Obat pencuci perut umum digunakan untuk mengatasi sembelit dengan praktis. Namun, sebelum mengonsumsi obat pencuci perut, Anda perlu mengenali jenis-jenisnya, efek samping, serta bahaya mengonsumsinya secara berlebih.
23 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sebelum mengonsumsi obat pencuci perut Anda wajib mengetahaui efek sampingnya
Table of Content
Saat sedang mengalami perut kembung karena sembelit, Anda mungkin memilih membeli obat pencuci perut yang tersedia di apotek. Selain praktis, tentunya obat pencuci perut atau yang juga dikenal sebagai laksatif ini tidak membuat Anda mengeluarkan biaya yang mahal.
Advertisement
Namun, apakah Anda sudah mengenal berbagai macam jenis obat pencuci perut, efek samping, serta bahaya yang bisa ditimbulkan jika pemakaian tidak sesuai dengan anjuran di kemasan?
Baca Juga
Tahukah Anda bahwa terdapat berbagai macam obat pencuci perut? Sebenarnya obat pencuci perut tidak hanya satu jenis. Berikut adalah beberapa jenis obat pencuci perut yang bisa digunakan:
Obat pencuci perut osmotik bekerja dengan meningkatkan kadar air di dalam usus besar agar tinja lebih mudah untuk keluar. Biasanya obat pembersih usus ini membutuhkan waktu dua sampai tiga hari.
Umumnya obat pencuci perut pembentuk tinja dijual dalam bentuk suplemen serat dan berfungsi untuk membentuk tinja agar bisa menyerap cairan dan membuat usus besar terstimulasi untuk mengeluarkan tinja.
Anda bisa menggunakan obat pencuci perut jenis ini terlebih dahulu saat sembelit. Biasanya obat sembelit ini baru bekerja setelah 12-24 jam berlalu.
Obat pencuci perut jenis ini membantu mengurangi tekanan pada tinja yang membuatnya dapat menyerap lebih banyak air. Anda akan mulai merasakan efek obat ini sekitar 12-72 jam setelah digunakan.
Berbeda dengan yang sebelumnya, obat pencuci perut ini bereaksi dengan membantu melumas usus dan mengurangi air yang diserap oleh usus.
Obat pencuci perut jenis prokinetik digunakan saat Anda mengalami sembelit parah akibat kondisi medis tertentu, seperti irritable bowel syndrome (IBS), dan sebagainya.
Obat pencuci perut ini hanya dapat digunakan saat tidak ada penyumbatan di usus besar. Obat ini biasanya digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum operasi.
Obat pencuci perut stimulan bekerja dengan menstimulasi usus dan mempercepat pengeluaran tinja. Obat ini akan mulai bereaksi dalam kurun waktu enam sampai 12 jam.
Umumnya, obat pencuci perut aman untuk digunakan, tetapi memang terdapat beberapa efek samping yang bisa dialami ketika mengonsumsi obat pencuci perut, yaitu:
Biasanya, efek samping tersebut dapat berangsur-angsur menghilang ketika Anda berhenti mengonsumsi obat pencuci perut tersebut. Jadi, pastikan Anda mengonsumsi produk obat pencuci perut sesuai petunjuk penggunaan. Pergilah ke apotek untuk mendapatkan obat tersebut.
Obat pencuci perut bila dikonsumsi sesuai dengan anjuran yang dituliskan dan tidak digunakan secara berlebih tidak berbahaya. Namun, penggunaan obat pencuci perut secara berlebih atau dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Untuk menghindari efek samping dan bahaya obat pencuci perut, Anda perlu mengonsumsinya sesuai dengan petunjuk yang tertera dan meminum air secukupnya. Konsumsi obat pencuci perut sesekali saja atau hanya selama seminggu.
Baca Juga
Sebelum mengonsumsi obat pencuci perut, diskusikan dengan dokter jika Anda mengonsumsi obat atau suplemen tertentu. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat pencuci perut jika sedang hamil atau menyusui.
Jangan berikan obat pencuci perut kepada anak di bawah enam tahun tanpa rekomendasi dari dokter. Sebaiknya, konsumsi makanan yang berserat tinggi, tingkatkan konsumsi air, dan berolahraga secara teratur untuk menghindari sembelit.
Bila sembelit tidak kunjung reda atau makin parah meskipun sudah mengonsumsi obat pencuci perut selama seminggu, kunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pernahkah Anda bercermin sembari menjulurkan lidah? Jika melihat lidah seperti "jalan yang retak", bisa jadi Anda sedang mengidap kondisi medis bernama fissured tongue atau lidah pecah-pecah. Bagaimana cara mengobatinya?
Jika mendengar istilah medis rhinitis, pasti langsung mengacu pada peradangan membran dalam hidung sehingga seseorang bersin-bersin. Biasanya, ini terkait dengan reaksi alergi tertentu. Namun jika tidak ada pemicunya, ini disebut rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi. Apa penyebabnya? Ketahui di artikel ini.
Kenapa makanan panas tidak boleh ditiup karena dapat mengganggu keseimbangan asam tubuh dan memindahkan mikroorganisme dari dalam mulut ke makanan. Hal tersebut bisa mendatangkan bahaya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved