Clindamycin untuk jerawat mungkin diberikan dokter untuk membasmi jerawat meradang. Obat clindamycin juga berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Clindamycin hadir dalam obat topikal dan obat minum.
27 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Clindamycin untuk jerawat mungkin diberikan dokter untuk membasmi jerawat meradang
Table of Content
Clindamycin untuk jerawat mungkin saja diberikan oleh dokter kepada pasien yang membutuhkannya.
Advertisement
Pada dasarnya, clindamycin adalah antibiotik yang diresepkan dokter untuk menangani berbagai jenis infeksi bakteri.
Antibiotik ini dapat mengatasi infeksi bakteri pada paru-paru, darah, dan organ internal tubuh lainnya.
Selain itu, antibiotik clindamycin juga diberikan dokter untuk mengatasi jerawat. Bagaimana penggunaan clindamycin untuk jerawat?
Clindamycin untuk jerawat dapat diberikan dokter dalam bentuk oles atau topikal.
Walau begitu, beberapa pasien juga mendapatkan obat antibiotik ini dalam bentuk obat minum.
Untuk obat oles atau topikal, manfaat clindamycin untuk jerawat adalah menangani jerawat meradang yang sifatnya ringan hingga parah.
Obat clindamycin memiliki efek anti peradangan yang dapat membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada jerawat.
Selain itu, clindamycin berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri pada kulit berjerawat.
Obat clindamycin untuk jerawat dalam bentuk topikal tersedia berupa lotion, gel, busa, pledget atau plester, dan larutan seperti toner wajah.
Bentuk sediaan dan dosis clindamycin untuk jerawat tergantung pada kondisi kulit Anda dan diagnosis dari dokter.
Seperti antibiotik oles lain, salep clindamycin cenderung lambat dalam mengusir jerawat jika digunakan sendiri.
Oleh karena itu, dokter biasanya meresepkan salep clindamycin dengan obat jerawat lainnya, seperti benzoil peroksida atau retinoid.
Penggunaan salep clindamycin dengan kandungan antijerawat lain dapat membantu mengatasi masalah kulit ini dengan lebih optimal.
Pemakaian obat clindamycin untuk jerawat dengan kandungan bahan aktif lain juga bisa mencegah munculnya jerawat yang resisten terhadap bakteri.
Seperti banyak jenis obat pada umumnya, penggunaan obat clindamycin juga dapat menimbulkan efek samping.
Beruntung, efek samping clindamycin untuk jerawat cenderung tidak bersifat serius.
Adapun beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan salep clindamycin untuk jerawat adalah sebagai berikut.
Beberapa efek samping clindamycin untuk jerawat yang umum terjadi adalah kulit kering, kulit terlihat seperti bersisik, serta pengelupasan kulit yang sifatnya ringan.
Saat digunakan, clindamycin gel untuk jerawat juga mungkin menimbulkan sensasi terbakar atau menyengat yang bersifat ringan.
Iritasi kulit yang tidak parah juga berisiko dialami beberapa orang setelah mengoleskan clindamycin pada area kulit yang berjerawat.
Meski begitu, Anda harus menemui dokter apabila efek samping “ringan” di atas menjadi berat dan terasa menyiksa Anda.
Pada banyak kasus, efek samping clindamycin untuk jerawat jarang sekali bersifat serius.
Namun, apabila Anda mengalami sakit kepala yang berat, diare, kram perut, hingga feses berdarah akibat penggunaan clindamycin gel untuk jerawat, sebaiknya segera temui dokter.
Untuk mencegah risiko efek samping yang mungkin terjadi, Anda perlu mengetahui cara menggunakan clindamycin gel untuk jerawat dengan benar.
Pastikan Anda selalu mengikuti arahan dokter dalam menggunakan clindamycin gel untuk jerawat.
Simak cara menggunakan salep clindamycin untuk jerawat dengan benar berikut ini.
Salah satu cara menggunakan salep clindamycin untuk jerawat dengan benar adalah hanya mengoleskannya pada area kulit yang terdapat jerawat.
Jenis obat antibiotik ini tidak dioleskan sebagai spot treatment sehingga harus digunakan secara merata pada area kulit wajah atau tubuh yang berjerawat.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gunakan salep clindamycin sesuai dengan petunjuk dokter.
Jika dioleskan sekali sehari, maka Anda harus menggunakan obat clindamycin pada jam yang sama. Misalnya, pada waktu pagi setiap harinya.
Apabila dokter menganjurkan penggunaan clindamycin gel untuk jerawat 2 kali sehari, beri jarak setiap 12 jam untuk mengoleskan kembali obat ini.
Misalnya, bila clindamycin harus dioleskan ke jerawat setiap jam 10 pagi, maka gunakan kembali obat ini pada jam 10 malam – dan begitu seterusnya.
Salep clindamycin untuk jerawat harus dioleskan pada jam yang sama setiap harinya.
Hindari penggunaan salep jerawat yang tidak teratur agar antibiotik ini bisa bekerja optimal membasmi jerawat membandel di kulit Anda.
Layaknya aturan penggunaan obat antibiotik lain, penggunaan clindamycin untuk jerawat harus dilakukan secara penuh sampai obat habis.
Meski mungkin jerawat Anda sudah menghilang dan kondisi wajah membaik, tetap lanjutkan penggunaan obat secara konsisten sampai jerawat tidak kembali muncul.
Hal ini juga bertujuan untuk mencegah kulit Anda resisten terhadap bakteri.
Baca Juga
Clindamycin untuk jerawat merupakan jenis antibiotik topikal yang diresepkan oleh dokter.
Biasanya, salep clindamycin diberikan bersamaan dengan kandungan bahan aktif lain, seperti benzoil peroksida dan retinoid.
Selalu patuhi dosis clindamycin untuk jerawat dan gunakan sesuai dengan petunjuk dari dokter agar jerawat benar-benar hilang dengan sempurna.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar clindamycin untuk jerawat, tanyakan langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, unduh sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Minyak bergamot adalah ekstrak dari kulit buah citrus (Citrus bergamia) yang tumbuh di pohon bergamot. Manfaat jeruk bergamot adalah dapat mengatasi jerawat hingga merawat kesehatan rambut.
Cara menghilangkan jerawat dengan pasta gigi banyak dilakukan sebagai solusi alami. Bukannya menyembuhkan, mengoleskan pasta gigi untuk jerawat justru menimbulkan masalah kulit baru.
Ada berbagai cara menghilangkan komedo di hidung yang bisa dicoba, seperti rutin cuci muka, mengoleskan salep retinoid, hingga mencoba bahan alami seperti tea tree oil.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved