Keputihan berwarna hijau bisa disebabkan trikomoniasis dan vaginosis bakteri. Untuk mengatasinya, dokter dapat meresepkan antibiotik yang harus dikonsumsi dengan tepat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
22 Sep 2022
Keputihan berwarna hijau bisa menjadi tanda infeksi
Table of Content
Meski terkadang mengganggu, keputihan adalah salah satu hal yang lazim terjadi pada perempuan. Namun, ada kondisi keputihan yang tidak normal dan perlu diwaspadai, terutama jika keputihan berwarna hijau dan menggumpal, plus disertai dengan bau amis.
Advertisement
Keputihan dapat terjadi pada perempuan manapun, termasuk ibu hamil. Keputihan normal memiliki karakteristik tertentu, misalnya tidak berbau tajam, berwarna putih atau bening, lengket, dan kenyal.
Sehingga, jika keputihan yang keluar berwarna hijau, Anda perlu mewaspadai adanya gangguan di vagina.
Warna keputihan bisa menandakan kondisi kesehatan organ reproduksi Anda.
Keputihan berwarna hijau sendiri bukanlah kondisi normal dan dapat muncul karena adanya infeksi di vagina, baik itu karena bakteri maupun penyakit menular seksual.
Berikut adalah penyebab keputihan berwarna hijau yang perlu Anda waspadai.
Keputihan berwarna hijau seperti ingus bisa disebabkan penyakit menular seksual yang disebut trikomoniasis. Keputihan akibat masalah ini teksturnya menggumpal dan disertai bau amis.
Trikomoniasis adalah infeksi yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis dan mudah menyebar melalui hubungan intim yang dilakukan tanpa pengaman alias kondom.
Selain keputihan yang tidak wajar, berikut adalah gejala trikomoniasis lainnya.
Infeksi trikomoniasis tidak akan hilang, bahkan sampai hitungan bulan atau tahun, jika tidak ditangani dengan benar. Maka dari itu, segera periksakan diri ke dokter.
Bagi ibu hamil, trikomoniasis dapat mengakibatkan bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah.
Infeksi bakteri di vagina juga sebagai vaginosis bakterialis (VB).
Saat Anda mengalami infeksi ini, vagina dapat mengeluarkan cairan keputihan berwarna hijau yang disertai dengan bau amis dan rasa terbakar atau perih saat buang air kecil.
Vaginosis bakteri bisa terjadi saat keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat di vagina terganggu.
Ketika jumlah bakteri jahat melebihi bakteri baik, maka infeksi akan terjadi dan membuat Anda merasakan gejala-gejala yang mengganggu di vagina.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat memicu ketidakseimbangan bakteri ini.
Meski dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman, vaginosis bakteri biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan apa pun.
Lain halnya jika Anda mengalami keputihan berwarna hijau saat hamil atau tengah menjalani program hamil, sebaiknya Anda segera berkonsultasi kepada dokter untuk mengatasi masalah ini.
Penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia, merupakan salah satu contoh penyebab keputihan berwarna kuning - hijau. Keduanya juga dapat ditandai dengan gejala-gejala berikut ini.
Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebar ke rahim, saluran rahim, dan ovarium yang disebut sebagai penyakit radang panggul.
Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi sehingga memicu kemandulan atau kehamilan ektopik.
Vulvovaginitis adalah salah satu alasan kenapa keputihan berwarna hijau. Kondisi ini merupakan infeksi atau pembengkakan di vagina dan vulva.
Berikut adalah gejala lain yang dapat Anda rasakan saat mengalami vulvovaginitis.
Kondisi ini dapat disebabkan bakteri, jamur, virus, parasit, atau bahan kimia kuat yang terdapat pada busa, sabun, hingga produk beraroma lainnya.
Baca Juga: Ketahui Keputihan saat Hamil Muda yang Normal dan Abnormal
Pengobatan keputihan berwarna hijau bergantung pada gejala yang Anda alami dan kondisi tubuh Anda (hamil atau tidak).
Jika Anda tidak mengalami gejala berarti dan tidak sedang hamil, dokter biasanya tidak melakukan tindakan apa pun karena keputihan da[at berangsur normal dengan sendirinya.
Apabila keputihan berwarna hijau yang Anda rasakan diikuti dengan gejala lain, berikut adalah berbagai tindakan perawatan yang dapat diberikan dokter.
Dokter umumnya meresepkan antibiotik untuk keputihan akibat infeksi bakteri.
Obat ini dapat berbentuk oral (diminum), krim, ataupun gel yang dioleskan ke vagina. Antibiotik untuk vaginosis bakteri yang dianjurkan adalah clindamycin atau metronidazole.
Yang paling penting, Anda harus mengikuti saran dokter tentang penggunaan antibiotik ini.
Jika dokter meminta Anda meminum atau mengoleskan antibiotik selama 5-7 hari, jangan berhenti sebelum waktu yang ditentukan agar Anda benar-benar sembuh.
Antibiotik untuk keputihan berwarna hijau ini aman untuk ibu hamil, termasuk obat oral berjenis metronidazole ataupun tinidazole.
Namun, Anda sebaiknya tidak meminum alkohol dalam kurun 24 jam setelah mengonsumsi obat ini.
Bagi Anda yang mengidap penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis, gonore, atau klamidia, sebaiknya ajak pasangan untuk memeriksakan diri dan mengonsumsi obat yang sama (bila terinfeksi bakteri yang sama).
Anda juga direkomendasikan untuk menunggu hingga 7 hari setelah pengobatan sebelum kembali melakukan hubungan seksual.
Penderita vaginosis bakteri atau trikomoniasis biasanya dapat mengalami masalah yang sama, bahkan hanya dalam kurun 3 bulan setelah dinyatakan sembuh.
Untuk itu, Anda sebaiknya juga melakukan berbagai langkah pencegahan agar tidak terkena penyakit yang sama, seperti tidak bergonta-ganti pasangan dan melepas alat kontrasepsi spiral jika menggunakannya.
Bila Anda mengalami keputihan berwarna hijau yang mengindikasikan infeksi bakteri atau trikomoniasis lagi, Anda harus kembali mengonsumsi antibiotik.
Namun, kali ini dosisnya dinaikkan, begitu pula durasi penggunaan antibiotik tersebut yang semakin panjang.
Vulvovaginitis dapat diobati dengan obat-obatan, seperti antibiotik, antijamur, atau antihistamin.
Misalnya, jika peradangan disebabkan alergi produk tertentu, dokter dapat merekomendasikan antihistamin untuk mengobatinya.
Sementara itu, apabila peradangan disebabkan infeksi, antibiotik atau antijamur menjadi pilihan yang lebih tepat dalam mengatasinya.
Baca Juga
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah keputihan berwarna hijau.
Keputihan berwarna hijau pada remaja atau dewasa bukanlah kondisi normal. Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar keputihan berwarna hijau tidak bau ataupun berbau tidak sedap, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Munculnya keputihan adalah hal yang normal. Warna cairan vagina yang muncul bisa jadi penanda kondisi tubuhmu. Bagaimana warna keputihan yang normal dan tidak?
22 Feb 2023
Cara mengatasi keputihan dengan bawang putih dapat dilakukan secara oral maupun topikal. Sebelum menerapkan metode ini, Anda harus memahami dulu efek samping yang berpotensi ditimbulkan.
6 Feb 2021
Metronidazole untuk keputihan dapat menjadi pilihan untuk mengatasi kondisi tersebut. Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
27 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved