Kesulitan belajar adalah beberapa gangguan yang membuat seorang anak kesulitan dalam membaca, fokus, hingga berhitung. Terdapat sejumlah jenis kesulitan belajar yang perlu diwaspadai, seperti disleksia, dispraksia hingga disgrafia. Untuk mengatasinya, Ayah dan Bunda bisa mengajak anak untuk melakukan terapi okupasi hingga obat-obatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Sep 2023
Salah satu kesulitan belajar adalah ketidakmampuan untuk berhitung
Table of Content
Apakah Anda pernah melihat anak mengalami gangguan dalam belajar membaca, berhitung, atau mengoordinasikan gerak anggota tubuhnya? Bisa jadi ia mengalami kesulitan belajar. Kondisi ini perlu segera diatasi agar pertumbuhan dan perkembangan anak tetap terjaga.
Advertisement
Pengertian kesulitan belajar adalah sekumpulan gangguan yang membuat seseorang, terutama anak-anak, mengalami kesulitan untuk membaca, berhitung, fokus pada pelajaran, ataupun mengoordinasikan gerak anggota tubuh.
Kondisi yang juga dikenal sebagai learning disabilities ini sebenarnya muncul sejak usia dini, tetapi biasanya baru terdeteksi saat anak masuk usia sekolah. Sebab di usia ini, akan terlihat bahwa si kecil lebih lambat menyerap informasi atau pelajaran dari teman-teman sebayanya.
Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk memahami apa itu definisi kesulitan belajar. Hal ini dilakukan agar Anda dapat mendeteksinya lebih cepat dan mendapatkan penanganan dengan segera.
Perlu diingat, anak yang memiliki gangguan belajar bukanlah anak yang bodoh atau malas. Hanya saja, karena gangguan di satu area otaknya, ada cara yang berbeda dalam memproses dan menerima informasi.
Dengan dukungan yang tepat, anak dengan kondisi ini masih bisa berprestasi di sekolah atau kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa jenis gangguan belajar pada anak. Sebagian membuat anak kesulitan berhitung, sebagian lagi membuat mereka kesulitan membaca atau berbicara.
Namun perlu diingat, bahwa attention deficit hyperacitvity disorder (ADHD) dan gangguan spektrum autisme tidaklah sama dengan kondisi kesulitan belajar.
Berikut adalah jenis-jenis kesulitan belajar siswa yang perlu diketahui:
Disleksia adalah gangguan belajar yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk membaca atau menulis. Anak dengan kondisi ini tidak biasanya akan sulit merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi paragraf.
Kesulitan ini juga dapat dialami saat berbicara karena anak akan kesulitan untuk mencari kata-kata yang tepat sesuai dengan maksudnya.
Anak kesulitan belajar akibat disleksia umumnya dapat merasa kesulitan dalam mengerti konteks bacaan dan tidak memiliki tata bahasa yang baik.
Dispraksia adalah jenis gangguan belajar yang ditandai dengan gangguan pada kemampuan motorik anak. Kemampuan motorik yang rendah dapat membuat anak kesulitan melakukan pergerakan atau mengoordinasikan anggota tubuhnya.
Salah satu contoh kesulitan belajar akibat dispraksia adalah anak sering terbentur atau tabrakan dengan orang lain atau benda-benda mati. Anak juga akan kesulitan untuk belajar memegang sendok atau mengikat tali sepatunya.
Jika kondisi ini dialami oleh anak yang lebih besar, biasanya mereka akan terlihat kesulitan untuk belajar menulis, mengetik, berbicara, atau bahkan menggerakkan matanya.
Disgrafia adalah gangguan belajar yang membuat pengidapnya kesulitan menulis. Anak dengan kondisi ini biasanya punya tulisan tangan yang jelek, tidak bisa mengeja, dan kesulitan untuk menuliskan apa yang dirasakan.
Jenis gangguan belajar lainnya adalah diskalkulia. Kondisi ini membuat pengidapnya kesulitan untuk berhitung atau memahami konsep matematika.
Tergantung dari usia dan kondisi, gambaran diskalkulia pada setiap orang bisa berbeda. Pada anak-anak usia balita atau sekolah dasar awal, misalnya, kondisi ini akan membuat mereka kesulitan untuk mengenali angka atau belajar berhitung.
Seiring bertambahnya usia, gangguan ini akan makin jelas terlihat ketika kesulitan untuk memecahkan hitung-hitungan sederhana atau menghafalkan tabel perkalian.
Auditory processing disorder adalah kelaianan otak dalam memproses suara yang masuk. Ini bukanlah gangguan pendengaran, melainkan adanya kelainan dalam memahami suara.
Penderitanya bisa kesulitan membedakan suara yang satu dengan suara yang lain. Mereka juga akan kesulitan mengikuti perintah suara dan mengingat hal yang didengar.
Visual processing disorder membuat penderitanya kesulitan dalam menginterpretasi informasi visual.
Salah satu contoh kesulitan dalam belajar akibat visual processing disorder adalah kesulitan membedakan dua objek yang bentuknya mirip dan mengoordinasikan tangan serta mata secara bersamaan.
Jenis gangguan belajar selanjutnya adalah gangguan belajar nonverbal. Kondisi ini dapat membuat seorang anak kesulitan dalam mengerti ekspresi wajah, gerak tubuh, dan intonasi suara.
Contoh masalah belajar ini dapat terjadi ketika guru di kelas menjelaskan pelajaran lewat gerakan tubuh atau komunikasi nonverbal lainnya.
Visual perceptual/visual motor deficit adalah salah satu masalah kesulitan belajar yang membuat seorang anak mengalami koordinasi tangan dan mata yang buruk.
Masalah ini dapat terlihat ketika anak kesulitan membaca, sulit menggunakan pensil, krayon, gunting, dan aktivitas motorik halus lainnya.
Tidak hanya itu, ciri-ciri kesulitan belajar dari visual perceptual/visual motor deficit juga bisa ditandai dengan kesulitan membedakan huruf yang terlihat sama atau menunjukkan pergerakkan mata yang tak normal saat membaca atau menyelesaikan tugas.
The Learning Disabilities Associaton of America (LDA) mengategorikan berbagai kondisi di atas sebagai macam-macam kesulitan belajar yang spesifik.
Ada beberapa hal yang menyebabkan anak berisiko lebih tinggi mengalami kesulitan belajar, seperti:
Kebiasaan ibu saat mengandung serta gangguan kesehatan janin bisa berpengaruh pada perkembangan otak anak kelak. Ibu hamil yang sering mengonsumsi minuman alkohol dan merokok, berisiko lebih tinggi melahirkan anak dengan kesulitan belajar.
Gangguan janin, seperti pertumbuhan janin terhambat atau intrauterine growth restriction yang parah, kelahiran prematur, dan bayi yang lahir dengan berat badan terlalu rendah, juga punya risiko tinggi mengalami kondisi ini.
Anak yang lahir di keluarga dengan riwayat gangguan belajar dinilai memiliki risiko lebih tinggi mengalami hal yang sama.
Anak dengan riwayat trauma, baik secara psikologis maupun fisik, berisiko mengalami kesulitan belajar. Sebab, trauma bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak dan merusak saraf.
Trauma psikologis pada anak bisa disebabkan oleh kekerasan yang diterimanya semasa kecil. Sementara itu, trauma fisik bisa disebabkan oleh kecelakaan, benturan keras karena sebab lain, dan kekerasan yang diterima secara fisik.
Beberapa anak mengalami kesulitan belajar karena pernah terpapar racun dari lingkungan, misalnya timbal. Komponen tersebut telah terbukti bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan ini.
Gejala kesulitan belajar pada anak bisa berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Namun secara umum, berikut adalah ciri yang biasanya muncul berdasarkan usianya.
Mendeteksi kesulitan belajar pada anak biasanya akan sulit karena gejala yang muncul cukup umum dan tidak spesifik.
Belum lagi, pada anak-anak yang sedikit lebih tua, mereka biasanya dapat merasa malu memiliki masalah gangguan belajar sehingga menyembunyikan kesulitannya.
Meski begitu, jika orang tua merasa anaknya menunjukkan gejala yang sangat mirip dengan gangguan belajar, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membawanya ke dokter anak.
Anda juga bisa berbincang pada guru di sekolah mengenai kemampuan belajar anak sehari-hari secara lebih rinci.
Berkonsultasi dengan psikolog, psikiater, atau ahli tumbuh kembang anak pun bisa dilakukan sebagai salah satu usaha untuk mengetahui kondisi gangguan belajar pada anak.
Jika si kecil telah didiagnosis mengalami kesulitan belajar, dokter biasanya akan menyarankan beberapa langkah perawatan ataupun terapi di bawah ini
Terapi okupasi bisa membantu meningkatkan kemampuan motorik anak-anak dengan gangguan belajar sehingga mereka bisa belajar menulis dengan baik sesuai kondisinya.
Selain terapi okupasi, anak yang mengalami kesulitan untuk bicara atau merangkai kata-kata yang tepat juga bisa menjalani terapi wicara.
Pada beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan obat untuk meredakan depresi dan gangguan kecemasan yang bisa dirasakan oleh anak dengan kesulitan belajar.
Anak dengan gangguan belajar sekaligus ADHD, dapat memperoleh obat khusus yang bisa membantunya untuk berkonsentrasi saat di sekolah.
Anak dengan kesulitan belajar bisa mendapatkan bantuan belajar tambahan dari guru sekolah ataupun guru les yang memang sudah terlatih untuk mengajar anak dengan gangguan belajar.
Beberapa sekolah juga ada yang memiliki fasilitas khusus untuk mengajarkan anak dengan gangguan belajar.
Baca Juga
Baca Juga
Kesulitan belajar adalah kondisi yang bisa ditangani selama terdeteksi. Anak-anak dengan kondisi ini sangat mungkin untuk tumbuh tanpa masalah dan memiliki prestasi akademik yang setara dengan teman-temannya. Mereka hanya butuh penyesuaian karena kerja otaknya yang berbeda dari anak kebanyakan.
Setelah mengetahui contoh kasus kesulitan belajar dan cara mengatasinya di atas, kini Anda perlu menaruh perhatian yang lebih ketika anak belajar. Jika Anda memang mendeteksi adanya gangguan belajar, segera konsultasikan masalah ini ke dokter.
Jika Anda ingin bertanya seputar kesehatan anak atau gangguan kesulitan belajar, jangan ragu untuk datang ke dokter dan berkonsultasi lebih lanjut.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Cara mencegah anak agar tidak menjadi pelaku bullying di antaranya adalah dengan memberikan pendidikan parenting yang baik, berikan pujian, ajarkan anak untuk menghormati sesama teman, hingga pelajari kehidupan sosial anak.
21 Mei 2023
Mengajarkan anak belajar mengenal huruf alfabet atau abjad bisa dengan dilakukan dengan cara pengulangan mengajarkan huruf satu persatu, buat suasana menyenangkan, identifikasi huruf dengan media seperti buku, majalah, dan kartus, hingga mengajarkan huruf kecil dan besar.
4 Jun 2023
Main boneka tidak hanya menyenangkan bagi anak, tapi juga memiliki manfaat bagi perkembangan keterampilan diri dan kemampuan sosialnya.
28 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved