Kolposkopi adalah pemeriksaan vagina untuk mendiagnosis perubahan sel di area tersebut. Perubahan sel bisa menandakan kutil kelamin, polip, hingga kanker serviks.
30 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kolposkopi adalah prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi berbagai penyakit organ reproduksi wanita
Table of Content
Kolposkopi adalah pemeriksaan yang dilakukan di leher rahim, vagina, atau vulva untuk mendeteksi berbagai penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita, mulai dari kutil kelamin hingga kanker leher rahim.
Advertisement
Biasanya, pemeriksaan ini akan dilakukan apabila tes pap smear Anda menunjukkan hasil abnormal. Untuk melakukan pemeriksaan kolposkopi, dokter akan menggunakan alat bernama kolposkop.
Apabila saat pemeriksaan ditemukan sel-sel tidak normal di area kewanitaan Anda, maka dokter akan merekomendasikan pemeriksaan biopsi dengan menggambil sampel jaringan sebagai langkah berikutnya.
Kolposkopi sebenarnya adalah proses pemeriksaan sederhana yang bisa selesai dilakukan dalam 5-10 menit. Prosesnya hampir sama dengan pap smear. Hanya saja para pemeriksaan ini dokter menggunakan alat bernama kolposkop.
Alat kolposkop fungsinya hampir sama dengan kaca pembesar, yaitu membantu dokter melihat area serviks dengan jelas hingga ke bagian sel. Biasanya, Anda baru akan dirujuk untuk menjalani pemeriksaan kolposkopi apabila hasil pap smear kurang bagus.
Prosedur pemeriksaan ini bisa membantu dokter mendiagnosis berbagai gangguan yang menyerang organ reproduksi wanita, seperti:
Tidak ada persiapan terlalu khusus yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan kolposkopi. Sebelum prosedur dimulai, dokter akan meminta persetujuan tertulis dan menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan secara rinci beserta efek samping yang mungkin muncul.
Beberapa hari sebelum pemeriksaan, dokter mungkin akan menginstruksikan Anda untuk:
Lalu, pada hari dilaksanakannya prosedur, Anda akan mendapatkan obat pereda nyeri 30 menit sebelum kolposkopi dimulai untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Prosedur akan dilakukan di ruangan dokter secara tertutup. Berikut ini tahapan pemeriksaan kolposkopi yang akan dilakukan.
Setelah prosedur kolposkopi selesai dilakukan, Anda bisa beristirahat selama beberapa menit sebelum pulang. Sementara itu, bagi Anda yang juga menjalani biopsi, waktu penyembuhan setelah prosedur dilakukan bisa berbeda.
Apabila mendapat bius sebelum biopsi, maka setelah prosedur, Anda akan dibawa ke ruang pemulihan untuk di observasi. Setelah tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan kembali stabil, dokter baru akan memperbolehkan Anda untuk pulang.
Untuk berjaga-jaga, sebelum pulang Anda juga bisa menggunakan pembalut untuk menampung perdarahan yang mungkin terjadi.
Apabila menjalani biopsi, Anda disarankan untuk tidak menggunakan tampon dan berhubungan seksual secara vaginal selama satu minggu setelah prosedur. Selama masa ini, Anda juga disarankan untuk tidak melakukan kegiatan fisik yang terlalu berat.
Konsumsilah obat yang diresepkan oleh dokter sesuai instruksi. Anda juga bisa langsung makan seperti biasa.
Baca Juga
Prosedur pemeriksaan kolposkopi secara umum aman dilakukan. Hanya saja, bagi beberapa orang, prosedur ini bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti:
Alat yang digunakan untuk kolposkopi akan dimasukkan ke area vagina. Bagi sebagian perempuan, hal ini akan membuat tidak nyaman atau bahkan nyeri.
Jika Anda termasuk salah satu yang merasakannya, jangan ragu untuk menyampaikan pada dokter, agar posisi alat bisa diatur sedemikan rupa demi mengurangi rasa sakit.
Flek berwarna cokelat yang keluar dari vagina setelah kolposkopi bukanlah darah, melainkan cairan yang digunakan dokter untuk memperjelas penampakan sel di area serviks. Cairan ini akan hilang dengan sendirinya, jadi Anda tidak perlu khawatir.
Jika kolposkopi yang dilakukan berlanjut dengan biopsi, maka perdarahan ringan mungkin akan terjadi. Namun, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya setelah 3-5 hari.
Jika Anda merasakan efek samping lain yang sangat mengganggu, maka jangan ragu untuk kembali menghubungi dokter. Dokter akan memberikan solusi sesuai dengan keluhan dan memastikan bahwa hal tersebut tidak menandakan masalah kesehatan tertentu.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kebotakan berpola dapat terjadi pada wanita. Kondisi ini disebut dengan androgenetic alopecia. Penyebab kebotakan tersebut, antara lain faktor genetik, hormonal hingga pola hidup tertentu.
KB IUD atau spiral adalah jenis alat kontrasepsi yang cukup efektif. Apalagi, bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Sebelum memilih, ketahui pula kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda alami saat menggunakannya.
Nyeri pada dubur saat menstruasi bisa saja terjadi akibat dubur yang lebih sensitif selama haid berlangsung. Kondisi ini bisa menyebabkan BAB terasa sakit saat haid.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved