda bisa hidup dengan normal. Asma yang tak diobati dengan baik bisa menyebabkan sejumlah komplikasi, mulai dari yang tingan hingga gagal napas, yang mengancam nyawa.
2023-03-27 06:42:39
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Tidak disiplin dalam pengobatan bisa menyebabkan komplikasi asma
Asma adalah penyakit pernapasan kronis akibat peradangan dan penyempitan saluran napas. Asma tidak dapat disembuhkan dan bisa kambuh sewaktu-waktu. Tidak jarang, penyakit ini juga menimbulkan komplikasi asma jika tak ditangani dengan baik.
Advertisement
Kenali berbagai komplikasi asma dan cara pencegahannya berikut ini.
Umumnya, orang yang punya asma dapat hidup dengan normal layaknya orang sehat. Akan tetapi, jika pengobatan asma tidak dilakukan dan cenderung abai, ada beberapa bahaya kesehatan yang mungkin muncul.
Dampak penyakit asma ini bisa terjadi dalam jangka pendek ataupun jangka panjang dan memperparah gejala asma. Bahkan, bahaya lain yang mungkin muncul, asma dapat menyebabkan penyakit dalam lain yang mengancam nyawa.
Berikut ini beberapa komplikasi asma yang perlu Anda waspadai.
Asma merupakan penyakit pernapasan kronis. Artinya, kondisi ini tak bisa disembuhkan dan berlangsung seumur hidup.
Salah satu dampak penyakit asma dalam jangka panjang adalah munculnya perubahan struktural dan jaringan di saluran napas secara permanen.
Jika hal ini terjadi, Anda mungkin akan mengalami beberapa kondisi berikut ini sebagai efek perubahan permanen pada jalan napas:
Salah satu bahaya asma yang tidak terkontrol adalah munculnya serangan asma. Ciri awalnya, asma Anda akan lebih sering kambuh dan semakin memburuk.
Jika tidak ditangani dengan baik, risiko gagal napas mungkin dapat terjadi.
Gagal napas terjadi ketika oksigen tidak cukup mengalir dari paru-paru ke darah. Orang yang memiliki asma berat biasanya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gagal napas.
Untuk itu, penting bagi Anda yang memiliki asma untuk mengetahui pemicu asma kambuh dan pengobatan asma yang tepat. Konsultasikan ke dokter terkait hal ini.
Asma yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan komplikasi berupa pneumonia. Orang yang memiliki asma juga diketahui berisiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia.
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru, tepatnya alveolus. Alveolus merupakan kantung-kantung udara kecil yang terdapat di paru.
Meskipun kedua penyakit ini memiliki gejala yang mirip, asma dan pneumonia berbeda. Asma terjadi akibat peradangan di jalan napas, sedangkan pneumonia terjadi akibat peradangan di paru-paru.
Dalam jurnal Respirology tahun 2019, orang yang mendapatkan pengobatan asma berupa kortikosteroid hirup memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami pneumonia.
Salah satu penyebabnya berkaitan dengan kerusakan mukosa saluran napas yang terjadi.
Namun, jika saat ini Anda sedang menggunakan inhaler asma mengandung kortikosteroid, jangan langsung menghentikannya begitu saja. Konsultasikanlah dengan dokter Anda mengenai kemungkinan efek samping atau alternatif lain yang mungkin lebih baik.
Baca Juga
Orang yang punya asma cenderung akan membatasi aktivitas fisik untuk mencegah asma kambuh. Selain itu, beberapa jenis obat asma juga diketahui mampu meningkatkan nafsu makan.
Kedua faktor inilah yang membuat penderita asma lebih rentan mengalami kenaikan berat badan hingga kegemukan (obesitas). Hal ini pulalah yang semakin memberatkan kondisi asma.
Walaupun asma membuat Anda sesak, berolahraga tetap penting. Olahraga yang tepat bahkan bisa meningkatkan kapasitas paru Anda dalam menampung udara.
Konsultasikanlah dengan dokter terkait olahraga untuk penderita asma yang tepat.
Tidak hanya memengaruhi secara fisik, komplikasi asma juga bisa mengganggu kesehatan mental, salah satunya depresi.
Beberapa studi menyatakan bahwa orang yang memiliki asma berisiko lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak.
Dalam studi berjudul Depression in Asthma: Prevalence and Clinical Implications, hal tersebut berhubungan dengan sifat asma yang merupakan penyakit kronis.
Pengendalian suasana hati dan emosi dalam menghadapi penyakit kronis, seperti potensi kekambuhan, keterbatasan fisik, dan penggunaan obat, bisa menjadi pemicunya.
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Anda mungkin akan mengalami batuk, mual, dan rasa terbakar di bagian dada ketika mengalami GERD.
GERD bisa terjadi sebagai salah satu dampak asma yang tidak terkontrol. Hal ini diduga terjadi akibat penggunaan bronkodilator pada penderita asma, yang ternyata meningkatkan asam lambung.
Tak hanya itu, kondisi GERD juga bisa memperburuk gejala asma dan menurunkan keampuhan pengobatan asma.
Asma juga bisa mengakibatkan gangguan tidur berupa terganggunya pernapasan ketika tidur hingga menyebabkan henti napas berulang (sleep apnea).
Gangguan pernapasan saat tidur ini bisa menyebabkan mendengkur, kesulitan bernapas, kelelahan, hingga kematian.
Salah satu bahaya asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan sumbatan dan penyempitan saluran udara. Hal ini bisa membatasi pernapasan hingga memicu gejala sleep apnea.
Baca Juga
Sebagian besar komplikasi asma terjadi akibat buruknya penanganan kondisi ini.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda diskusikan dengan dokter untuk mencegah timbulnya komplikasi asma:
Asma merupakan penyakit kronis yang bisa kambuh kapan saja dan di mana saja, bahkan menjadi kondisi serius. Perawatan yang tepat bisa membantu Anda untuk hidup lebih sehat, aktif, dan terhindar dari komplikasi asma.
Konsultasi dengan dokter sangat dibutuhkan untuk menemukan perawatan asma yang benar-benar sesuai dengan pemicu dan kondisi asma yang Anda alami.
Untuk menghindari komplikasi asma, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Organ pernapasan manusia tidak hanya paru-paru. Sebelum udara bisa mencapai paru-paru, oksigen akan melewati hidung atau mulut, ke pangkal tenggorokan lalu berangsur turun ke trakea hingga alveolus.
Hiperventilasi adalah kondisi medis yang ditandai dengan bernapas terlalu cepat dan dalam. Jangan diremehkan, sebab kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang merugikan kesehatan!
Selain diabetes, konsumsi minuman manis berlebih juga bisa sebabkan gangguan kesehatan lainnya. Penelitian baru menyebutkan, kebiasaan ini ternyata dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved