logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Kolangitis Adalah Kondisi Berbahaya, Waspadai Komplikasinya

open-summary

Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu yang bisa terjadi mendadak maupun berkembang perlahan. Cara mengobati penyakit ini salah satunya dengan operasi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

24 Feb 2020

Kolangitis adalah kondisi peradangan saluran empedu

Penyebab kolangitis beragam dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menanganinya

Table of Content

  • Gejala kolangitis
  • Bagaimana mengatasi kolangitis?
  • Penyakit komplikasi akibat kolangitis

Kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu. Peradangan ini ditandai dengan area berwarna kemerahan dan membengkak. Kolangitis bisa terjadi mendadak atau berkembang perlahan hingga 20 tahun.

Advertisement

Idealnya, saluran empedu akan mengalirkan cairan empedu berwarna kuning kecokelatan dari liver dan kantung empedu menuju usus halus. Cairan empedu ini membantu tubuh menyerap lemak.

Namun jika saluran empedu mengalami peradangan atau tersumbat, cairan empedu justru kembali ke liver. Konsekuensinya adalah kerusakan hati dan masalah lainnya.

Baca Juga

  • Berbahayakah Minum Kopi Saat Perut Kosong? Pahami Risikonya
  • Mengenal Gejala Diverkulitis yang Perlu Diatasi Sedini Mungkin
  • Mengenal Berbagai Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh

Gejala kolangitis

Pada penderitanya, gejala kolangitis adalah hal yang bisa terjadi mendadak dan langsung parah maupun terjadi perlahan selama periode waktu 5-20 tahun. Gejalanya pun bisa berbeda-beda pada orang yang sama-sama menderita kolangitis sekalipun.

Beberapa gejala kolangitis adalah:

  • Merasa lemas dan lesu
  • Kulit terasa gatal
  • Mata kering
  • Mulut kering
  • Rasa nyeri di perut kanan atas
  • Berkeringat berlebih saat malam hari
  • Kaki bengkak
  • Kulit menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi)
  • Nyeri otot
  • Kembung
  • Penumpukan lemak di kulit sekitar mata
  • Diare
  • Penurunan berat badan drastis
  • Perubahan mood drastis
  • Penurunan daya ingat

Apabila kolangitis yang diderita termasuk akut, maka bisa juga muncul gejala lain secara mendadak seperti:

  • Demam tinggi
  • Mual dan muntah
  • Nyeri tulang belakang
  • Rasa nyeri di bagian tengah perut
  • Tekanan darah rendah
  • Merasa hilang orientasi
  • Kulit berwarna kekuningan
  • Kolesterol tinggi
  • Liver bengkak atau jadi lebih besar

Bagaimana mengatasi kolangitis?

Cara mengatasi kolangitis adalah dengan melihat apa pemicunya pada setiap pasien. Semakin dini diagnosis dilakukan, akan semakin besar kemungkinan penanganannya berhasil.

Jika kolangitis dibiarkan, maka ada kemungkinan terjadi komplikasi. Contohnya adalah masalah pada liver dan bisa menjalar ke organ tubuh lainnya.

Beberapa cara mengatasi kolangitis adalah:

  • Mengatasi kolangitis akut

Untuk kolangitis akut, penanganan paling awal yang umumnya direkomendasikan oleh dokter adalah memberikan antibiotik selama 10 hari. Jenis antibiotik bisa penicillin, metronidazole, ceftriaxone, atau ciprofloxacin. 

Selain itu, ada prosedur medis seperti memberikan infus atau mengeringkan saluran empedu. Prosedur ini hanya bisa dilakukan lewat rawat inap di rumah sakit.

  • Mengatasi kolangitis kronis

Sementara untuk mengatasi kolangitis kronis, tidak ada pengobatan yang khusus untuk menyembuhkannya. Memang ada obat yang dapat memperbaiki aliran cairan empedu dan melindungi liver. Namun tetap, bukan kolangitisnya yang diobati.

Untuk itu, penderita kolangitis kronis harus selalu memantau gejala yang dirasakan, memeriksakan fungsi liver, dan mempertimbangkan prosedur untuk membuka sumbatan saluran empedu.

  • Terapi endoskopi

Pada terapi endoskopi, bisa dimasukkan selang elastis kemudian dikembangkan menjadi balon untuk membuka saluran empedu sehingga cairan empedu bisa disalurkan lebih lancar. Terapi ini perlu dilakukan beberapa kali untuk mengatasi kolangitis. Saat prosedur dilakukan, pasien perlu diberikan anestesi lokal atau total.

  • Terapi percutaneous

Mirip seperti terapi endoskopi, hanya saja terapi percutaneous dilakukan lewat kulit. Tujuannya adalah untuk menemukan lokasi sumbatan empedu dan membebaskannya. Dokter akan memberikan anestesi di area kulit atau membuat pasien tertidur sebelum melakukan prosedur ini.

  • Operasi

Dokter juga bisa membuang saluran empedu yang tersumbat lewat prosedur operasi. Saat prosedur ini dilakukan, pasien akan mendapatkan bius total.

  • Transplantasi hati

Pada kasus yang lebih serius, hal yang bisa membantu penderita kolangitis adalah transplantasi hati. Dokter akan mengganti hati yang rusak dengan donor hati yang sehat. Setelah itu, pasien harus mengonsumsi obat anti-rejection seumur hidup.

Penyakit komplikasi akibat kolangitis

Kolangitis yang tidak ditangani dengan baik dan segera dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit lainnya hingga berujung pada kematian. Beberapa penyakit komplikasi yang dapat terjadi adalah sebagai berikut.

1. Disfungsi ginjal

Kolangitis dapat menyebabkan disfungsi ginjal yang membuat ginjal tidak mampu melakukan tugasnya menyaring berbagai zat sisa dari tubuh dalam bentuk urin. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan gagal ginjal.

2. Disfungsi sistem hematologis

Sistem hematologis atau sistem aliran darah pada tubuh juga dapat terganggu akibat infeksi kolangitis. Penyakit pada sistem peredaran darah seperti anemia, hemofilia, thalasemia, hingga kanker darah dapat terjadi akibat keadaan disfungsi ini.

3. Disfungsi sistem kardiovaskular

Komplikasi juga dapat menyerang jantung atau sistem kardiovaskular pada tubuh. Hal ini diketahui dapat memicu aterosklerosis bahkan hingga menyebabkan gagal jantung.

Apalagi, kinerja jantung berkaitan erat dengan darah. Jika terjadi infeksi pada darah, tidak menutup kemungkinan jantung juga akan turut terkena dampak dari masalah tersebut.

4. Syok septik

Kolangitis dapat menyebabkan syok septik atau kondisi yang terjadi ketika tekanan darah turun hingga melebihi batas kewajaran sehingga membahayakan nyawa. Penyakit ini terjadi karena infeksi bakteri yang terjadi pada darah dan menyebabkan tubuh mau tidak mau melepaskan zat antibodi untuk menangkalnya.

5. Disfungsi sistem saraf

Ketika sudah parah, kolangitis akan menyebabkan disfungsi sistem saraf yang membuatnya tidak dapat bekerja dengan menyampaikan pesan dari otak ke seluruh tubuh maupun sebaliknya. Tanda-tanda yang muncul ketika terjadi gangguan pada sistem saraf adalah munculnya mati rasa, rasa nyeri pada tubuh, lemas pada badan, tubuh kedutan, sulit BAB, hingga munculnya keringat berlebih.

Gejala-gejala dari kolangitis tak hanya mengganggu kualitas hidup seseorang, namun antisipasi juga efek samping yang mungkin terjadi. Kolangitis adalah penyakit yang dapat mengganggu sistem pencernaan dan kemampuan tubuh menyerap vitamin. Untuk itu, direkomendasikan mengonsumsi suplemen vitamin A, D, E, dan juga K.

Selain itu, dokter biasanya juga akan meresepkan obat untuk osteoporosis atau pencegah pengeroposan tulang lainnya. Suplemen yang diperlukan adalah kalsium dan vitamin D.

Penyebab kolangitis adalah hal yang beragam, bahkan bisa jadi tidak diketahui apa pemicu seseorang menderita kolangitis. Penyebabnya bisa karena infeksi bakteri, batu empedu, tumor, kebiasaan merokok, terpapar zat kimia, atau gangguan kekebalan tubuh.

Untuk itu, penting memeriksakan kesehatan secara berkala untuk tahu apakah fungsi liver masih optimal. Menjalani gaya hidup sehat juga bisa mencegah seseorang mengalami kolangitis.

Advertisement

gangguan pencernaanprimary biliary cholangitis ( pbc )kanker saluran empedupenyakit hati

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved