Jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan adalah ganja, sabu, ekstasi, dan kokain. Obat-obatan terlarang ini dapat memberikan efek berbahaya bagi kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
10 Sep 2023
Ada berbagai jenis narkoba yang beredar
Table of Content
Anda mungkin mengenal narkoba seperti ganja atau sabu-sabu. Namun, yang membedakan jenis-jenis narkoba tersebut tidak hanya dari bentuknya saja, tetapi juga dari efek yang ditimbulkan.
Advertisement
Sudah bukan rahasia umum bahwa narkoba sering kali disalahgunakan dan dijadikan salah satu pelarian dari berbagai masalah yang dihadapi.
Mirisnya lagi, beberapa oknum bahkan sengaja mengedarkan dan memperjualbelikan narkoba.
Secara umum, kebanyakan orang memahami pengertian narkoba sebagai obat-obatan terlarang.
Menurut Badan Nasional Narkotika (BNN) Republik Indonesia, narkoba adalah zat atau obat yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara itu, menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1, narkotika adalah zat buatan atau yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Zat atau obat tersebut dapat berfungsi sebagai obat penghilang nyeri dan memberikan ketenangan. Namun, Anda bisa terkena sanksi hukum jika disalahgunakan penggunaannya.
Semua jenis narkoba berbahaya bila disalahgunakan dan berpotensi menimbulkan ketergantungan. Meskipun demikian, tiap narkoba memiliki efek yang berbeda-beda terhadap manusia.
Selain memahami apa itu narkoba, Anda juga perlu mengenal jenis-jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan.
Tidak banyak orang yang mengetahui apa itu narkoba stimulan. Narkoba jenis stimulan memberikan efek yang dapat mempercepat sinyal antara otak dan badan.
Narkoba jenis ini mampu membuat pemakainya merasa lebih segar, percaya diri, berenergi, dan bersemangat.
Umumnya, pemakai narkoba jenis stimulan akan merasakan kegelisahan, detak jantung yang makin cepat, nafsu makan yang berkurang, serta naiknya suhu tubuh dan tekanan darah.
Efek samping dari narkoba jenis stimulan adalah paranoia, panik, kram perut, kejang, dan kecemasan.
Contoh macam-macam narkoba jenis ini adalah ekstasi atau MDMA, amfetamin, sabu, dan kokain.
Berbeda dengan narkoba jenis stimulan, narkoba jenis depresan memperlambat sinyal antara otak dan tubuh yang membuat pemakainya menjadi lebih tenang dan rileks.
Pemakai narkoba ini umumnya akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan bergerak, serta sulit untuk memberikan respons terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
Efek samping dari jenis narkoba depresan adalah tidak sadarkan diri, mengantuk, mual dan muntah, serta kematian.
Contoh narkoba jenis depresan yang umumnya beredar adalah heroin, morfin, ganja, dan sebagainya.
Narkoba jenis halusinogen mempengaruhi persepsi akan realita yang dilihat karena berefek pada panca indra.
Pemakainya akan merasakan, melihat, mendengar, dan mencium berbagai hal yang berbeda dari normalnya.
Narkoba jenis halusinogen mampu memberikan efek pusing, disorientasi, kebas, sensasi seperti melayang, dan kebingungan pada pemakainya.
Efek samping yang dapat timbul akibat pemakaian adalah kehilangan memori, peningkatan detak jantung, panik dan menjadi agresif, halusinasi, kecemasan, dan peningkatan detak jantung.
Contoh narkotika jenis halusinogen yang umumnya beredar adalah LSD, PCP, magic mushroom, dan sebagainya.
Meskipun macam-macam narkoba memiliki efek yang berbeda, beberapa narkoba dapat memiliki lebih dari satu efek.
Misalnya, ganja bisa masuk ke dalam kategori narkoba jenis depresan, stimulan, dan halusinogen karena memiliki efek menenangkan sekaligus mengubah persepsi pemakainya.
Baca Juga
Terdapat berbagai macam narkoba dengan efek dan bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis narkoba yang sering beredar di masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melindungi diri sekaligus keluarga.
Ganja adalah salah satu dari macam-macam narkoba yang beredar di Indonesia. Dikenal sebagai mariyuana atau cimeng, ganja merupakan narkoba jenis stimulan, depresan, dan halusinogen.
Narkoba ini berasal dari tanaman Cannabis sativa dan dapat digunakan dengan cara diisap seperti rokok ataupun dicampurkan ke dalam hidangan yang dimasak. Ganja dikenal dapat memicu sensasi menenangkan.
Efek penggunaan ganja bisa menyebabkan:
Selain ganja, methamphetamine atau sabu juga termasuk salah satu narkoba yang sering ditemui di Indonesia.
Sabu merupakan jenis narkoba stimulan dan biasanya berbentuk bubuk putih yang dapat diisap, ditelan, dan disuntik.
Obat psikotropika ini menimbulkan efek menyenangkan dengan durasi yang cepat. Oleh karena itu, pengguna sabu akan terus-menerus memakainya untuk merasakan efek tersebut yang menyebabkan ketergantungan.
Berikut adalah sejumlah efek sabu bagi kesehatan tubuh Anda.
Ekstasi merupakan jenis narkoba stimulan dan halusinogen yang dapat dikonsumsi dalam bentuk pil atau tablet, serta dapat disuntikkan ke pembuluh darah atau diisap.
Ekstasi memicu sensasi menyenangkan, peningkatan energi, dan membuat pemakainya merasa lebih dekat dengan orang-orang sekitarnya.
Saat efek ekstasi hilang, penggunanya akan mengalami:
Kokain termasuk narkoba paling berbahaya yang berisiko tinggi menimbulkan ketergantungan. Narkoba stimulan ini berasal dari tanaman coca dan bisa ditemukan dalam berbagai bentuk.
Kokain dapat dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara disuntikkan ke pembuluh darah ataupun dengan cara mengisap uap atau bubuk kokain.
Bentuk-bentuk narkoba tersebut dapat menimbulkan sensasi menyenangkan yang membuat pemakainya ingin menggunakannya secara terus-menerus.
Di sisi lain, efek samping yang disebabkan penggunaan kokain adalah:
LSD termasuk jenis-jenis narkoba halusinogen yang berasal dari senyawa asam pada jamur yang tumbuh di biji-bijian, misalnya gandum hitam (rye).
Narkotika ini menimbulkan halusinasi yang bisa berlangsung hingga 12 jam. Sementara itu, efek samping LSD adalah:
Berbeda dengan apa yang ditampilkan di film-film, heroin atau putaw tidak hanya berupa bubuk berwarna putih, tetapi juga bisa berwarna hitam dan lengket.
Penggunaannya tidak terbatas diisap saja, melainkan bisa dijadikan rokok ataupun disuntikkan.
Heroin berasal dari bunga opium dan mudah untuk diserap tubuh sehingga bersifat sangat adiktif. Obat-obatan terlarang ini dapat menimbulkan rasa menyenangkan.
Namun, berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan heroin:
Morfin adalah alkaloid analgesik kuat yang ditemukan pada opium. Jenis narkotika ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit. Cara penggunaan morfin umumnya disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
Efek morfin dapat menyebabkan penggunanya mengalami:
Magic mushroom adalah salah satu golongan narkotika halusinogen yang populer. Narkoba ini bisa dikonsumsi secara langsung, diseduh, ataupun dikonsumsi bersama makanan lainnya.
Efek halusinasi dari magic mushroom akan terasa 20 menit setelah digunakan dan berlangsung hingga enam jam. Penggunaan magic mushroom dapat menimbulkan efek samping berupa:
Itulah penjelasan tentang narkoba yang sering disalahgunakan masyarakat. Sadari bahwa obat-obatan tersebut berbahaya dan tidak boleh disalahgunakan.
Berikut adalah bahaya narkoba bagi kesehatan yang harus Anda waspadai.
Penyalahgunaan obat terlarang dapat menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang. Akibatnya, badan kekurangan cairan sehingga terjadi dehidrasi. Dalam jangka panjang, dehidrasi bisa memicu kerusakan otak.
Pengguna narkoba juga dapat mengalami halusinasi. Bahkan dalam dosis berlebih bisa menyebabkan mual, muntah, rasa takut yang berlebih, dan gangguan kecemasan.
Jika pemakaian berlangsung lama, bisa memicu gangguan mental, depresi, hingga kecemasan terus-menerus.
Pemakaian obat-obatan terlarang dalam dosis berlebih bisa membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis.
Hilangnya kesadaran dapat membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, terjadi perubahan perilaku, bahkan berisiko hilang ingatan.
Dampak narkoba yang paling berbahaya adalah overdosis. Bukan hanya tubuh kejang-kejang, tetapi bisa menimbulkan kematian apabila dibiarkan.
Selain itu, pemakaian jarum suntik yang tidak steril berisiko menyebabkan penularan HIV atau penyakit berbahaya lainnya yang dapat berujung pada kematian.
Terdapat macam-macam jenis narkoba yang beredar di Indonesia dalam bentuk dan efek yang berbeda. Umumnya, narkoba yang sering ditemui dan beredar dalam masyarakat adalah ganja, sabu, ekstasi, atau kokaine.
Meskipun memiliki efek yang berbeda-beda, penyalahgunaan narkoba umumnya dapat merusak tubuh dan bahkan membahayakan nyawa.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Cara menghindari narkoba dari anak penting dipahami oleh orangtua. Orangtua memegang peranan penting dalam mencegah anak mereka menjadi pecandu narkoba.
26 Apr 2023
Cara meningkatkan stamina salah satunya bisa dengan beberapa jenis makanan penambah tenaga seperti alpukat, tuna, salmon, dan kopi. Selain itu bisa juga dengan melakukan yoga.
5 Apr 2023
Rehabilitasi narkoba adalah upaya menyembuhkan pecandu dari ketergantungan obat-obatan terlarang. Tiga tahapan rehabilitasi narkoba,yaitu rehabilitasi medis, rehabilitasi nonmedis, dan bina lanjut.
30 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved