logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Ketahui 5 Efek Samping Madu Jika Dikonsumsi Berlebihan

open-summary

Meski dikenal dengan beragam khasiatnya untuk kesehatan, sebenarnya efek samping madu juga bisa muncul jika dikonsumsi berlebihan. Bagi orang yang sensitif terhadap komponen spesifik dalam madu seperti bee pollen, bisa juga muncul reaksi alergi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

27 Des 2020

Efek samping mengonsumsi madu berlebihan

Jika dikonsumsi berlebihan, madu malah dapat menyebabkan efek samping

Table of Content

  • Jenis efek samping madu
  • Memilih madu yang tepat
  • Catatan dari SehatQ

Meski dikenal dengan beragam khasiatnya untuk kesehatan, sebenarnya efek samping madu juga bisa muncul jika dikonsumsi berlebihan. Bagi orang yang sensitif terhadap komponen spesifik dalam madu seperti bee pollen, bisa juga muncul reaksi alergi.

Advertisement

Cara paling aman untuk mengonsumsi cairan berkhasiat ini adalah dengan mencoba dalam jumlah sedikit terlebih dahulu. Kemudian, lihat bagaimana reaksinya pada tubuh.

Jenis efek samping madu

Beberapa hal yang bisa mungkin terjadi apabila madu dikonsumsi berlebihan, di antaranya:

1. Botulism

Anak-anak berusia di bawah 12 bulan dilarang mengonsumsi madu, dalam jumlah sekecil apapun. Madu bisa menimbulkan konsekuensi serius yaitu botulism.

Botulism terjadi karena ada infeksi bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini akan tumbuh dan berkembang lebih banyak dalam usus bayi sehingga menjadi beracun.

2. Alergi bee pollen

seorang pria sedang  bersin karena alergi
Beberapa orang alergi dengan serbuk sari dalam dalam madu

Beberapa orang bisa merasa sensitif atau alergi terhadap komponen spesifik dalam madu, yaitu bee pollen. Alergi ini cukup jarang terjadi. Namun, ketika terjadi reaksinya bisa saja serius dan fatal.

Beberapa tanda-tanda munculnya reaksi alergi adalah:

  • Napas dengan frekuensi tinggi
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Tubuh terasa lesu
  • Keringat berlebih
  • Pingsan
  • Detak jantung tidak menentu
  • Sensasi seperti disengat setelah mengoleskan madu

3. Belum tentu baik untuk penderita diabetes

Bagi penderita diabetes tipe 2, mengonsumsi madu bisa saja meningkatkan kadar gula darah mereka. Tak hanya itu, mengoleskan madu secara topikal pada area lubang pada perut tempat kateter terpasang dalam proses cuci darah (dialysis exit sites) bisa meningkatkan risiko infeksi.

BACA JUGA: 9 Ciri-ciri Madu Asli dan Palsu serta Cara Mengujinya

4. Menambah berat badan

Perlu diingat pula bahwa madu memiliki kandungan kalori dan gula cukup tinggi. Bergantung pada jenisnya, setidaknya terdapat 64 kalori pada 1 sendok makan atau 21 gram madu.

Mengonsumsinya beberapa kali dalam sehari sangat mungkin menyebabkan asupan kalori cukup tinggi. Dalam jangka panjang, hal ini mungkin saja menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Kadar gula darah meningkat

Kandungan gula dalam madu juga bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat secara drastis. Ketika ini terjadi, rasa lapar justru meningkat. Tak menutup kemungkinan ini juga berkaitan dengan potensi terjadi kenaikan berat badan dalam jangka panjang.

Banyak juga penelitian yang terus menerus menunjukkan hubungan antara tambahan gula dengan meningkatnya risiko kenaikan berat badan hingga obesitas.

Bahkan, kelebihan asupan gula juga dapat meningkatkan risiko mengalami depresi, demensia, dan menderita beberapa jenis kanker. Untuk itu, pastikan memilih madu yang tidak mengandung gula terlalu tinggi.

Baca Juga

  • Manfaat Minum Susu Ibu Hamil dan Waktu Terbaik untuk Memulainya
  • Apakah Makanan Beku Tidak Menyehatkan?
  • Cara Menjaga Motivasi Diet demi Berat Badan Ideal

Memilih madu yang tepat

Di luar sana, ada banyak sekali jenis dan merek madu dengan berbagai komposisi berbeda. Bahkan, beberapa jenis madu bisa saja dicampur dengan sirup atau gula tambahan untuk menekan biaya produksi serta meraup keuntungan lebih besar.

Untuk itu, lebih baik pilih jenis raw honey yang lebih aman dikonsumsi. Memang, umumnya harganya jauh lebih tinggi. Namun jenis madu ini tidak diproses berlebihan sehingga kandungan nutrisinya pun masih terjaga.

Tak kalah penting, pastikan untuk tidak memberikan madu jenis apapun, semahal apapun kepada bayi berusia di bawah 12 bulan. Risiko botulism sangat berbahaya karena menyebabkan munculnya racun dari bakteri Clostridium botulinum.

Setelah berusia 1 tahun, barulah sistem cerna mereka sudah cukup berkembang untuk melawan zat beracun. Risiko mengalami penyakit pun jauh berkurang.

Di sisi lain, madu umumnya aman dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak. Beberapa khasiat madu yang telah terbukti dalam penelitian adalah:

  • Menurunkan risiko penyakit jantung
  • Meredakan batuk sekaligus mengencerkan dahak
  • Meledakan masalah sistem pencernaan seperti diare
  • Membantu mencegah penurunan fungsi kognitif seperti pikun
  • Mempercepat proses penyembuhan luka (jika diaplikasikan secara topikal)

Catatan dari SehatQ

Meski ada bukti ilmiah yang mendukung beberapa khasiat madu di atas, hasilnya tidak selalu sama. Alasannya karena metode pembuatan madu masih bervariasi dan belum ada satu akuran baku yang sama.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar apa saja efek samping dari konsumsi madu berlebihan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

menjaga kesehatanhidup sehatpola hidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved