Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
5 Mei 2021
Jam makan yang baik dapat membantu mengendalikan berat badan
Table of Content
Selain asupan makanan, jam makan yang baik juga perlu Anda perhatikan. Sebuah penelitian menyatakan bahwa waktu makan yang baik memainkan peran penting dalam mengendalikan berat badan dan menurunkan risiko obesitas.
Advertisement
Sebaliknya, makan di waktu yang tidak tepat berpotensi merugikan kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit. Sayangnya, tidak semua orang tahu kapan waktu makan yang baik sehingga penting bagi Anda untuk memahaminya.
Baca Juga
Sebetulnya tidak ada ketentuan jam makan yang baik bagi setiap orang. Sebab, masing-masing individu memiliki kebiasaan dan pola makan yang berbeda. Namun, Anda dapat mengupayakan untuk memiliki jam makan yang teratur setiap harinya.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk makan 3 kali sehari dalam porsi makan yang wajar supaya tubuh mendapatkan cukup nutrisi.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda jadikan panduan dalam menentukan jam makan yang baik untuk Anda:
Sebagian orang kerap melewatkan sarapan meski waktu makan ini memiliki banyak manfaat. Sarapan dapat meningkatkan energi, mengendalikan nafsu makan, membuat Anda merasa kenyang, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta menurunkan berbagai risiko penyakit.
Waktu sarapan yang baik adalah sekitar pukul 7-9 pagi, atau dalam waktu 2 jam setelah bangun tidur. Semakin cepat Anda sarapan setelah bangun tidur, semakin baik dampaknya bagi metabolisme tubuh.
Pada waktu sarapan yang baik ini, tubuh dapat menyerap nutrisi dengan lebih cepat dan lebih efektif. Pilihlah menu sarapan yang sehat dan bernutrisi, misalnya sereal gandum utuh, buah-buahan segar, telur rebus, roti gandum utuh, smoothie, atau yogurt.
Baca juga: Pentingnya Sarapan Pagi yang Sering Diremehkan
Setelah mengetahui waktu sarapan yang baik, mari kita beralih ke waktu makan siang yang tepat. Makan siang sebaiknya dilakukan sekitar 4-5 jam setelah sarapan. Misalnya, jika Anda sarapan pukul 7, maka jam yang baik untuk makan siang adalah sekitar pukul 11-12 siang.
Namun, apabila Anda tidak bisa makan hingga jam 2 siang, makanlah camilan di antara dua waktu tersebut atau sekitar 3-4 jam setelah sarapan. Camilan dapat membantu Anda menunda rasa lapar.
Pastikan Anda mengonsumsi menu makan siang yang sehat dan bergizi seimbang, tepatnya terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu, makanlah dengan porsi yang cukup.
Untuk makan malam, jam makan malam yang baik disarankan setidaknya 3 jam sebelum waktu tidur. Misalnya, jika Anda tidur pukul 10 malam, maka jam makan yang tepat adalah sekitar pukul 7 di malam hari.
Alasannya, makan mendekati waktu tidur dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga risiko Anda terkena diabetes pun meningkat.
Selain itu, makan dekat jam tidur dapat menyebabkan asam lambung naik saat mencerna makanan, terutama bila Anda cepat-cepat berbaring setelah makan. Berat badan pun bisa naik karena makan terlalu malam dapat meningkatkan lemak tubuh dan mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Sebagian orang mungkin perlu ngemil di antara waktu makan siang dan makan malam. Jadi, konsumsilah camilan sehat setidaknya 3-4 jam setelah makan siang. Bukan hanya jam makan yang baik, asupan makan malam pun tidak boleh sembarangan.
Di samping menerapkan pola makan yang sehat, pastikan Anda juga berolahraga secara teratur, minum cukup air putih, tidur dengan cukup, berhenti merokok, dan batasi konsumsi minuman beralkohol. Ini semua dapat membantu menjaga kesehatan dengan baik sehingga mencegah Anda terkena berbagai penyakit.
Baca juga: Mengenal Fakta Dibalik Rumor Jam Makan yang Bikin Gemuk
Meski tidak ada ketentuan khusus mengenai waktu makan yang baik, Anda tetap bisa menerapkan jam makan yang teratur setiap harinya. Hal ini baik untuk kesehatan tubuh dan membantu Anda terhindar dari masalah kesehatan.
Jika Anda ingin bertanya seputar mengatur jam makan yang baik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Jika dibandingkan dengan telur ayam atau bebek, telur angsa memang lebih jarang dikonsumsi. Padahal manfaat telur angsa cukup banyak, mulai dari meningkatkan sistem imun hingga mengandung nutrisi yang baik untuk kehamilan.
16 Jan 2021
Sejumlah pilihan operasi batu ginjal adalah ureteroskopi (URS), percutaneous nephrolithotomy (PCNL), dan bedah terbuka. Selain itu, ada pula tindakan non-invasif alias tanpa pembedahan, yakni extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL).
25 Mei 2023
Terapi sengat lebah atau apitherapy adalah metode pengobatan tradisional yang memanfaatkan racun dari sengatan lebah. Kenali apa saja manfaatnya untuk tubuh.
19 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved