KIPI adalah reaksi yang muncul setelah mendapatkan vaksin COVID-19. Meski membuat badan tidak nyaman, umumnya hal ini tidak berlangsung lama.
4.17
(12)
3 Mar 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
KIPI adalah reaksi tubuh setelah vaksin COVID-19 dan umumnya berupa kemerahan pada area yang disuntik
Table of Content
KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Istilah ini mulai mencuat di publik seiring dengan digalakkannya vaksinasi COVID-19 karena banyak orang yang melaporkan mengalami reaksi setelah mendapatkan vaksin. Apakah ini wajar?
Advertisement
KIPI adalah respon tubuh yang timbul setelah Anda vaksinasi. Reaksi yang umum muncul umumnya berupa demam atau nyeri ringan di bagian yang disuntik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan reaksi ini tidak hanya muncul pada saat Anda mendapatkan vaksin COVID-19 saja. Semua jenis imunisasi dapat menimbulkan kondisi ini.
Kemenkes lebih lanjut memaparkan bahwa selain demam dan nyeri ringan, reaksi lain yang muncul setelah vaksin COVID-19 adalah:
Perlu diingat, reaksi setelah vaksin yang timbul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Umumnya, respon tubuh yang muncul adalah reaksi lokal dan sistemik. Anda tidak perlu khawatir karena kedua reaksi ini bisa hilang dengan mudah.
Baca Juga
Sementara meski memang ada risiko syok, Ketua Komnas KIPI Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTroPaed mengatakan bahwa reaksi anafilaksis akibat vaksinasi sangat jarang terjadi.
Dari satu juta dosis, mungkin hanya terjadi sebanyak 1 atau 2 kasus. Sejauh ini, reaksi anafilaksis tidak ditemukan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
WHO juga menambahkan, KIPI bisa muncul berupa vasovagal syncope, yaitu pingsan karena tekanan darah dan denyut jantung menurun secara drastis dalam waktu singkat.
Umumnya, respons stres akut ini muncul akibat:
Bila Anda memang memiliki riwayat gangguan kecemasan, pastikan Anda melakukan hal-hal yang membuat Anda merasa nyaman sebelum mendapatkan vaksin COVID-19.
Tetap konsumsi obat antikecemasan dengan rutin sesuai dengan anjuran dokter. Pastikan pula Anda lebih dulu melapor kepada petugas vaksinasi jika Anda mengonsumsi obat tersebut.
KIPI adalah fenomena yang umum terjadi setelah penyuntikan vaksin, termasuk vaksin COVID-19.
Maka, sesaat setelah mendapatkan vaksin Corona, respon tubuh Anda akan terus dipantau oleh tenaga kesehatan.
Sebagai prosedurnya, Anda diwajibkan untuk tetap tinggal di tempat vaksinasi setidaknya 30 menit sesudahnya agar petugas kesehatan mampu menanggulangi reaksinya jika hal ini Anda alami.
Apabila Anda merasakan beberapa keluhan setelah vaksin, penanganannya akan disesuaikan dengan jenis reaksi yang muncul.
Berdasarkan peraturan Kemenkes, inilah langkah yang bisa dilakukan jika KIPI timbul berdasarkan jenis reaksinya:
Baca Juga
Lagi-lagi, Anda tidak perlu khawatir. Pemerintah sudah mengantisipasi apabila respon tubuh ini terjadi. Kemenkes pun membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI yang memayungi berbagai Komite di setiap provinsi.
Setelah mendapatkan vaksin Coronavirus, Anda akan diberikan petunjuk oleh petugas kesehatan yang berisikan kontak untuk Anda hubungi apabila mengalami keluhan sepulangnya dari tempat vaksin.
Anda juga dipantau oleh petugas kesehatan dengan mengecek kondisi serta perkembangan yang Anda alami setiap harinya setelah divaksin.
Anda tetap harus melapor kepada petugas kesehatan yang bertanggung jawab bila Anda mengalami keluhan tertentu, baik yang ringan, berat, hingga yang tidak berkaitan dengan pemberian vaksinasi.
KIPI adalah reaksi tubuh yang umum muncul setelah imunisasi, termasuk sesudah mendapatkan vaksin COVID-19.
Meski kerap berupa keluhan yang membuat tidak nyaman, umumnya hal ini tidak berlangsung lama.
Artinya, hal ini bukanlah menjadi alasan untuk menunda vaksinasi COVID-19. Namun, cek dulu apakah Anda sudah terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19 atau belum.
Dapatkan vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan, yaitu sebanyak dua kali dengan selang 14 hingga 28 hari, tergantung pada jenis vaksin yang diberikan.
Bila Anda memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes atau hipertensi, sedang sakit, memiliki riwayat autoimun, pernah terpapar virus COVID-19, sedang hamil dan menyusui, serta di bawah usia 18 tahun, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk memastikan apakah Anda diperbolehkan mendapat vaksin COVID-19 atau tidak.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai keamanan dan efek samping vaksin COVID-19, tanyakan langsung melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Beberapa varian baru virus covid dari India berjenis B1617 sudah masuk ke Indonesia. Mutasi virus dari Inggris dan Afrika Selatan pun sudah terdeteksi. Terbaru, varian delta yang merupakan mutasi virus B1617 menyebabkan peningkatan kasus yang cukup signifikan di beberapa kota di Indonesia.
Penyebab pneumonia penting Anda ketahui sebagai langkah pencegahan. Apa saja penyebab radang paru dan bagaimana cara mencegah penyakit ini? Berikut informasinya.
Sakit pinggang belakang di bagian kanan tidak boleh diremehkan. Sebab, terdapat berbagai macam penyakit yang berpotensi menyebabkannya. Maka dari itu, kenalilah penyebab dan cara mengatasinya ini!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved