logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

12 Komplikasi Diabetes Melitus Tipe 1 dan 2 yang Mungkin Terjadi

open-summary

Komplikasi diabetes biasanya terjadi secara bertahap. Beberapa jenis komplikasi diabetes melitus yang umum terjadi adalah serangan jantung, hipertensi, stroke, masalah ginjal, dan penglihatan. Munculnya gangren yang dapat menyebabkan amputasi juga perlu diwaspadai.


close-summary

2023-03-27 12:55:53

| Rena Widyawinata

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Komplikasi diabetes melitus dapat menyerang mata, ginjal, saraf hingga jantung

Diabetes melitus dapat menimbulkan berbagai komplikasi, yang dapat menyerang mata hingga jantung

Table of Content

  • Komplikasi diabetes melitus jangka pendek
  • Komplikasi diabetes melitus jangka panjang 
  • Catatan dari SehatQ

Bagi orang diabetes (diabetesi), memantau kadar gula darahnya secara berkala sangatlah penting dilakukan. Pasalnya, gula darah tinggi yang tak terkendali dalam jangka panjang bisa menyebabkan beberapa komplikasi diabetes, mulai dari penyakit kardiovaskuler hingga kebutaan Berikut penjelasannya.

Advertisement

Komplikasi diabetes melitus jangka pendek

Diabetes merupakan penyakit yang menyebabkan kadar gula di dalam darah lebih tinggi dari normal. Mengingat darah akan mengalir ke seluruh organ tubuh, tingginya kadar glukosa darah ini bisa berdampak pada seluruh organ tubuh juga.

Beberapa komplikasi jangka pendek diabetes melitus yang mungkin muncul, antara lain:

1.  Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik merupakan salah satu komplikasi jangka pendek serius dan akut pada pasien diabetes, khususnya tipe 1. Kondisi ini bisa menyebabkan koma atau bahkan kematian.

Kadar gula yang sangat tinggi di dalam darah membuat sel tubuh tidak mendapatkan glukosa. Padahal, glukosa adalah sumber energi.

Ketika tidak bisa memakai glukosa sebagai sumber energi, tubuh mulai membakar lemak. Hasil pembakaran lemak inilah yang disebut dengan keton.

Ketoasidosis diabetik terjadi saat keton dalam darah terlalu banyak. Akibatnya, tubuh jadi lebih asam. Ini merupakan tanda bahwa diabetes kamu tidak terkontrol.

Penanganan ketoasidosis diabetik biasanya dilakukan di rumah sakit. kamu bisa mencegahnya dengan melakukan cek gula darah secara rutin.

2. Hiperglikemik hiperosmolar (HHS)

Kondisi hiperglikemik hiperosmolar adalah sindrom yang ditandai dengan keadaan hiperglikemia berat akibat kadar glukosa darah yang sangat tinggi. Komplikasi ini biasanya dialami oleh pasien diabetes tipe 2

Gejala HHS salah satunya adalah rasa haus yang berlebihan, buang air kecil terus menerus hingga terjadi dehidrasi parah. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan glukosa dalam darah melalui urine. 

HHS dapat menyebabkan mual, dehidrasi, kebingungan, demam, dan koma jika glukosa dalam darah mendekati kadar 40 mmol/l atau lebih. Karena itu, orang yang mengalami gejala HHS harus segera mendapatkan pertolongan medis.

3. Hipoglikemia

Komplikasi diabetes yang juga sering terjadi pada penderita diabetes adalah hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah. 

Kondisi ini lebih umum terjadi pada diabetesi yang menggunakan insulin. Itu sebabnya pengidap diabetes tipe 1 mungkin lebih berisiko mengalaminya.

Suntik insulin dibutuhkan oleh penderita diabetes untuk menurunkan gula darah. Hipoglikemia bisa terjadi ketika insulin yang masuk ke tubuh kadarnya tidak sesuai, sehingga penurunan gula darah terjadi secara berlebihan. 

Kondisi ini juga bisa terjadi apabila kamu kurang makanusai suntik insulin. Orang yang tidak mengonsumsi obat diabetes dengan dosis yang tepat juga bisa mengalami hipoglikemia. 

Hipoglikemia bisa jadi kondisi gawat darurat yang dapat menyebabkan koma atau kematian jika tidak segera ditangani. Penglihatan buram, lemas, mengantuk, sulit bicara, pusing, gemetar, hingga pingsan merupakan tanda kamu mengalami hipoglikemia. 

Baca Juga: Ciri-ciri Diabetes pada Pria yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Impotensi

Komplikasi diabetes melitus jangka panjang 

Selain menyebabkan beberapa gangguan kesehatan jangka pendek, penyakit diabetes melitus juga bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang yang perlu diwaspadai, seperti:

1. Penyakit kardiovaskuler

Serangan jantung merupakan komplikasi diabetes melitus yang paling umum
Serangan jantung merupakan komplikasi diabetes melitus yang paling umum

Orang diabetes rentan mengalami penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) jika gula darahnya tak terkendali. Serangan jantung dan stroke adalah komplikasi diabetes yang paling umum terjadi.

Gula darah tinggi lama-kelamaan dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah, sebagaimana dilansir dari laman Diabetes UK. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku (aterosklerosis).

Tak hanya itu, tumpukan lemak di dinding pembuluh darah juga bisa menyumbat aliran darah menuju jantung, sehingga terjadilah serangan jantung. Jika sumbatan terjadi di otak, orang diabetes berisiko mengalami stroke.

2. Kerusakan saraf

Kerusakan saraf yang terjadi akibat diabetes disebut dengan neuropati diabetik. 

Saraf yang paling umum terdampak oleh diabetes adalah saraf-saraf yang terletak di ujung kaki dan tangan. Namun, saraf-saraf lain juga bisa saja terdampak, seperti saraf di saluran cerna, saluran kencing, atau pembuluh darah.

Masalah saraf di ujung kaki membuat beberapa pasien kerap tidak menyadari adanya masalah pada kakinya karena tidak lagi bisa merasakan sakit atau mati rasa. 

Kondisi ini bisa berbahaya, karena jika ada luka di kaki, maka orang tersebut bisa tidak merasakan apa-apa dan mendiamkannya hingga rentan terjadi infeksi atau pembusukan. Ini yang kemudian disebut sebagai luka diabetes. Jika terus dibiarkan, maka pada kondisi terburuk, kaki perlu diamputasi agar bakteri yang ada di luka tidak menyebar ke area tubuh lain.

Beberapa gejala neuropati diabetik, antara lain:

  • Kesemutan
  • Mati rasa (baik terhadap rasa sakit atau perubahan suhu)
  • Kaki atau tangan terasa panas
  • Rasa sakit yang tajam atau kram
  • Lebih sensitif terhadap rasa sakit
  • Masalah kaki diabetes

3. Penyakit ginjal

Penyakit ginjal juga bisa jadi komplikasi diabetes jangka panjang
Penyakit ginjal juga bisa jadi komplikasi diabetes jangka panjang

Nefropati diabetik adalah kerusakan ginjal yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Melansir American Diabetes Association, komplikasi diabetes ini terjadi pada sekitar 40% orang dengan diabetes tipe 1 ataupun 2.

Gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal. Kerusakan ini kemudian dapat menyebabkan hipertensi. Tak berhenti sampai di situ, tekanan darah yang tinggi ini kemudian menyebabkan kerusakan yang lebih berat pada ginjal.

Akibatnya, kemampuan ginjal untuk menyaring darah jadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali.

4. Masalah penglihatan

Retinopati diabetik adalah salah satu efek dari penyakit gula pada mata.  

Seperti bagian tubuh lainnya, mata juga memiliki pembuluh darah untuk suplai nutrisi. Namun, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di retina membengkak dan bocor.

Bahkan, pada retinopati diabetik juga mungkin terjadi sumbatan pembuluh darah. Sumbatan ini lama-kelamaan akan merusak dinding pembuluh darah dan memicu munculnya pembuluh darah baru abnormal (neovaskularisasi).

Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah mata pada diabetes dan mengancam penglihatan.

Untuk pasien diabetes tipe 1, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali dalam 3-5 tahun pertama pasien menginjak 10 tahun.

Sementara itu, untuk mencegah komplikasi mata pada orang dengan DM tipe 2, periksalah mata secara rutin sejak pertama kali kamudidiagnosis.

5. Masalah kulit

Gatal karena diabetes biasanya diikuti gejala lain
Gatal karena diabetes biasanya diikuti gejala lain

Komplikasi diabetes jangka panjang juga bisa terjadi pada kulit. Gangguan kulit bisa jadi salah satu gejala diabetes tahap awal yang bertahan hingga jangka waktu lama. 

Gejala yang dirasakan mungkin sedikit berbeda dibandingkan penyakit kulit lainnya. Umumnya, gatal karena diabetes juga disertai oleh ciri lain, seperti kesemutan atau kebas.

Infeksi jamur pada kulit di vagina atau penis juga bisa terjadi sebagai salah satu komplikasi diabetes. 

Masalah-masalah kulit ini harus ditangani sedini mungkin, sebelum menjadi luka bertambah parah. Pasalnya, luka yang terjadi pada diabetesi umumnya lebih sulit sembuh..

Kabar baiknya, jika ditangani sedini mungkin, masalah kulit orang diabetes bisa ditangani hingga tuntas.

6. Masalah gigi dan mulut

Efek diabetes juga turut memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan kadar gula dalam air liur tinggi. 

Air liur yang mengandung gula dapat mengacaukan keseimbangan bakteri yang berada di mulut. Belum lagi, gula yang terdapat dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi. .

Kombinasi itu dapat membuat pembentukan plak semakin banyak. Akibatnya, kamu lebih berisiko mengalamigigi berlubang. 

Gusi berdarah dan bau mulut juga bisa terjadi akibat gula darah yang tinggi. Sayangnya, diabetes sendiri membuat penyakit gusi jadi lebih sulit disembuhkan. Malah, kondisi ini bisa membuat gula darah kamujadi sulit dikendalikan. 

7. Disfungsi ereksi

Salah satu efek diabetes pada pria adalah disfungsi ereksi
Salah satu efek diabetes pada pria adalah disfungsi ereksi

Salah satu efek diabetes pada pria adalah disfungsi ereksi, alias impotensi. 

Agar bisa ereksi, aliran darah menuju penis haruslah lancar. Sayangnya, kondisi diabetes yang tidak terkontrol dapat memengaruhi aliran darah menuju penis. 

Gula darah tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis pada pembuluh darah penis. Pembuluh darah yang menuju penis pun bisa menyempit. Akibatnya, kamu susah ereksi.

Komplikasi diabetes ini umumnya terjadi secara perlahan. Kamu bisa jadi tidak menyadarinya. Itu sebabnya, menjaga gula darah normal sangat penting untuk mencegah efek diabetes ini pada pria.

8. Masalah pendengaran

Diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang pada saraf pendengaran. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah dan saraf di telinga bagian dalam rusak.

Akan tetapi, kadar gula darah yang terlalu rendah juga bisa mengganggu tugas saraf pendengaran yang mengantarkan sinyal ke otak.

Mengutip pernyataan dari CDC, masalah pendengaran ini berisiko dua kali lebih besar dialami oleh orang diabetes dibandingkan mereka yang sehat. Bahkan, orang yang mengalami prediabetes berisiko 30% lebih besar dibandingkan mereka yang punya kadar gula normal.

9. Alzheimer

Alzheimer merupakan komplikasi diabetes yang lebih berisiko pada orang dengan DM tipe 2. Alzheimer sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan menurunnya fungsi otak.

Hal ini masih berhubungan dengan kerusakan saraf yang mungkin terjadi di otak. Meski belum ada hasil yang jelas, peneliti memiliki sebuah kesimpulan awal.

Alzheimer pada orang diabetes kemungkinan terjadi akibat otak dan jaringan sekitarnya tidak lagi dapat menggunakan gula dengan baik. Diduga, terjadi resistensi insulin pada sel-sel otak. Padahal, gula adalah makanan utama sel-sel otak.

Resistensi insulin sendiri menjadi salah satu penyebab diabetes.

Alzheimer akibat diabetes ini juga dipertimbangkan sebagai jenis diabetes lain, yakni diabetes tipe 3.

Baca Juga

  • 5 Manfaat Bawang Dayak untuk Kesehatan yang Terbukti Oleh Penelitian
  • Berapa Batas Maksimal Minum Kopi Sehari yang Baik untuk Tubuh?
  • 9 Manfaat Biji Kelor untuk Kesehatan Tubuh

Catatan dari SehatQ

Umumnya, komplikasi diabetes ini bisa dicegah dengan terus memantau kadar gula darah . Kadar gula yang terkontrol membuat tubuh bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk menjaga kadar gula darah, yakni:

  • Mengecek kadar gula darah secara berkala
  • Makan makanan tinggi serat dan indeks glikemik rendah
  • Aktif secara fisik
  • Mengikuti anjuran pengobatan dari dokter

Saat gula darah stabil, pastikan kamu tidak segera menghentikan pengobatan diabetes yang dokter anjurkan. Sebaiknya, berkonsultasilah terlebih dulu agar dokter bisa menyesuaikannya dengan kondisi kamu secara bertahap.

Dengan demikian, tubuh kamu juga tidak kaget dan bisa menyesuaikan diri.

Kamu juga bisa melakukan konsultasi dokter online dengan dokter spesialis di Klinik Online Penyakit Dalam yang ada di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

diabeteskomplikasi diabetesdiabetes melitus tipe 1diabetes melitus tipe 2obat antidiabetes

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved