Saat keluarga ada yang positif Omicron dan harus isolasi mandiri, ada langkah yang perlu diperhatikan termasuk tetap menjaga jarak di dalam rumah, memisah kamar tidur dan kamar mandi, hingga rutin memeriksa kondisi fisik.
8 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penularan Omicron bisa terjadi lewat klaster keluarga
Table of Content
Jumlah orang yang positif terinfeksi Omicron kian bertambah. Namun, berbeda dari gelombang varian delta yang membuat banyak pengidap Covid-19 harus dirawat di rumah sakit, sebagian besar orang yang terinfeksi varian Omicron mengalami gejala ringan sehingga cukup menjalani isolasi dan perawatan di rumah.
Advertisement
Menjalani isolasi mandiri di rumah bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar keluarga tidak ikut tertular dan malah menimbulkan klaster keluarga.
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan saat ada keluarga yang positif terinfeksi Omicron dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan jika ada keluarga yang positif Covid-19. Langkah ini perlu dilakukan secara benar dan tepat, sehingga penyebaran virus corona tidak meluas ke anggota keluarga yang lain maupun orang sekitar lingkungan rumah.
Jika ada keluarga yang positif Covid-19, hal pertama yang harus dilakukan adalah melapor ke ketua RT atau RW setempat. Selanjutnya, ketua RT akan menunjukkan jalur pelaporan selanjutnya.
Pelaporan juga bisa dilakukan ke puskesmas di daerah tempat tinggal Anda. Apabila komplek perumahan atau tempat tinggal Anda memiliki Gugus Tugas Covid-19 sendiri, maka melapor ke organisasi tersebut pun diperbolehkan.
Pelaporan perlu dilakukan agar data Anda masuk dan terhitung sebagai data resmi. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan surat rujukan maupun penanganan lebih lanjut.
Kasus juga otomatis akan tercatat di Kementerian Kesehatan dan aplikasi peduli lindungi jika Anda melakukan tes di laboratorium yang tergabung dalam jaringan New All Record atau NAR Kemenkes.
Setelah melapor, maka Anda dan anggota keluarga lain yang telah melakukan kontak erat dengan orang yang positif Covid-19, harus ikut menjalani karantina.
Karantina mandiri harus dilakukan meskipun Anda tidak menunjukkan gejala dan merasa sehat-sehat saja.
Jika memungkinkan, langsung jalani tes PCR dengan metode swab untuk memastikan Anda tidak tertular infeksi virus corona. Anda bisa mencari fasilitas tes PCR swab terdekat di SehatQ. Setelah menerima hasilnya, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan:
Menurut Kemenkes, apabila negatif Covid-19 namun sempat melakukan kontak erat dengan orang yang positif Covid-19, maka perlu isolasi mandiri selama 5 hari. Di hari ke-5, perlu melakukan tes Covid-19 ulang. Jika negatif, maka isolasi bisa selesai. Jika positif, maka masuk sebagai pasien positif Covid-19 dan perlu menjalani perawatan sesuai kondisi.
Apabila pada hari kelima tidak bisa dilakukan tes Covid-19 ulang, maka isolasi diperpanjang hingga 14 hari.
Apabila negatif Covid-19 tapi harus merawat anggota keluarga yang positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, maka Anda juga perlu menjalani karantina.
Karantina perlu dilakukan selama merawat anggota keluarga tersebut dan setidaknya 5 hari setelah terakhir kali berkontak dengan anggota keluarga tersebut, atau sejak terakhir kali Anda melakukan perawatan tersebut. Pada hari ke-5 perlu dilakukan tes Covid-19 ulang untuk memastikan kondisi orang yang merawat karena masih dianggap sebagai kontak erat. Tindakan sesuai hasil sama dengan poin pertama.
Jika positif Covid-19 karena tertular keluarga, maka lakukan sesuai protokol yang diperlukan pasien yang positif Covid-19, yaitu diawali dengan pelaporan dan penanganan selanjutnya disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Berikut jabaran langkah-langkah yang perlu dilakukan jika Anda positif Covid-19.
• Sehat dari rumah: Penuhi kotak P3K di rumah dengan 10 jenis obat dan alat medis ini
• Omicron: Gejala Varian Omicron dan Bedanya dengan Varian Lain
Berikut ini hal yang perlu dilakukan apabila Anda harus merawat keluarga yang positif Covid-19 di rumah:
Jika menurut petugas kesehatan keluarga yang positif Covid-19 bisa menjalani isolasi mandiri di rumah, maka keluarga yang rentan seperti lansia, maupun yang memiliki penyakit penyerta, sebaiknya diungsikan sementara ke tempat lain.
Anak-anak maupun bayi juga sebaiknya tidak satu rumah dengan orang positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Namun jika tidak memungkinkan, pindah kamar dan membatasi interaksi adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Kamar mandi pasien yang positif Covid-19 juga sebaiknya dipisahkan dari anggota keluarga lain di rumah.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, orang yang mendampingi atau merawat orang yang isolasi mandiri di rumah sebaiknya hanya satu orang.
Orang tersebut juga harus dalam kondisi yang sehat, tanpa gangguan kesehatan bawaan maupun masalah kekebalan tubuh.
Penjenguk atau pengunjung tidak diizinkan datang ke rumah sampai pasien benar-benar sehat dan tidak bergejala.
Pengidap Covid-19 yang diperbolehkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah adalah yang tidak bergejala (OTG) ataupun yang bergejala ringan.
Apabila keluarga Anda termasuk yang bergejala ringan, maka pastikan ia mengonsumsi obat-obatan yang diperlukan untuk meredakan gejala, seperti obat demam, vitamin, maupun suplemen lainnya.
Pastikan juga kebutuhan cairan dan nutrisi hariannya terpenuhi dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
Buka jendela rumah saat siang hari agar sirkulasi atau pertukaran udara berlangsung lancar.
Salah satu kunci dalam melawan infeksi virus adalah menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jadi, sebagai perawat di rumah, Anda harus rutin membersihkan benda yang sering disentuh seperti ponsel atau gagang pintu dengan disinfektan.
Jangan menggunakan alat makan bergantian dengan anggota keluarga lain dan selalu cuci alat makan pasien menggunakan air panas. Baju yang digunakan oleh pasien juga perlu dicuci dengan air panas atau air hangat.
Tetap gunakan kamar dan kamar mandi yang berbeda dari anggota keluarga dengan kondisi positif corona.
Meski Anda satu rumah dan merawat anggota keluarga sendiri, bukan berarti protokol kesehatan bisa diabaikan.
Anda tetap harus menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Saat berkontak untuk mengantarkan makanan, obat, maupun hal lainnya, baik Anda maupun pasien harus menggunakan masker.
Gunakan sarung tangan saat mencuci piring, gelas, maupun baju keluarga yang positif Covid-19. Sarung tangan dan masker juga perlu digunakan saat membuang sampah, dan membersihkan rumah maupun kamar pasien.
Selama menjadi perawat untuk anggota keluarga yang sakit, pastikan Anda juga memantau kondisi kesehatan diri sendiri.
Walaupun pasien yang dirawat di rumah adalah OTG atau gejala ringan, tidak menutup kemungkinan kondisinya akan bertambah parah. Segera hubungi dokter apabila anggota keluarga yang positif Covid-19 mengalami gejala seperti:
Anda juga perlu segera menghubungi dokter atau menjalani tes apabila saat merawat, merasakan gejala Covid-19 seperti demam, batuk, diare, pusing, hingga mual.
Selama menjalani isolasi mandiri, jangan lupa juga untuk selalu mencatat dan memberitahukan status kesehatan Anda dan pasien kepada dokter yang merawat. Anda juga bisa menggunakan aplikasi telemedicine untuk rutin berkonsultasi dengan dokter tanpa harus tatap muka.
Jika Anda masih punya pertanyaan tentang hal yang harus dilakukan apabila ada anggota keluarga yang positif Covid-19, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Social bubble adalah kelompok orang yang sepakat untuk membatasi interaksi sosial hanya untuk bertemu satu sama lain. Di dalamnya, bisa terdiri dari anggota keluarga, teman, tetangga, atau rekan kerja.
Virus corona bisa masuk lewat mulut, hidung, dan mata. Itulah sebabnya, memegang wajah bisa meningkatkan risiko tertularnya virus corona.
Bentuk perawatan dan obat kanker paru terbaik akan tergantung pada kondisi pasien, seperti stadium, metastasis, dan kondisi kesehatan secara umum. Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved