Kode etik apoteker dibuat sebagai panduan dasar bagi para apoteker untuk berlaku profesional dalam menjalankan tugasnya. Apa saja kode etik tersebut?
17 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kode etik apoteker memastikan profesi ini menjalankan perannya dengan baik.
Table of Content
Dalam menjalankan tugasnya, apoteker harus berpegang pada standar profesi, peraturan disiplin profesi, serta kode etik apoteker. Kode etik ini akan memastikan apoteker memiliki seluruh kompetensi yang relevan untuk mejalankan perannya, termasuk kepada pasien.
Advertisement
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 573/Menkes/SK/VI/2008, apoteker adalah tenaga kesehatan yang telah mengenyam dan lulus dari sekolah apoteker atau farmasi. Sebelum bertugas, seorang apoteker harus melakukan sumpah jabatan dan mendapat surat izin ketenagakerjaan berdasarkan aturan yang berlaku di Indonesia.
Kode etik pada dasarnya adalah panduan dalam profesi tertentu (misalnya apoteker) dalam menjalankan tugasnya secara profesional.
Dengan adanya kode etik, seseorang dapat membedakan kepentingan pribadi dengan profesi yang mungkin suatu saat akan berbenturan.
Khusus untuk kode etik apoteker di Indonesia, terdapat 15 pasal yang dibagi dalam 5 bab yang dijadikan sebagai landasan moral dalam menjalankan tugas secara profesional.
Jika sengaja maupun tidak sengaja melanggar atau tidak mematuhi kode etik apoteker Indonesia, apoteker wajib mengakuinya. Selain itu, apoteker yang melanggar kode etik juga akan menerima sanksi dari pemerintah, ikatan/organisasi profesi farmasi yang menanganinya, serta mempertanggungjawabkannya.
Baca Juga
Pelanggaran kode etik apoteker dapat dikatakan sebagai malpraktik yang akan berujung pada pemberian sanksi. Sanksi yang diberikan tergantung dari bentuk pelanggaran yang dilakukan dan penyebabnya, seperti berikut ini.
Sanksi pelanggaran kode etik apoteker ini akan diputuskan oleh Majelis Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia (MEDAI). Pengambilan keputusan sanksi dapat didasarkan atas kode etik apoteker itu sendiri maupun sanksi yang dimuat dalam sumpah jabatan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ciri-ciri alergi obat pada anak antara lain ruam kulit, gatal, bengkak, biduran, demam, hingga sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi saat mengonsumsi obat-obatan, seperti antibiotik atau NSAID tertentu.
Minum obat setelah minum kopi tidak diperbolehkan karena memiliki dampak buruk seperti mengurangi tingkat penyerapan obat, mengganggu fungsi obat, meningkatkan risiko efek samping, hingga menyebabkan kerusakan organ tubuh.
Alergi pada bayi disebabkan oleh kulit yang sensitif dan sistem kekebalan tubuh yang masih lemah. Cara mengobatinya adalah dengan memberikan krim hidrokortison, inhaler, hingga suntik hormon adrenalin
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved