logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Keputihan Setelah Haid, Normal atau Tidak?

open-summary

Keputihan setelah haid perlu Anda perhatikan. Meski umumnya normal, terdapat beberapa ciri keputihan yang tidak normal dan mengindikasikan adanya gangguan kesehatan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

8 Sep 2023

Keputihan setelah haid disertai gatal

Keputihan juga bisa disertai munculnya rasa gatal dan nyeri pada vagina

Table of Content

  • Beberapa penyebab keputihan setelah haid
  • Keputihan setelah haid apakah tanda hamil?
  • Cermati warna lendir keputihan agar tahu kondisi vagina

Setelah darah menstruasi berhenti, seringkali terjadi keputihan. Keputihan atau lendir yang keluar dari vagina ini berfungsi membersihkan serta melembapkan vagina, sekaligus mencegah terjadinya infeksi.

Advertisement

Keputihan setelah haid bisa bervariasi pada tekstur dan warnanya, tergantung dari fase-fase dalam satu siklus menstruasi. Meski umumnya normal, ada juga ciri keputihan yang tidak normal dan mengindikasikan adanya gangguan kesehatan.

Mencermati keputihan setelah menstruasi bisa memberi gambaran tentang kesehatan vagina Anda. Memahami apa yang normal dan apa yang tidak juga bermanfaat dalam deteksi dini dan mengatasi gangguan di rahim dan vagina.

Beberapa penyebab keputihan setelah haid

Pil KB dapat memicu keputihan
Penggunaan pil KB bisa saja memicu produksi lendir keputihan yang lebih banyak

Baik keputihan normal maupun tidak, penyebab keputihan pascahaid yang paling sering dijumpai meliputi:

1. Sisa darah haid

Setelah darah haid berhenti, kadangkala keluar lendir kecokelatan selama beberapa hari kemudian. Kemungkinan besar, ini adalah sisa darah haid yang masih tertinggal dan dikeluarkan dari rahim. Cairan yang keluar ini biasanya hanya sedikit dan tidak sampai memerlukan penggunaan pembalut.

2. Ovulasi

Bagi pemiliki siklus haid yang normal (28 hari), sering keluar lendir berwarna agak putih, kemudian menjadi bening selama kira-kira dua minggu setelah hari pertama haid. Keputihan seperti ini bisa menjadi pertanda meningkatnya hormon estrogen sampai terjadi proses ovulasi.

3. Penggunaan pil KB

Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, dapat meningkatkan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh kaum hawa. Dampaknya adalah produksi lendir vagina yang lebih banyak, sehingga keputihan lebih sering terjadi.

4. Bacterial vaginosis

Dalam vagina sebenarnya terdapat bakteri-bakteri yang membantu dalam menjaga kesehatan area intim tersebut. Tapi jika jumlah bakteri baik dan bakteri jahat menjadi tidak seimbang, terjadilah gangguan kesehatan berupa bacterial vaginosis dengan gejala berupa keluarnya cairan keputihan.

5. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada vagina bisa terjadi kapan saja. Salah satu gejalanya adalah keputihan setelah haid atau sebelumnya, yang biasa diiringi rasa gatal di vagina.

6. Penyakit menular seksual

Keputihan bisa menjadi salah satu gejala penyakit ini. Beberapa jenis penyakit menular seksual yang menyebabkan keputihan adalah klamidia, trikomoniasis, dan gonore.

Keputihan setelah haid apakah tanda hamil?

Ciri keputihan tanda hamil dan keputihan menjelang haid perlu Anda ketahui perbedaannya. Berikut ini adalah perbedaan antara dua kondisi tersebut yang perlu Anda ketahui:

1. Jumlah keputihan

Perbedaan antara keputihan tanda hamil dengan keputihan menjelang haid adalah pada jumlahnya. Keputihan tanda hamil, umumnya berjumlah lebih banyak daripada keputihan menjelang menstruasi atau haid. Pada kondisi ini, pakaian dalam Anda akan lebih cepat basah.

2. Warna keputihan

Keputihan tanda hamil cenderung memiliki warna yang berbeda dibandingan keputihan biasa. Biasanya, keputihan tanda hamil muncul dengan warna putih susu dan putih kekuningan.

3. Tekstur keputihan

Meski cenderung sulit dibedakan, tekstur keputihan tanda hamil masih bisa dibedakan dengan tekstur keputihan menjelang haid. Tekstur keputihan tanda hamil umumnya akan cenderung lebih cair dan lengket.

Cermati warna lendir keputihan agar tahu kondisi vagina

Lendir yang keluar dari vagina tidak selalu berwarna putih seperti istilah keputihan. Terkadang, keputihan bisa berwarna kuning, bening, merah muda, maupun kehijauan. Mari cermati arti di balik warna-warna tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi.

Warna lendir keputihan mengindikasikan kondisi vagina
Keluarnya lendir merah atau darah dari vagina pada wanita menopause sebaiknya segera diperiksakan ke dokter

1. Merah

Warna lendir merah bisa bervariasi dari merah muda, merah terang, hingga merah tua yang mendekati coklat. Umumnya, lendir merah terang hingga gelap adalah darah menstruasi.

Bila seorang perempuan menopause mengalami kemunculan lendir merah dari vagina, segera cek ke dokter. Pasalnya, kondisi ini bisa jadi gejala kanker rahim atau kanker leher rahim (serviks).

Di samping itu, lendir merah muda mungkin saja hanya spotting yang terjadi sebelum darah haid keluar. Pada beberapa kasus, lendir ini juga bisa menjadi tanda menempelnya hasil pembuahan ke dinding rahim.

Sementara darah merah muda yang keluar setelah Anda berhubungan seks, biasanya merupakan tanda adanya iritasi ringan pada vagina.

2. Putih

Lendir putih bervariasi dari warna putih gading hingga kuning pucat. Jika hanya keluar keputihan tanpa ada keluhan lain, biasanya kondisi ini normal dan berfungsi sebagai lubrikasi vagina.

Namun bila keputihan setelah haid atau sebelumnya, memiliki konsistensi bergumpal-gumpal (mirip keju cottage) atau diiringi bau tak sedap yang cukup menyengat, kondisi ini bisa jadi merupakan gejala infeksi jamur.

Baca Juga

  • Menilik Manfaat Yogurt untuk Keputihan Juga Luar Biasa
  • Kenali Ciri Keputihan Normal dari Segi Warna, Bau, dan Konsistensi
  • Cara Mengatasi Bakteri pada Vagina yang Bisa Menyebabkan Infeksi

3. Kuning

Warna lendir kuning pucat biasanya masih termasuk keputihan normal. Tapi jika warnanya kuning agak gelap hingga kuning-kehijauan, kondisi ini bisa menjadi tanda terjadinya infeksi seksual menular. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

4. Abu-abu

Lendir keputihan yang berwarna abu-abu biasanya merupakan gejala terjadinya bacterial vaginosis. Keluhan lain yang juga mungkin dirasakan adalah gatal, iritasi, nyeri saat buang air kecil, vagina kemerahan dan bau yang tidak sedap. Segera periksakan diri ke dokter bila keputihan setelah haid berwarna abu-abu.

5. Bening

Keputihan dengan lendir bening dan konsistensi lentur dan licin seperti putih telur merupakan hal yang normal. Lendir ini menandakan proses ovulasi pada tubuh kaum hawa.

Keputihan setelah haid lebih sering merupakan kondisi normal. Namun tetaplah waspada dan periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami keputihan gejala keputihan bergumpal-gumpal, berbusa, serta diiringi bau amis atau bau tak sedap yang menyengat, rasa gatal, dan sakit pada vagina, serta nyeri perut atau panggul.

Advertisement

vagina gatalkeputihanvaginosis bakteri

Ditulis oleh Armita Rahardini

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved