Penderita diabetes disebut berisiko mengalami komplikasi serius dari penyakit corona atau Covid-19. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi kadar gula darah dalam tubuh.
2023-03-01 05:31:49
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penderita diabetes harus mewaspadai risiko infeksi penyakit corona atau Covid-19
Table of Content
Para penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi serius akibat penyakit corona atau infeksi virus Covid-19. Sebab, tingginya kadar gula darah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita diabetes sulit melawan infeksi virus.
Advertisement
Covid-19 tergolong sebagai jenis baru virus corona yang berisiko menimbulkan dampak serius. Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) menyatakan pandemi Covid-19 sebagai kondisi gawat darurat kesehatan masyarakat internasional.
Saat ini, sudah ada lebih dari 4 juta orang di dunia yang terinfeksi. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa 25% orang yang dirawat di rumah sakit karena infeksi berat Covid-19, ternyata memiliki diabetes. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Berdasarkan laporan yang dirilis Lancet, risiko kematian pada penderita diabetes akibat Covid-19 lebih tinggi hingga 50% dibandingkan orang-orang tanpa diabetes. Para peneliti pun mengamati kadar gula darah pasien diabetes dalam kasus Covid-19.
Ketika didiagnosis mengalami infeksi penyakit corona tersebut meski dengan gejala ringan dan bisa pulih dengan perawatan di rumah, kadar gula darah penderita diabetes bisa mengalami fluktuasi. Entah itu menjadi begitu tinggi, atau malah terlalu rendah.
Rendahnya glukosa darah bisa meningkatkan risiko diabetic ketoacidosis (DKA) yang mengancam nyawa. Kondisi ini menyulitkan tubuh penderita untuk mengontrol cairan yang masuk serta kadar elektrolit.
Padahal, keduanya penting dalam mencegah sepsis, sebagai kemungkinan komplikasi Covid-19 yang mematikan. Sementara itu, tingginya glukosa pun akan menghalangi tubuh dalam memproduksi sel darah putih untuk melawan infeksi. Akibatnya, risiko infeksi pun meningkat.
Hasil perawatan penderita diabetes yang terinfeksi Covid-19 pun sulit mencapai tingkat optimal karena dua hal. Pertama, sistem kekebalan tubuh penderita diabetes mengalami gangguan, sehingga sulit untuk melawan virus, serta memperpanjang masa penyembuhan.
Kedua, virus tersebut akan berkembang pada tubuh yang mengalami peningkatan kadar glukosa dalam darah.
Semua orang tentu harus waspada dan menghindari penyakit corona. Terlebih jika Anda memiliki diabetes tipe-1 maupun tipe-2. Sebenarnya dengan kondisi diabetes tersebut, risiko Anda terinfeksi Covid-19 tidaklah lebih tinggi dibanding orang lain.
Namun, Anda bisa mengalami komplikasi yang lebih berat jika terinfeksi. Apalagi jika kondisi diabetes tidak dikontrol. Untuk mengurangi risiko infeksi Covid-19, Anda harus:
Cara terbaik untuk menghindarkan Anda dari penyakit corona adalah dengan tetap berada di rumah sebisa mungkin. Selain itu, apabila ada anggota keluarga di rumah yang sakit, mintalah untuk tetap tinggal di kamarnya, dan menjauh dari Anda. Jika terpaksa berdekatan, pastikan untuk selalu memakai masker.
Baca Juga
Melakukan praktik physical distancing dan mengurangi aktivitas di luar rumah, bisa menyulitkan Anda memperoleh obat-obatan maupun kebutuhan lain.
Oleh karena itu, siapkan persediaan untuk dua minggu, yang pasti akan berguna ketika Anda harus menjalani karantina. Pastikan Anda memiliki:
Simpanlah persediaan makanan, terutama karbohidrat sehat seperti biskuit gandum utuh maupun kaldu sayuran.
Pastikan Anda memiliki persediaan karbohidrat sederhana seperti madu, minuman soda dengan pemanis gula, jus buah, atau permen, yang bisa dikonsumsi ketika kadar gula darah turun.
Sediakan insulin sebanyak mungkin untuk keperluan Anda, dan obat-obatan lainnya. Jangan lupa juga untuk menyimpan glucagon dan strip keton ekstra.
Simpanlah nomor telepon dokter, rumah sakit, maupun klinik yang biasa Anda kunjungi. Begitu pula dengan nomor telepon layanan pelanggan asuransi, jika Anda memilikinya. Jadi, Anda bisa berkonsultasi secara online dari rumah.
Periksalah kadar gula darah dengan lebih rutin, ketika bangun tidur, sebelum makan, dan sebelum tidur di malam hari. Segera hubungi dokter jika kadarnya di atas 250 mg/dL selama satu jam, karena Anda berisiko mengalami kondisi DKA.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Varian Kraken Covid-19 disebut-sebut lebih menular. Gejala dari subvarian Omicron XBB.1.5 ini meliputi demam, batuk, sesak napas, hingga gangguan indra perasa dan penciuman.
Istilah ODP, PDP, dan OTG kasus virus corona resmi diganti oleh Menkes Terawan. Kini, muncul berbagai istilah baru, yakni kasus suspek, kasus probable, dan kasus konfirmasi. Apa perbedaannya?
Selain untuk ibadah, puasa juga bemanfaat bagi kesehatan tubuh. Seperti menjaga keseimbangan gula darah, membuag racun, menurunkan kolesterol jahat, hingga meningkatkan fungsi otak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved