Diet detoksifikasi dipercaya dapat membuat tubuh lebih sehat dengan membuang racun-racun dalam tubuh. Ada yang menggunakan obat pencahar hingga teh untuk mendetoks diri. Apakah cara tersebut memang dibenarkan?
27 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Detoksifikasi diawali puasa kemudian hanya mengonsumsi buah, sayur, jus buah, dan air
Table of Content
Gaung diet detoksifikasi sepertinya tidak pernah mereda. Banyak orang menjalani diet ini dan telah merasakan khasiatnya, mungkin termasuk Anda.
Advertisement
Klaim manfaat kesehatan diet detoks mulai dari membuang racun-racun dari tubuh, menurunkan berat badan, hingga mengatasi alergi. Sebenarnya, apa itu diet detoks? Benarkah diet ini dapat mengeliminasi toksik dari tubuh seperti yang selama ini dipercaya?
Diet detoksifikasi adalah diet yang dikatakan dapat membuang racun-racun dari tubuh. Biasanya, diet ini menganjurkan pelakunya untuk berpuasa yang diikuti dengan konsumsi buah, sayur, jus buah, dan air. Selain itu, ada pula yang merekomendasikan untuk mengonsumsi jus buah saja selama beberapa hari.
Dalam dunia kedokteran, istilah detoks digunakan untuk mendeskripsikan proses membersihkan tubuh dari alkohol, obat-obatan, dan racun. Proses ini dilakukan di rumah sakit atau klinik dengan tenaga kesehatan yang profesional.
Sementara istilah racun pada konteks diet detoks lebih longgar lagi. Racun yang dimaksud bisa berupa pestisida, bahan-bahan kimia dari makanan kemasan, logam berat, polusi udara, asap rokok, dan lainnya.
Hingga kini, belum ada bukti cukup yang dapat menunjukkan bahwa detoksifikasi dapat menghilangkan racun-racun dari tubuh. Faktanya, tubuh Anda tidak memerlukan bantuan dari luar untuk mengeliminasi berbagai toksin ini.
Tubuh sudah memiliki mekanismenya sendiri untuk membersihkan racun-racun dengan bantuan organ ginjal, hati, usus, dan paru-paru.
Sebagian orang yang menjalani diet detoks mengaku bahwa diet ini bisa membuat mereka lebih berenergi. Mereka percaya bahwa tambahan energi ini terjadi karena racun-racun dalam tubuh yang sudah terbuang.
Tapi mungkin saja manfaat tersebut didapat bukan karena racun-racun yang menghilang dari diet detoks, melainkan pola makan yang lebih sehat. Sebab detoksifikasi menyarankan Anda untuk menyingkirkan makanan olahan, rokok, dan zat-zat tak sehat lainnya.
Bagaimana dengan efektivitas diet detoks untuk menurunkan berat badan? Sebenarnya, masih sedikit studi ilmiah yang mempelajari manfaat diet detoks penurunan berat badan.
Beberapa orang mengatakan berat badan mereka cepat turun dengan diet detoks. Namun hal ini kemungkinan terjadi karena diet detoks dapat membuat tubuh kehilangan cairan, dan bukan lemak.
Sebagai akibatnya, berat badan akan cepat turun, tapi naik dengan cepat pula setelah Anda berhenti melakukan diet detoks.
Baca Juga
Tanpa perlu melakukan diet detoks sekalipun, tubuh Anda sudah memiliki mekanisme khusus untuk membuang racun-racun. Namun tak ada salahnya jika Anda ingin menunjang kinerja detoksifikasi alami ini.
Cara untuk membantu detoksifikasi alami tubuh adalah mengonsumsi makanan bergizi serta melakukan pola hidup sehat yang meliputi:
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebih hanya akan mengganggu kinerja hati. Padahal salah satu fungsi hati adalah membuang zat-zat berbahaya dari tubuh.
Jika hati mengalami kerusakan, racun-racun dalam tubuh tentu dapat terus menumpuk. Bila terus terjadi, kondisi ini bisa mengganggu kesehatan.
Tidur dengan durasi yang cukup diperlukan memulihkan dan menjaga fungsi otak serta membersihkan otak dari racun-racun. Pastikan Anda tidur selama 7-9 jam tiap malam untuk menjaga kondisi kesehatan.
Tak hanya menghilangkan dahaga, minum air juga dapat membantu sistem detoksifikasi. Dengan ini, menghilangkan produk limbah dalam darah secara lebih efektif.
Para pakar kesehatan menyatakan bahwa jumlah konsumsi air per hari adalah sebanyak 2,7 liter untuk wanita dan 3,7 liter untuk pria.
Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat merusak organ ginjal dan hati. Jadi batasilah dan ganti dengan makanan yang lebih sehat seperti buah dan sayur segar.
Makanan tinggi garam juga perlu dikurangi karena berpotensi memicu tekanan darah tinggi. Misalnya, makanan olahan seperti sosis.
Probiotik dapat membantu dalam menjaga kesehatan pencernaan Anda, termasuk memaksimalkan kerja sel-sel usus untuk membuang racun. Jenis makanan ini meliputi tempe, yogurt, kimchi, miso, tomat, pisang, asparagus, bawang, oat, dan banyak lagi.
Menurut para ahli, makanan yang mengandung belerang dapat membantu dalam mengeliminasi logam berat dari tubuh. Contoh bahan pangan ini meliputi brokoli, bawang merah, dan bawang putih.
Dengan rutin berolahraga, risiko terjadinya peradangan dalam tubuh dikatakan akan berkurang sehingga sistem detoksifikasi tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Sebelum memutuskan untuk menjalani diet detoksifikasi, Anda sebaiknya mendiskusikannya dulu dengan dokter. pasalnya, tak semua orang cocok dengan jenis diet ini.
Tubuh manusia pun sebenarnya sudah memiliki mekanisme sendiri untuk membuang racun-racun dalam tubuh. Jika ingin tubuh yang lebih sehat, Anda lebih baik fokus pada konsumsi makanan bergizi seimbang serta perbaikian gaya hidup menuju yang lebih sehat.
Hindari pula mengonsumsi produk yang mengklaim dapat menurunkan berat badan dengan cara detoksifikasi, terutama jika produk tersebut tidak berlabel BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pisang memiliki rasa yang lezat, dan tekstur yang lembut. Buah ini pun seringkali diberikan pada bayi ketika mulai diperkenalkan makanan padat. Namun, baguskah memberi pisang untuk bayi?
Diet alkaline diklaim tak hanya dapat menurunkan berat badan, namun juga baik untuk kesehatan tubuh. Diet ini dilakukan dengan lebih banyak mengonsumsi makanan yang bersifat basa.
Buah untuk diet umumnya rendah kalori dan gula. Beberapa jenis buah yang bisa Anda konsumsi untuk membantu menurunkan berat badan adalah semangka, buah-buahan berry, pir, pisang, alpukat, hingga kiwi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved