Benturan kepala dapat menyebabkan cedera kepala ringan maupun berat. Cedera ringan bisa berupa benjol atau gegar otak ringan, sementara cedera berat dapat meliputi hematoma, perdarahan, hingga kehilangan nyawa.
2023-03-19 20:16:15
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Perdarahan atau hemoragik bisa disebabkan oleh benturan di kepala
Table of Content
Benturan kepala bisa mengakibatkan cedera kepala berat, yaitu cedera yang menyebabkan kerusakan pada otak. Dampak dari cedera otak tergolong berat karena umumnya tidak bisa sembuh total, memengaruhi fungsi otak, serta menimbulkan efek sisa.
Advertisement
Dampak dari benturan kepala yang mengakibatkan cedera otak, antara lain terganggunya kemampuan berbahasa dan berbicara, koma, sakit kepala kronis, kejang-kejang, kelumpuhan, serta terganggunya kemampuan indera penglihatan, pendengaran, pencium, perasa atau pengecap.
Penyebab paling sering dari cedera kepala adalah benturan akibat kecelakaan lalu lintas, benturan saat aktivitas olahraga penuh kontak fisik, terjatuh dan perkelahian, atau kekerasan fisik.
Anak-anak termasuk kelompok yang rentan mengalami cedera kepala. Pasalnya, mereka sangat aktif dan kemampuan menyeimbangkan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna sehingga sering terjatuh.
Di samping itu, kaum lanjut usia (lansia) juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami benturan kepala. Kemungkinan ini terjadi karena proses penuaan akan memicu penurunan fungsi anggota tubuh, termasuk keseimbangan.
Meski demikian, berapapun usia Anda, benturan kepala tetap mungkin mengakibatkan cedera kepala berat maupun ringan.
Terdapat beberapa jenis cedera kepala berat yang bisa terjadi akibat benturan. Mari simak penjelasan berikut:
Cedera kepala hematoma berarti ada sekumpulan gumpalan darah yang terjadi di luar pembuluh darah. Hematoma di otak adalah cedera yang amat serius.
Gumpalan darah bisa menyebabkan tekanan dalam tulang tengkorak hingga penderitanya hilang kesadaran atau mengalami kerusakan otak permanen.
Hemoragik adalah perdarahan yang tidak terkontrol. Benturan kepala dapat menyebabkan hemoragik subarachnoid dan hemoragik intracerebral.
Hemoragik subarachnoid merupakan perdarahan di rongga sekitar otak. Perdarahan subarachnoid akan menimbulkan gejala berupa sakit kepala dan muntah-muntah.
Sementara hemoragik intracerebral adalah perdarahan pada jaringan otak. Gejala dan keparahannya tergantung dari seberapa banyak darah yang keluar. Risiko perdarahan di jaringan ini adalah meningkatnya tekanan dalam otak yang berujung pada kerusakan otak.
Cedera gegar otak muncul bila benturan kepala terjadi cukup keras hingga menyebabkan cedera pada otak. Saat terjadi benturan kepala yang keras, otak akan terayun dan membentur dinding tengkorak.
Biasanya, gangguan fungsi otak akibat cedera seperti ini hanya bersifat sementara dan dapat pulih total. Tetapi gegar otak yang terjadi berkali-kali juga bisa berakibat kerusakan otak secara permanen.
Cedera otak apapun dapat menimbulkan edema, yaitu pembengkakan otak. Kondisi ini sungguh berbahaya karena tengkorak tidak mungkin meregang untuk memberi ruang pada otak yang membengkak. Akibatnya, otak akan terdesak ke dinding tengkorak sehingga berisiko timbul kerusakan yang parah.
Baca Juga
Tulang tengkorak sesungguhnya amat keras dibandingkan tulang-tulang lain di tubuh kita. Pasalnya tengkorak tidak mengandung sumsum tulang.
Jika tulang tengkorak sampai retak atau patah, berarti tak ada yang akan menyerap getaran dari benturan kepala. Dengan demikian, ada kemungkinan cukup besar penderita retak tulang tengkorak juga mengalami cedera atau kerusakan pada otak.
Cedera aksonal difus adalah dampak benturan kepala yang tidak menyebabkan terjadinya perdarahan, tapi tetap memicu kerusakan pada sel-sel otak.
Kerusakan tersebut mengakibatkan otak tidak dapat menjalankan fungsinya. Selain itu, pembengkakan otak yang mengakibatkan kerusakan lebih parah pun bisa saja terjadi.
Dari luar, keberadaan cedera aksonal difus tidaklah sejelas jenis cedera kepala lainnya. Inilah yang justru berbahaya karena cedera ini sulit disadari, padahal sangat berbahaya karena sering mengakibatkan kerusakan otak permanen bahkan kematian.
Mengingat kondisinya yang parah dan komplikasinya yang bisa berakibat fatal, cedera kepala berat harus ditangani secepat mungkin di rumah sakit.
Cedera kepala ringan merupakan hal yang umum terjadi dan dapat menimpa segala usia. Benturan kepala yang berujung pada cedera ringan hampir tidak pernah menyebabkan kerusakan otak, apalagi kerusakan otak yang permanen.
Jika mengalami benturan kepala yang mengakibatkan memar atau benjol, beristirahatlah dan beri kompres dingin pada lokasi benturan. Keluhan-keluhan yang timbul akibat cedera kepala ringan biasanya tidak serius dan cepat mereda.
Keluhan yang umum dirasakan oleh penderita meliputi sakit kepala ringan, pusing, mual, dan pandangan yang sedikit kabur.
Penderita cedera kepala ringan yang ditangani di rumah sakit biasanya tidak memerlukan rawat inap, namun dokter akan melakukan observasi selama 2-6 jam dan akan pulih sepenuhnya dalam waktu beberapa hari.
Meski begitu, kondisi pasien sebaiknya tetap dipantau selama 24 jam setelah benturan kepala terjadi. Langkah ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika ada gejala yang bertambah parah.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Banyak mitos yang beredar mengenai penyebab ADHD pada anak. Kelainan otak hingga cedera kepala dianggap sebagai penyebab ADHD pada Anak. Sedangkan penyedap makanan merupakan mitos penyebab ADHD.
Fungsi otak kecil cukup beragam bagi manusa. Organ yang terletak di bagian belakang kepala ini berfungsi untuk mengatur kerja sama antar otot, mengendalikan keseimbangan, dan menjaga postur tubuh. Otak kecil disebut juga dengan cerebellum.
Lobus frontal adalah bagian dari otak besar yang mengemban berbagai fungsi dan peran penting bagi manusia. Fungsi lobus frontal berkaitan dengan kemampuan bernalar, bergerak, berbicara, hingga berempati.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved