Ada banyak cara untuk membangun body image atau citra tubuh yang baik pada anak, seperti memberikan contoh kepercayaan diri, jangan fokus pada penampilan, hingga menjalani gaya hidup sehat.
0
12 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Orangtua perlu tahu cara membangun body image (citra tubuh) yang positif pada anak
Table of Content
Bukan hanya orang dewasa, isu soal body image atau citra tubuh juga merupakan hal sensitif bagi remaja. Pengertian body image adalah cara seseorang melihat tubuh mereka dan seberapa percaya diri mereka terhadap tubuhnya sendiri. Tidak jarang, penggambaran yang negatif akan membuat mental dan rasa percaya dirinya hancur lebur.
Advertisement
Belum lagi persepsi tentang bentuk tubuh di media yang menyebut tubuh langsing, kulit putih, hingga wajah mulus sebagai indikator penting. Orangtua punya peran penting di sini untuk membuat anak remaja tidak merasa kecewa dengan tubuhnya sendiri.
Mengingat bahasan tentang bentuk tubuh bisa berpengaruh signifikan terhadap kesehatan mental, orangtua perlu tahu bagaimana cara membangun citra tubuh yang positif pada remaja.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi gangguan citra tubuh pada remaja, meliputi:
Ketika Anda merasa anak remaja tidak memperhatikan sekalipun, mereka bisa saja menyerap apa yang pernah diucapkan orangtuanya. Contohnya, ketika ibu berkaca dan berkata, “Baju ini membuat aku tampak gendut,” ia dapat mendengar dan menyerapnya.
Menurut penelitian, anak berusia 5-8 tahun yang ibunya tidak bahagia dengan tubuhnya akan ikut merasa tidak puas dengan tubuh mereka sendiri. Oleh sebab itu, orangtua perlu menunjukkan rasa percaya diri dan menyayangi diri sendiri.
Ingatkan remaja bahwa dunia tak hanya seputar penampilan saja. Caranya adalah dengan tidak membicarakan tentang bentuk tubuh orang lain.
Sebaliknya, fokuskan pada hal yang lebih penting, seperti sifat baik dan ramah, yang dimiliki orang lain. Hal-hal abstrak, seperti sopan dan pekerja keras, juga lebih krusial dan secara tidak langsung membangun citra tubuh positif pada anak.
Orangtua juga memegang kendali dalam mencontohkan gaya hidup sehat, misalnya makan sayur dan berolahraga. Untuk itu, ajak remaja terlibat dalam kegiatan fisik, seperti jalan pagi, bersepeda, atau berenang.
Ketika belanja bulanan, biarkan remaja memilih buah dan sayur. Ajak mereka membaca label nutrisi sebagai langkah awal mengajarkan kebiasaan makan yang sehat.
Selain bisa membuat tubuh sehat, gaya hidup yang sehat juga bisa membuat anak memiliki bentuk tubuh ideal karena berat badannya terjaga.
Apabila remaja sudah mengerti, ajak mereka berdiskusi tentang stereotip tentang bentuk tubuh yang ada di media. Ketika melihat iklan tentang perempuan bertubuh langsing, bahas bahwa hal itu bukanlah yang utama.
Tidak ada yang salah dengan bentuk tubuh seseorang. Justru yang perlu dibenahi adalah kebiasaan buruk di baliknya, seperti gangguan makan hingga pola makan yang buruk.
Apabila tidak didampingi, bisa saja remaja mendapatkan persepsi yang salah tentang bentuk tubuh lewat tayangan di gawai sehingga menumbuhkan body insecurity. Oleh karena itu, batasi screen time untuk menghindari remaja dari persepsi citra tubuh yang negatif.
Selalu tekankan tentang kebiasaan baik untuk kesehatan sekaligus bagaimana body image bukanlah hal yang mutlak menjadi parameter kepercayaan diri seseorang.
Terkadang, orangtua lebih sering memuji fisik remaja, seperti kecantikannya, ketampanannya, hingga bentuk tubuhnya. Hal ini justru bisa membangun citra tubuh yang buruk pada remaja.
Sebaliknya, cobalah puji berbagai keunggulan remaja dari aspek lain, seperti prestasi di sekolah, kepribadian, hingga gaya hidupnya.
Agar remaja memiliki persepsi yang tepat terhadap body image, orangtua sebaiknya menghilangkan kebiasaan mengkritik orang lain, seperti teman atau anggota keluarga. Sebab, kebiasaan ini dapat menumbuhkan body image yang buruk pada remaja.
Pelaku bully atau perundungan kerap menyerang remaja di sekolah. Mereka tak ragu-ragu mengeluarkan komentar negatif terkait bentuk tubuh orang lain. Hal ini bisa mengundang gangguan body image pada korban.
Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk mengajari remaja bagaimana caranya mengatasi pelaku bully yang sering mengejek fisiknya.
Selain itu, diskusikan masalah ini dengan pihak sekolah agar tindakan perundungan di lingkungan akademis dapat diatasi.
Orangtua perlu menegaskan bahwa anak remaja tidak boleh membanding-bandingkan tubuhnya dengan orang lain.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kebiasaan membanding-bandingkan diri dapat menimbulkan rasa rendah diri dan menumbuhkan gangguan body image.
Justru sebaliknya, ajari anak remaja untuk mensyukuri apa yang ia miliki dan biasakan untuk memuji sisi positif dari orang lain. Hal ini dianggap bisa membuat ia merasa lebih baik.
Teman-teman yang toxic dapat menyebabkan anak mengalami gangguan citra tubuh, apalagi kalau mereka kerap mengkritik penampilan fisik anak remaja Anda.
Oleh karena itu, berikan saran pada remaja untuk mencari teman-teman yang tidak toxic. Sebaliknya, bertemanlah dengan teman-teman yang positif.
Sebenarnya, masalah body image pada remaja bukanlah hal baru. Ada banyak penelitian yang memperkuat hal ini. Bukan hanya di Indonesia, rupanya polemik ini juga terjadi di seluruh dunia.
Beberapa penelitian menemukan berbagai fakta atau masalah terkait citra tubuh sebagai berikut:
Memperkuat hal ini, laporan dari Common Sense Media pada tahun 2015 menunjukkan bahwa kecemasan tentang bentuk tubuh telah ada sejak usia anak masih sangat muda.
Tak hanya itu, ada juga laporan 1 dari tiap 4 anak berusia 7 tahun pernah berusaha melakukan diet
Remaja bisa merasa insecure akan bentuk tubuh mereka, bahkan jauh sebelum memasuki fase pubertas.
Bahkan, ada fakta bahwa anak berusia 5 tahun sudah bisa mengekspresikan rasa tidak suka mereka terhadap tubuhnya. Mereka ingin tampak lebih langsing.
Sebenarnya, apa saja faktor yang berpengaruh terhadap hal ini?
Sudah saatnya berhenti memberikan komentar terkait bentuk tubuh orang lain. Bahkan, pada detik pertama bayi lahir ke dunia, ada saja komentar tentang bagaimana penampilan hingga warna kulitnya. Padahal tidak ada gunanya.
Komentar yang terus-menerus muncul sejak anak masih kecil inilah yang membuat rasa tidak percaya diri tentang bentuk tubuh telah ada sejak dini.
Anak yang menyerap informasi layaknya spons akan menganggap bahwa bentuk tubuh yang ideal adalah apa yang dilontarkan oleh orang dewasa di sekitarnya.
Gambaran bagaimana tubuh yang ideal di media, seperti buku, majalah, televisi, dan media lain, juga turut membentuk persepsi tentang body image. Tidak menutup kemungkinan, ini bisa menimbulkan tekanan tersendiri tentang konsep yang ideal dan tidak.
Keluarga, saudara, hingga teman-teman terdekat juga turut berperan dalam membentuk bagaimana body image yang dipandang ideal.
Baca Juga
Ketika orangtua bisa menjadi teladan, anak pun akan mengikutinya. Jadilah sosok yang memberi contoh baik agar anak tahu bahwa body image bukanlah hal yang begitu merisaukan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara menyaring persepsi tentang bentuk tubuh pada remaja, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Jintan putih memiliki cita rasa khas seperti kacang yang hangat dan pedas. Namun, manfaat jintan putih tidak hanya untuk menambah rasa dan aroma, tetapi juga mampu membantu menjaga kesehatan. Beberapa khasiat jintan bagi kesehatan adalah menurunkan berat badan dan mengatasi stres.
Vandalisme adalah aksi merusak yang umumnya merugikan lingkungan atau fasilitas umum. Tindakan ini juga bisa berdampak buruk pada diri pelaku.
Menikmati salad sayur bisa jadi semakin lezat jika dressing atau sausnya sesuai dengan selera. Salah satu yang paling populer adalah saus Thousand Island dengan rasanya yang khas. Ketahui cara membuatnya di sini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved