Umumnya, anak berbohong untuk menyembunyikan kesalahan, dan takut dimarahi. Supaya tidak menjadi kebiasaan, berikan teguran dan jelaskan konsekuensi perbuatan tersebut pada anak.
2023-03-21 07:17:23
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Anak berbohong umumnya terjadi karena ingin menyembunyikan kesalahan
Table of Content
Kesal karena anak berbohong? Anak-anak biasanya mulai belajar berbohong saat berusia 3 tahun. Di usia ini, mereka sadar bahwa orangtua tak bisa membaca pikirannya sehingga bisa berkata bohong tanpa ketahuan.
Advertisement
Saat memasuki usia 4-6 tahun, cara anak berbohong bisa semakin lihai. Mereka dapat menggunakan ekspresi wajah tertentu, bahkan dengan nada suara yang mendukung untuk menyampaikan kebohongannya.
Di sinilah pentingnya komunikasi yang jelas dan dekat antara orangtua dan anak. Tekankan bahwa kejujuran adalah hal yang sangat krusial.
Ada banyak alasan mengapa anak suka berbohong. Perilaku ini biasanya dilakukan secara sengaja oleh mereka dengan maksud tertentu.
Berikut adalah beberapa penyebab anak berbohong yang harus orangtua ketahui:
Anak bisa berbohong untuk menutupi kesalahannya agar tidak terkena masalah, misalnya, memecahkan vas bunga di ruang tamu. Namun, saat Anda bertanya apakah anak memecahkannya, mereka tidak berkata jujur.
Penyebab anak suka bohong juga dapat dipicu keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Contoh ketidakjujuran tersebut adalah anak berbohong mainannya hilang agar orangtua membelikan mainan yang baru.
Salah satu alasan kenapa anak suka berbohong adalah untuk menghindari konsekuensi tertentu. Mereka merasa takut dimarahi atau bahkan dipukul oleh orangtua sehingga memilih berbohong.
Misalnya, anak berbohong saat mendapatkan nilai jelek di ulangan matematika karena takut dimarahi orangtuanya.
Kebiasaan berbohong juga dapat dipicu oleh ketidakinginan anak melakukan aktivitas tertentu. Misalnya, orangtua menyuruh anak belajar di kamar. Alih-alih belajar, mereka justru bermain game. Ketika ditanya oleh orangtua, anak mengaku sudah belajar.
Salah satu penyebab anak berbohong adalah mereka ingin tahu apa yang akan terjadi jika mencoba berbohong dalam situasi tertentu. Mereka bisa jadi penasaran terhadap konsekuensi setelah melontarkan kebohongan.
Anak yang memiliki kepercayaan diri rendah juga mungkin mengatakan kebohongan untuk membuat mereka tampak lebih spesial di mata orang lain.
Hal ini biasa terjadi pada anak-anak berusia lebih tua, yang cenderung berbohong melebih-lebihkan sesuatu dari kondisi aslinya.
Anak-anak yang mengalami depresi atau cemas berlebih juga bisa berbohong tentang kondisi yang mereka alami. Tujuannya untuk menekan kemungkinan terjadinya masalah. Mereka tidak ingin orang di sekitar merasa khawatir terhadap kondisinya.
Anak berbohong juga bisa karena impulsif, yaitu berbicara sebelum berpikir. Utamanya, hal ini mungkin terjadi pada anak dengan ADHD.
Umumnya, anak yang berbohong akan menunjukkan tanda tertentu. Sebab, mereka dapat merasa gugup dan takut ketahuan.
Berikut adalah ciri-ciri anak berbohong:
Konsekuensi akibat berbohong pada orangtua adalah kekecewaan. Tak hanya itu, rasa percaya orangtua pada anak juga bisa menurun sehingga menjadi tidak mudah percaya pada apa yang dikatakan anak.
Sebelum menentukan apa yang harus dilakukan orangtua ketika anak berbohong, ketahui dulu apa alasan yang mendasari mereka sampai berbohong. Lakukan evaluasi sebelum terburu-buru merespons.
Berikut adalah sejumlah cara mengatasi anak yang suka berbohong yang bisa Anda lakukan.
Konsep kejujuran harus diperkenalkan pada anak sejak dini. Tanamkan logika bahwa berbuat atau berucap jujur adalah perbuatan yang baik. Selain itu, kejujuran justru risikonya lebih sedikit, bahkan tidak ada konsekuensi yang mengikutinya.
Jika anak berbohong hanya untuk mencari perhatian, akan jauh lebih baik bila orangtua mengabaikannya. Jangan berikan anak perhatian berlebih karena berpotensi membuat mereka ingin melontarkan kebohongan lagi.
Apalagi jika yang berbohong adalah anak dengan kepercayaan diri rendah. Mereka bisa saja berbohong soal prestasi di sekolah. Selama tidak ada yang tersakiti dari kebohongan itu, sebaiknya abaikan saja.
Selanjutnya, cara mengatasi anak yang suka berbohong adalah dengan menegurnya. Pada situasi tertentu, Anda juga bisa menegur anak secara halus atau menyindir mereka.
Apabila orangtua sudah tahu anak bohong, sampaikan bahwa apa yang mereka katakan mengada-ngada. Dengan demikian, Anda bisa menyadarkan anak bahwa kebohongan mereka telah diketahui.
Apabila anak suka berbohong dalam tahap yang lebih serius. seperti tidak jujur dari mana saja seharian atau soal kewajibannya, paparkan konsekuensi dari kebohongan mereka.
Orangtua wajib menyampaikan dengan jelas bahwa ada konsekuensi dari setiap kebohongan yang anak buat.
Anda juga bisa membuat kesepakatan mengenai hukuman apa yang akan diberikan cara mengatasi anak yang suka berbohong.
Ada kalanya anak bohong demi memenuhi ekspektasi orangtua mereka, entah itu soal prestasi akademik atau nonakademik. Untuk itu, Anda perlu paham bahwa ekspektasi terhadap anak sebaiknya jangan terlalu tinggi.
Sampaikan bahwa Anda akan tetap mencintai si kecil – dan akan tetap bangga padanya – tanpa tergantung pada prestasi yang mereka buat.
Menyebut anak sebagai pembohong hanya karena mereka pernah mengucapkan kebohongan adalah kesalahan besar.
Anak akan terluka dan merasa orangtuanya tak lagi percaya kepadanya. Jika sudah parah, ini justru membangun kebiasaan berbohong.
Tiap anak dalam rentang usianya masing-masing bisa berbohong dalam tingkatan yang berbeda. Penting bagi orangtua untuk tidak terburu-buru marah atau melabeli mereka sebagai pembohong, sebelum tahu alasan anak bohong.
Berikan contoh kepada anak bagaimana bersikap jujur dan ksatria dalam hal sekecil apa pun. Monkey see, monkey do. Dengan demikian, anak akan tahu betapa pentingnya kejujuran dalam menjalankan kehidupannya.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar anak berbohong, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat sejumlah cara mengajari anak membaca yang efektif dan bisa diterapkan di rumah dengan mudah, mulai dari mengajaknya membaca bersama, memintanya mengeja secara alami, mengajari bunyi huruf dan cara mengucapkannya, hingga bermain dengan blok huruf.
Apa dampak buruk anak kecanduan game? Kemampuan sosial mereka akan terganggu dan membuat mereka lebih tertarik dengan dunia virtual.
Manfaat disiplin dapat dinikmati sepanjang hidup. Manfaat disiplin termasuk membantu diri untuk fokus, meningkatkan performa pekerjaan dan akademik, serta membuat diri lebih disenangi orang lain. Disiplin juga bermanfaat untuk hati yang lebih gembira.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved