Penyakit ginjal polikistik mampu menimbulkan pertanyaan berupa ‘kista di ginjal berbahayakah bagi anak?’ di benak orangtua. Penyakit ginjal polikistik bukanlah penyakit yang sepele dan bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti gagal ginjal, dan sebagainya.
Table of Content
Kesehatan anak pastinya menjadi prioritas dari para orangtua dan apabila si Kecil mengalami penyakit tertentu, seperti kista di ginjal, pastinya para orangtua akan mulai mencari tahu penyebab dari kista di ginjal yang dialami oleh anak.
Advertisement
Kista di ginjal yang disebabkan oleh penyakit ginjal polikistik adalah hal yang bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.
Meskipun demikian, kondisi anak dan orang dewasa tentunya tidak sama. Orangtua mungkin akan mulai berpikir kista di ginjal berbahayakah pada anak?
Anak adalah harta yang berharga bagi orangtua, sudah hal yang wajar bagi para orangtua untuk khawatir dan menanyakan mengenai kista di ginjal berbahayakah bagi anak.
Salah satu kondisi yang memunculkan kista di ginjal pada anak adalah penyakit ginjal polikistik. Penyakit ginjal polikistik adalah hal yang tidak sepele dan bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani.
Meskipun kista di ginjal pada anak tidak memicu kanker, tetapi terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi bila penyakit ginjal polikistik pada anak tidak segera ditangani.
Komplikasi-komplikasi tersebut tentunya dapat menjawab pertanyaan ‘kista di ginjal berbahayakah pada anak?’. Di balik komplikasinya yang menyeramkan, penyakit ginjal polikistik dapat ditanggulangi dan diatasi dengan penanganan yang tepat.
Kista di ginjal berbahayakah bagi anak sudah bukan lagi hal yang perlu ditanyakan, karena penyakit ginjal polikistik adalah hal yang berbahaya bagi anak. Penanganan oleh dokter akan bergantung pada jenis penyakit ginjal polikistik yang dialami oleh anak.
Dokter secara umum akan memberikan penanganan berupa pengobatan terhadap infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, dan tekanan darah tinggi, dialisis atau pencucian darah, terapi hormon, serta transplantasi ginjal.
Dialisis dan transplantasi ginjal biasanya direkomendasikan apabila anak mengalami gagal ginjal yang membuat ginjal anak kehilangan kemampuan untuk menghilangkan racun atau kotoran dari dalam tubuh.
Dokter juga dapat memberikan obat antisakit untuk mengatasi rasa sakit yang ditimbulkan karena penyakit ginjal polikistik. Jika terdapat darah dalam urine, anak akan diminta untuk meminum banyak air mineral untuk mencegah penggumpalan darah di saluran kemih.
Jika anak memiliki kemungkinan untuk mengalami aneurisma, dokter akan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengecek apakah terdapat aneurisma yang muncul di anak.
Hanya pada kasus tertentu, dokter akan menyarankan pembedahan untuk mengeluarkan atau mengecilkan kista pada ginjal. Pembedahan umumnya hanya dilakukan jika kista sudah terlalu besar dan menimbulkan rasa sakit dan tekanan.
Namun, bedah hanya mampu mengeluarkan kista yang besar saja, karena kista yang kecil masih bisa bertumbuh. Oleh karenanya, penanganan jangka panjang diperlukan untuk penyakit polikistik ginjal.
Tidak hanya perlu mengetahui kista di ginjal berbahayakah bagi anak dan penangananya, orangtua juga perlu mengetahui gaya hidup atau pola hidup yang perlu diterapkan bagi anak penderita polikistik ginjal.
Penyakit polikistik ginjal membuat anak rentan mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karenanya, anak perlu mengonsumsi makanan yang rendah garam atau sodium dan lemak serta memperhatikan asupan kalori dan mengonsumsi makanan yang mengandung protein secukupnya.
Anak juga bisa berolahraga sebagai salah satu cara untuk mengontrol tekanan darah dan mengatasi stres yang dirasakan olehnya. Namun, selalu konsultasikan pada dokter mengenai jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh anak.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved