Kebutuhan ASI bayi berbeda-beda sesuai jenis kelamin hingga jenjang usianya. Dimulai dari bayi baru lahir hingga berusia 1 tahun. Ini panduannya yang penting untuk diketahui.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
7 Agt 2023
Bayi dengan kebutuhan ASI yang terpenuhi, dapat tidur dengan nyenyak.
Table of Content
Dalam merawat bayi, orangtua perlu tahu kebutuhan ASI bayi sesuai dengan usianya. Menyusui adalah proses alamiah untuk memberi nutrisi terbaik kepada bayi secara optimal.
Advertisement
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sangat menyarankan ibu menyusui secara eksklusif selama 6 bulan. Lalu, diilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI, hingga anak berusia 2 tahun.
Setelah itu, menyesuaikan jadwal menyusui serta kebutuhan ASI bayi sejak ia baru lahir hingga mengikuti jenjang usianya.
Sebenarnya, tidak ada waktu yang sempurna dalam menyusui bayi, karena setiap bayi memiliki kebutuhan atau jadwalnya masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai mengetahui arti tangisan bayi, apakah ia mau menyusu atau tidak.
Sesuaikan jadwal menyusui bayi seperti hari biasanya, lihat tanda apakah ia sudah lapar, dan sebaiknya jangan memaksakan pemberian ASI.
Baca Juga
Tidak perlu panik ketika ASI Anda baru keluar satu-dua tetes di masa awal setelah melahirkan.
Bayi baru lahir memiliki ukuran lambung yang masih sangat kecil, sehingga kebutuhannya akan susu juga sedikit.
Kebutuhan ASI bayi akan mengalami peningkatan seiring bertambahnya usia, karena perubahan ukuran lambungnya.
Semakin besar ukuran lambung, semakin banyak kebutuhan mereka akan ASI. Namun, semakin panjang pula jeda di antara 2 waktu menyusu.
IDAI pun menyarankan agar ibu menyusui bayi secara langsung jika tidak mengalami kondisi tertentu.
Selain untuk menstimulasi produksi ASI, menyusui langsung (direct breastfeeding) juga dapat memberikan rasa hangat dan nyaman pada Si Kecil sekaligus menjalin ikatan (bonding) antara ibu dan buah hatinya.
Meskipun demikian, kadang kala ibu harus meninggalkan bayi, sehingga harus memerah dan menyimpan ASI untuk diberikan kepada bayi oleh pengasuh (ayah, nenek, kakek, dan sebagainya).
Oleh karena itu, perhitungan kebutuhan ASI bayi sesuai usia berikut ini bisa dijadikan patokan jadwal menyusui.
Kebutuhan ASI bayi baru lahir akan berubah-ubah dalam hitungan hari, yaitu:
Kebanyakan bayi baru lahir akan menyusu setiap 2-3 jam sekali atau 8-12 kali dalam kurun 24 jam.
Namun, Anda bisa langsung memberikan ASI jika bayi memperlihatkan tanda-tanda ingin menyusu, seperti mengikuti arah sentuhan di dekat mulut (rooting), memasukkan tangan ke mulut, gelisah, hingga menangis.
Hingga usianya menginjak 6 bulan, bayi masih sangat bergantung pada ASI ibu. Di usia ini pula ibu bekerja sudah mempersiapkan diri untuk kembali ke kantor.
Jadi, Anda harus mulai menyimpan stok ASI perah untuk diminum Si Kecil saat Anda tinggalkan selama 8-10 jam.
Berikut ini perkiraan jadwal pemberian asi pada bayi usia 1-6 bulan pertama.
Rata-rata jadwal menyususi bayi pada usia ini akan bertambah 30 ml setiap bulan dibanding bulan sebelumnya.
Ketika sudah genap berusia 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan padat pendamping ASI (MPASI).
Setelah bayi menginjak usia 6 bulan, ibu mungkin bisa bernapas sedikit lega karena frekuensi kebutuhan ASI bayi akan berkurang secara bertahap. Misalnya, sekitar 4-6 kali dalam sehari.
Menurut Stanford Children’s Health, kebutuhan ASI bayi yang berusia 6, 7, serta 8 bulan adalah sebagai berikut:
Menjadi hal yang normal, apabila bayi menyusu langsung akan minum lebih banyak dari jumlah tersebut. Tetap susui bayi seusuai kemauannya.
Pada usia ini,bayi sudah lebih terbiasa dengan makanan pendampingnya. Walaupun kebutuhan ASI bayi usia 9 bulan ke atas sudah lebih berkurang, ia masih akan tetap menyusu.
Jadwal serta frekuensi menyusui bayi usia 9-12 bulan akan tergantung masing-masing anak.
Pada usia 12 bulan, kemungkinan frekuensi bayi menyusu turun sekitar 4 kali dalam sehari. Kalau masih lebih banyak pun tidak masalah karena ada faktor lainnya yang memengaruhi jadwal menyusui bayi.
Baca Juga
Untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan asupan ASI pada bayi, volume air susu bukanlah satu-satunya patokan, apalagi jika bayi menyusu langsung dari payudara ibu.
IDAI sendiri menyebut indikator kebutuhan ASI Bayi terpenuhi dapat dilihat dari beberapa kondisi berikut ini.
Bayi yang cukup menyusu tidak akan rewel lagi, bahkan bisa tidur saat sudah merasa puas menyusu.
Bayi akan buang air kecil lebih dari 6 kali sehari, urine jernih dan tidak kekuningan.
Sebaliknya, jika ia buang air kecil disertai butiran halus kemerahan (yang mungkin merupakan kristal urat pada urine), ini adalah salah satu tanda kurangnya asupan ASI.
Tanda kebutuhan ASI bayi tercukupi juga terlihat dari fesesnya yang kekuningan dengan butiran berwarna putih susu, dimulai saat bayi berumur 4-5 hari.
Jika feses bayi masih hitam (mekonium) atau hijau kecokelatan setelah usianya di atas 5 hari, itu adalah tanda kurangnya asupan ASI.
Bayi akan mengalami penurunan berat badan (BB) pada beberapa hari pertama kelahirannya. Namun, BB-nya akan kembali ke titik semula, setidaknya pada usia 2 minggu asalkan jadwal menyusui bayi terpenuhi.
Selanjutnya, berat badan beserta tanda-tanda bayi sehat lainnya akan terus dokter pantau menggunakan grafik pertumbuhan sesuai jenis kelaminnya.
Bila Anda menemukan kendala seputar kebutuhan ASI bayi, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi terdekat di kota Anda.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Suhu panas anak yang berbahaya dapat dilihat dari banyak indikator termasuk umur. Kondisi demam pada anak yang butuh pertolongan dokter juga bisa dilihat dari 7 indikator ini.
2 Jan 2021
Susu untuk menambah berat badan bayi penting diberikan apalagi saat bayi belum memasuki masa MPASI. Baik ASI maupun susu formula bisa menaikkan berat badan bayi jika diberikan sesuai aturan.
17 Jun 2019
Bayi 4 bulan belum bisa tengkurap masih dianggap normal, namun Anda bisa melakukan berbagai stimulasi untuk merangsang otot-ototnya atau biasa disebut dengan tummy time.
5 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved