Komplikasi diabetes biasanya terjadi secara bertahap dan kadang tidak disadari. Beberapa jenis komplikasi diabetes melitus yang umum terjadi adalah serangan jantung, hipertensi, stroke, masalah ginjal, dan penglihatan. Munculnya gangren yang dapat menyebabkan amputasi juga perlu diwaspadai.
2023-03-23 02:17:48
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Diabetes melitus dapat menimbulkan berbagai komplikasi, yang dapat menyerang mata hingga jantung
Table of Content
Bagi orang diabetes (diabetesi), memantau kadar gula darahnya secara berkala sangat penting. Pasalnya, gula darah tinggi yang tak terkendali dalam jangka panjang bisa menyebabkan beberapa komplikasi diabetes.
Advertisement
Bahaya diabetes yang muncul bahkan bisa sampai berakibat kematian. Apa saja dampak diabetes pada tubuh, baik diabetes melitus (DM) tipe 1 ataupun tipe 2?
Diabetes merupakan penyakit yang menyebabkan kadar gula di dalam darah tinggi. Mengingat darah akan mengalir ke seluruh organ tubuh, tingginya kadar glukosa darah ini bisa berdampak pada seluruh organ tubuh juga.
Beberapa komplikasi diabetes melitus yang mungkin muncul, antara lain:
Orang diabetes rentan mengalami penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) jika gula darahnya tak terkendali. Serangan jantung dan stroke adalah komplikasi diabetes yang paling umum terjadi.
Gula darah tinggi lama-kelamaan dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah, sebagaimana dilansir dari laman Diabetes UK. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku (aterosklerosis).
Tak hanya itu, tumpukan lemak di dinding pembuluh darah juga bisa menyumbat aliran darah menuju jantung, sehingga terjadilah serangan jantung. Jika sumbatan terjadi di otak, orang diabetes berisiko mengalami stroke.
Untuk mengantisipasi bahaya diabetes ini, pastikan Anda mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, dan jumlah kolesterol.
Kerusakan saraf yang terjadi akibat diabetes disebut dengan neuropati diabetik.
Saraf yang paling umum terdampak akibat diabetes adalah saraf-saraf yang terletak di ujung kaki dan tangan. Namun, saraf-saraf lain juga bisa saja terdampak, seperti saraf di saluran cerna, saluran kencing, atau pembuluh darah.
Masalah saraf di ujung kaki membuat beberapa pasien kerap tidak menyadari adanya masalah pada kakinya.
Bahkan, beberapa orang memutuskan untuk mendiamkan luka diabetes di kakinya karena tidak merasa kesakitan. Padahal, ini terjadi karena saraf mereka tak lagi bekerja dengan baik.
Akibatnya, luka telanjur parah dan diabetesi mungkin harus menjalani amputasi.
Beberapa gejala neuropati diabetik, antara lain:
Nefropati diabetik adalah kerusakan ginjal yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Melansir American Diabetes Association, nefropati diabetes terjadi pada sekitar 40% orang dengan diabetes tipe 1 ataupun 2.
Gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal. Kerusakan ini kemudian dapat menyebabkan hipertensi. Tak berhenti sampai di situ, tekanan darah yang tinggi ini kemudian menyebabkan kerusakan yang lebih berat pada ginjal.
Akibatnya, kemampuan ginjal untuk menyaring darah jadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Baca Juga
Retinopati diabetik adalah salah satu bahaya diabetes yang mengancam penglihatan Anda.
Seperti bagian tubuh lainnya, mata juga memiliki pembuluh darah untuk suplai nutrisi. Namun, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di retina membengkak dan bocor.
Bahkan, pada retinopati diabetik juga mungkin terjadi sumbatan pembuluh darah. Sumbatan ini lama-kelamaan akan merusak dinding pembuluh darah dan memicu munculnya pembuluh darah baru abnormal (neovaskularisasi).
Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah mata pada diabetes dan mengancam penglihatan Anda.
Untuk pasien diabetes tipe 1, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali dalam 3-5 tahun pertama pasien menginjak 10 tahun.
Sementara itu, untuk mencegah komplikasi mata pada orang dengan DM tipe 2, periksalah mata secara rutin sejak pertama kali Anda didiagnosis.
Komplikasi diabetes juga bisa menyerang kulit. Bahkan, ini bisa menjadi gejala diabetes pada tahap awal. Kondisi ini disebut dengan dermopati diabetik.
Gejala yang dirasakan mungkin sedikit berbeda dibandingkan penyakit kulit lainnya. Umumnya, gatal karena diabetes juga disertai oleh ciri lain, seperti kesemutan atau kebas.
Infeksi jamur pada kulit di vagina atau penis juga merupakan salah satu penyakit yang muncul.
Masalah kulit diabetes harus ditangani sedini mungkin, sebelum menjadi luka yang lebih berat. Pasalnya, luka yang terjadi pada diabetesi umumnya lebih sulit sembuh. Ini akan memengaruhi kondisi kulit Anda.
Kabar baiknya, jika ditangani sedini mungkin, masalah kulit orang diabetes bisa ditangani hingga tuntas.
Dampak diabetes juga turut dirasakan oleh gigi dan mulut Anda. Diabetes yang tidak terkontrol tidak hanya membuat jumlah gula dalam darah tinggi, tapi juga di air liur Anda.
Air liur yang mengandung gula dapat mengacaukan keseimbangan bakteri yang berada di mulut. Belum lagi, gula yang terdapat dalam makanan dan minuman yang Anda makan.
Kombinasi itu dapat membuat pembentukan plak semakin banyak. Akibatnya, Anda lebih berisiko terhadap gigi berlubang atau bahkan tanggal.
Gusi berdarah dan bau mulut juga bisa terjadi akibat gula darah yang tinggi. Sayangnya, diabetes sendiri membuat penyakit gusi jadi lebih sulit disembuhkan. Malah, kondisi ini bisa membuat gula darah Anda jadi sulit dikendalikan.
Salah satu efek diabetes pada pria adalah disfungsi ereksi, alias impotensi.
Agar bisa ereksi, aliran darah menuju penis haruslah lancar. Sayangnya, kondisi diabetes yang tidak terkontrol dapat memengaruhi aliran darah menuju penis.
Gula darah tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis pada pembuluh darah penis. Pembuluh darah yang menuju penis pun bisa menyempit. Akibatnya, Anda susah ereksi.
Komplikasi diabetes ini umumnya terjadi secara perlahan. Anda bisa jadi tidak menyadarinya. Itu sebabnya, menjaga gula darah normal sangat penting untuk mencegah efek diabetes ini pada pria.
Diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi pada saraf pendengaran Anda. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah dan saraf di telinga bagian dalam rusak.
Akan tetapi, kadar gula darah yang terlalu rendah juga bisa mengganggu tugas saraf pendengaran yang mengantarkan sinyal ke otak.
Mengutip pernyataan dari CDC, masalah pendengaran ini berisiko dua kali lebih besar dialami oleh orang diabetes dibandingkan mereka yang sehat. Bahkan, orang yang mengalami prediabetes berisiko 30% lebih besar dibandingkan mereka yang punya kadar gula normal.
Baca Juga
Alzheimer merupakan komplikasi diabetes yang lebih berisiko pada orang dengan DM tipe 2. Alzheimer sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan menurunnya fungsi otak.
Hal ini lagi-lagi masih berhubungan dengan kerusakan saraf yang mungkin terjadi di otak. Meski belum ada hasil yang jelas, peneliti memiliki sebuah kesimpulan awal.
Alzheimer pada orang diabetes kemungkinan terjadi akibat otak dan jaringan sekitarnya tidak lagi dapat menggunakan gula dengan baik. Diduga, terjadi resistensi insulin pada sel-sel otak. Padahal, gula adalah makanan utama sel-sel otak.
Resistensi insulin sendiri menjadi salah satu penyebab diabetes.
Alzheimer akibat diabetes ini juga dipertimbangkan sebagai jenis diabetes lain, yakni diabetes tipe 3.
Orang diabetes punya kadar gula darah yang tinggi. Lantas, bagaimana bisa hipoglikemia, yakni gula darah terlalu rendah, bisa jadi salah satu komplikasinya?
Hipoglikemia merupakan komplikasi diabetes akut yang lebih umum terjadi pada diabetesi yang menggunakan insulin. Itu sebabnya diabetesi tipe 1 mungkin lebih berisiko.
Suntik insulin diperlukan bagi beberapa kondisi diabetes untuk mengendalikan gula darah. Akan tetapi, jika insulin tidak sesuai dosis, gula darah bisa turun drastis dan menyebabkan hipoglikemia.
Kondisi ini juga bisa terjadi apabila Anda kurang makan usai suntik insulin atau minum obat diabetes.
Hipoglikemia bisa jadi kondisi gawat darurat yang dapat menyebabkan koma atau kematian jika tidak segera ditangani. Beberapa gejala, seperti penglihatan buram, lemas, mengantuk, sulit bicara, hingga pingsan merupakan tanda Anda mengalami hipoglikemia.
Baca Juga
Ketoasidosis diabetik juga merupakan salah satu komplikasi serius dan akut pada pasien diabetes, khususnya tipe 1. Kondisi ini bisa menyebabkan koma atau bahkan kematian.
Kadar gula yang tinggi di dalam darah membuat sel tubuh tidak mendapatkan glukosa. Padahal, glukosa adalah sumber energi.
Ketika tidak bisa memakai glukosa sebagai sumber energi, tubuh mulai membakar lemak. Hasil pembakaran lemak inilah yang disebut dengan keton.
Ketoasidosis diabetik terjadi saat keton dalam tubuh terlalu banyak. Akibatnya, tubuh jadi lebih asam. Ini merupakan tanda bahwa diabetes Anda tidak terkontrol.
Penanganan ketoasidosis diabetik biasanya dilakukan di rumah sakit. Anda bisa mencegahnya dengan melakukan cek gula darah secara rutin.
Umumnya, komplikasi diabetes ini bisa dicegah dengan terus memantau kadar gula darah Anda. kadar gula yang terkontrol membuat tubuh bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk menjaga kadar gula darah, yakni:
Saat gula darah stabil, pastikan Anda tidak segera menghentikan pengobatan diabetes yang dokter anjurkan. Sebaiknya, berkonsultasilah terlebih dulu agar dokter bisa menyesuaikannya dengan kondisi Anda secara bertahap.
Dengan demikian, tubuh Anda juga tidak kaget dan bisa menyesuaikan diri.
Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter online melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kaki charcot adalah komplikasi langka namun serius yang bisa dialami penderita neuropati perifer atau gangguan saraf di ujung-ujung tubuh, terutama penderita diabetes. Penyakit kaki charcot berdampak pada persendian, tulang, dan jaringan lunak di kaki atau pergelangannya. Akibatnya, tulang kaki menjadi rentan patah serta persendian bisa mengalami dislokasi.
Bahaya gula merah dapat terjadi jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Padahal, pemanis yang satu ini sudah akrab di lidah masyarakat Indonesia. Wah, seberapa banyak ya, batas aman konsumsinya?
Banyaknya lemak dan karbohidrat menjadi pertimbangan bagi diabetesi dalam memilih makanan. Lalu, bolehkah penderita diabetes makan bakso atau mi instan?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved