Testis terkilir atau terpuntir rentan terjadi karena posisinya yang tergantung di luar tubuh, serta tidak memiliki otot dan tulang yang bisa melindungi. Artinya, ada banyak kemungkinan bagian di dalam skrotum ini tanpa sengaja tertekan, tertabrak, tertendang, dan lainnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
15 Nov 2020
Testis terkilir memberikan rasa tak nyaman bagi pria
Table of Content
Testis terkilir atau terpuntir umumnya terjadi karena cedera, seperti tertekan, tertendang, atau benturan lainnya. Skrotum--bersama testis di dalamnya--adalah organ yang letaknya menggantung di luar tubuh, tepatnya di bawah pangkal penis. Testis juga tidak memiliki otot dan tulang yang bisa melindungi.
Advertisement
Kondisi inilah yang membuat buah zakar rentan mengalami cedera.
Cedera yang mengakibatkan testis terpuntir adalah kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani karena jika tidak, organ reproduksi pria yang satu ini berpotensi mengalami kerusakan. Untuk menghindarinya, penting untuk mengetahui penyebab testis terkilir.
Baca Juga
Testis dalam skrotum tergantung pada tali yang disebut dengan korda spermatika. Testis terkilir terjadi ketika buah zakar terpuntir pada tali sperma (korda spermatika).
Korda spermatika sendiri berfungsi untuk membawa darah ke testis dari perut. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan torsio testis.
Torsio testis dapat membuat aliran darah menjadi terhambat sehingga berisiko mengganggu fungsi buah zakar.
Belum dapat diketahui secara pasti apa penyebab testis terkilir. Namun, kondisi ini diduga karena adanya kelainan sejak lahir (cacat kongenital) yang menyebabkan skrotum tidak memiliki jaringan penahan testis.
Akibat tidak adanya jaringan tersebut, testis atau buah zakar akan bergerak secara bebas di dalam skrotum.
Selain kelainan sejak lahir, buah zakar yang terkilir juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko lainnya, yaitu:
Pria berusia 10-25 tahun paling sering mengalami testis terkilir. Kendati demikian, kondisi ini sebenarnya bisa saja menyerang pria di semua usia.
Menurut laporan, sekitar 65 persen kasus torsio testis terjadi pada remaja usia 12-18 tahun.
Anda yang sebelumnya pernah mengalami buah zakar terkilir berisiko lebih besar untuk mengalaminya kembali di kemudian hari.
Hal ini biasanya terjadi jika kasus pertama sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Torsio testis mungkin tidak akan kambuh jika Anda menjalani operasi untuk mengobatinya.
Faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan testis terpuntir adalah riwayat keluarga. Ya, apabila ada salah satu anggota keluarga Anda yang mengalami torsio testis, risiko Anda untuk mengalaminya juga lebih tinggi.
Torsio testis sering kali dijuluki sebagai "sindrom musim dingin". Pasalnya, kondisi ini kerap terjadi saat cuaca dingin.
Dalam keadaan hangat, skrotum akan menjadi rileks. Saat udara menjadi lebih dingin, tali sperma mungkin saja terpuntir karena skrotum yang tadinya mengendur, kontraksi secara tiba-tiba akibat perubahan suhu yang mendadak.
Hal itulah yang kemudian menyebabkan testis jadi terkilir.
Baca Juga
Ciri-ciri utama terjadinya testis terkilir adalah posisinya lebih tinggi dari biasanya saat diraba. Tak hanya itu, akan muncul rasa nyeri di testis secara tiba-tiba, baik salah satu atau pun keduanya.
Lebih jauh lagi, ada gejala lain yang juga menyertai, seperti:
Terdapat beberapa cara mengatasi buah zakar yang terkilir akibat cedera, yaitu:
Apabila yang Anda alami adalah benar torsio testis, dokter akan memutar kembali testis ke tempat semula. Caranya adalah dengan memutar perlahan sembari memegang skrotum.
Umumnya, penanganan juga akan melibatkan tindakan operasi meski posisi testis sudah seperti sedia kala. Operasi bertujuan untuk memperbaiki jaringan di dalam testis sehingga risiko kambuhnya lebih kecil di kemudian hari.
Baca Juga
Untuk mencegah atau meminimalisir, terpuntirnya testis, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti:
Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami gejala testis terkilir, terlebih jika sudah disertai dengan gejala lain seperti yang telah disebutkan tadi. Untuk mendapatkan diagnosis pasti, dokter akan menanyakan beberapa hal seperti:
Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah ada cedera pada bagian skrotum. Bagian lain seperti penis dan anggota tubuh lain juga akan diperiksa.
Prosedur medis lain seperti pemindaian ultrasound, MRI, hingga operasi eksploratif juga bisa dilakukan untuk melihat lebih jelas kondisi testis.
Baca Juga
Tak ada salahnya melakukan langkah pencegahan untuk melindungi testis agar tidak terkilir, mengingat posisinya yang tidak terlindungi tulang atau otot apa pun.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang cara pemulihan ketika mengalami trauma semacam ini, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Muncul ruam kemerahan seperti luka lepuh di organ genital adalah salah satu gejala herpes kelamin di awal infeksi. Kondisi ini juga dapat diikuti dengan nyeri otot, sakit kepala, dan punggung.
17 Jun 2021
Tak hanya perempuan yang berhak menjalankan ritual perawatan kulit wajah/skincare, laki-laki pun bisa mencoba rangkaian skincare demi menjaga kebersihan wajah. Bukan hanya produk pencerah wajah, tapi banyak tahapan krusial yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan wajah.
14 Agt 2020
Ciri-ciri infeksi saluran kemih yang paling umum adalah rasa nyeri ketika buang air kecil. Mendiamkannya bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
7 Okt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved