Parafimosis atau yang biasa disebut "disunat jin" adalah kondisi yang terjadi pada laki-laki yang belum disunat. Kondisi ini bisa berujung pada matinya jaringan di kepala penis apabila tidak segera ditangani.
2023-03-23 13:49:19
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kondisi disunat jin sebenarnya adalah kondisi medis yang disebut parafimosis
Table of Content
Beberapa orang mempercayai jika kulup penis yang tidak bisa ditarik kembali ke depan adalah akibat "disunat jin". Padahal, kondisi ini memiliki nama dalam dunia medis, yakni parafimosis (paraphimosis).
Advertisement
Banyak orang menganggap kondisi ini sebagai sebagai "disunat jin" karena khitan seolah dilakukan secara gaib. Pasalnya, kondisi ini membuat kulup penis tertarik ke belakang secara tiba-tiba, sehingga penis terlihat seperti sudah disunat. Padahal, anak laki-laki yang bersangkutan belum pernah disunat sebelumnya.
Berikut fakta-fakta mengenai fenomena "disunat jin" yang perlu Anda ketahui:
Alih-alih "disunat jin" seperti yang diyakini oleh sejumlah orang, kondisi ini dalam dunia medis dikenal sebagai paraphimosis.
Parafimosis adalah kondisi ketika kulit yang menutupi kepala penis (kulup) tidak dapat kembali ke posisi semula setelah ditarik. Akibatnya, penis Anda tampak seolah sudah disunat meski tak merasa melalui proses khitan. Proses khitan yang "tak terasa" inilah yang kemudian dianggap masyarakat sebagai 'ulah jin'.
Masalah kelamin tersebut umumnya dialami oleh anak-anak yang penisnya belum disunat. Namun, pria juga bisa mengalaminya jika memilih untuk tidak melakukan sunat setelah dewasa. Paraphimosis merupakan kebalikan dari fimosis, yakni kondisi ketika kulup justru tidak bisa ditarik ke belakang.
Paraphimosis menyebabkan kulup dan kepala penis menjadi bengkak dan tersumbat. Celakanya, hal ini dapat menghambat atau bahkan menghentikan aliran darah yang menuju ke kepala penis. Kulup yang tidak bisa ditarik ke depan tergolong serius dan darurat, sehingga harus ditangani sesegera mungkin.
Baca Juga
Menurut American Association of Family Physician, penyebab parafimosis pada umumnya adalah adanya kesalahan dalam prosedur medis.
Misalnya, saat hendak memasukkan kateter ke lubang di ujung kepala penis. Prosedur ini bisa berujung pada paraphimosis apabila petugas medis tidak mengembalikan kulup ke tempat semula secara benar setelah tindakan selesai dilakukan.
Selain itu, sejumlah faktor lainnya yang diklaim menjadi penyebab kulup tidak dapat ditarik kembali ke depan meliputi:
Gejala utama dari parafimosis adalah ketika kulup penis yang terlalu ketat sampai-sampai tidak bisa kembali ke posisi normalnya. Akibatnya, ujung penis menjadi membengkak dan terasa sakit. Sirkulasi darah pun terganggu sehingga warna penis menjadi kemerahan atau kebiruan.
Orang yang mengalami paraphimosis juga biasanya kesulitan buang air kecil. Selain itu, rasa sakit dan tidak nyaman pun turut menyertai, utamanya jika penis membengkak.
Baca Juga
Apabila Anda mengalami mengalami gejala paraphimosis, segeralah cari bantuan medis. Pasalnya, ini merupakan kondisi darurat pada alat kelamin pria.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik penis terlebih dahulu. Selain itu, dokter juga akan menanyakan gejala atau masalah lain yang dialami.
Penanganan terhadap salah satu penyakit penis ini bergantung pada seberapa parah kondisinya. Usia pasien juga menjadi pertimbangan dalam memberikan penanganan. Tindakan awal dilakukan untuk meredakan pembengkakan di penis, dengan cara-cara seperti:
Ketika pembengkakan sudah mereda, dokter akan mengembalikan kulup kembali ke posisi semula. Tentunya sebelum melakukan prosedur ini, pasien akan mendapatkan obat bius lokal agar tidak merasakan sakit.
Kemudian, dokter akan melumasi penis dan kulupnya. Barulah secara perlahan kulup ditarik ke posisi semula. Apabila kondisinya cukup parah, dokter juga bisa melakukan prosedur sirkumsisi atau sunat untuk mencegah kondisi ini kembali terulang.
Setelah prosedur medis dilakukan, pastikan selalu mengikuti instruksi dokter. Konsumsi obat yang diresepkan dokter sesuai dosis. Selain itu, dokter juga akan mengajarkan bagaimana cara membersihkan penis yang benar setelah prosedur dilakukan.
Jika mengalami demam atau merasakan nyeri berkepanjangan setelah prosedur dilakukan, segera hubungi dokter. Bisa saja terjadi infeksi dan perlu diberikan antibiotik untuk menyembuhkannya.
Baca Juga
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, paraphimosis adalah kondisi darurat medis. Penanganan medis yang terlambat bisa berbahaya bagi penis Anda. Bahaya yang dimaksud meliputi:
Sunat atau sirkumsisi adalah cara utama untuk mencegah kondisi ini. Selain itu, ada beberapa langkah lain untuk mencegah kondisi ini, yaitu:
Laki-laki usia berapa pun bisa mengalami masalah ini, tapi lebih sering terjadi pada remaja. Kondisi ini juga bisa terjadi pada lansia, terutama bagi penderita diabetes yang menderita inflamasi kronis pada penis dan kulupnya.
Apabila segera ditangani, paraphimosis bisa sembuh dengan sempurna. Sangat jarang ada dampak negatif dari prosedur medisnya pada jangka panjang. Meski demikian, antisipasi kemungkinan terulangnya kondisi tersebut.
Baca Juga
Penis adalah bagian dari organ reproduksi pria yang fungsinya sangat penting, sehingga harus selalu dijaga kesehatannya. Segera kunjungi dokter apabila menemukan ketidakwajaran pada penis, termasuk yang mengarah pada parafimosis.
Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu lewat fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bibir kemaluan bentol dan gatal disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari reaksi alergi terhadap deterjen pencuci pakaian hingga sabun pembersih kewanitaan.
Ada sejumlah cara untuk mengatasi kebotakan pada pria, mulai dari pakai minoxidil, transplantasi rambut, hingga mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Berikut informasinya.
Sunat stapler adalah metode sunat modern yang memiliki sejumlah keunggulan dibanding metode sunat lainnya. Apa saja itu? Simak informasinya berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved