Penyebab kepala terasa kesemutan bisa muncul akibat adanya ketidaklancaran aliran darah ke otak. Hal ini itu terjadi karena stres, cedera, hingga konsumsi alkohol dan obat-obatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
9 Jan 2023
Kesemutan di kepala bisa terjadi akibat stres
Table of Content
Pernahkah mengalami kepala terasa kesemutan? Sensasi yang terasa seperti ditusuk jarum hingga kebas. Umumnya, kesemutan di kepala ini jarang terjadi. Bagi sebagian orang, kesemutan seakan tak pernah pergi. Nah, cari tahu penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini!
Advertisement
Parestesia atau kesemutan bisa terjadi karena banyak hal. Umumnya, kamu akan merasa kebas atau kesemutan di bagian tubuh tertentu apabila tertindih terlalu lama. Akibatnya, darah tidak bisa mengalir ke area tersebut.
Saat kesemutan di kepala terjadi, area mana pun bisa merasakannya. Mulai dari atas kepala, kulit kepala, belakang kepala, hingga leher.
Untuk bagian kepala, kesemutan bisa terjadi akibat adanya gangguan pada sistem saraf pusat. Menurut National Headache Institute, berikut ini beberapa penyebab kesemutan di kepala:
Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa kesemutan di kepala adalah sinyal awal stres dan kecemasan berlebih. Ketika stres, otot dan saraf akan menjadi tegang dan menyebabkan kesemutan hingga kebas.
Stres juga berpengaruh ke area kulit kepala yang sangat sensitif. Akan muncul rasa panas dan kesemutan di kulit kepala. Jika dibiarkan, bisa menyebabkan dermatitis di kulit kepala.
Sakit kepala sebelah ini juga bisa menyebabkan kesemutan di kepala. Untuk kasus migrain yang parah, penderitanya akan merasakan gangguan pendengaran hingga berbicara.
Jika dibiarkan, gangguan metabolisme tubuh akibat gula darah tinggi ini bisa menyebabkan kerusakan saraf. Terutama pada lansia, mereka lebih rentan merasakan kesemutan di kepala dan wajah.
Cedera apa pun yang terjadi di kepala bisa saja merusak saraf di dalam otak. Akibatnya bisa berupa kesemutan, kebas, hingga kelumpuhan pada otot wajah.
Infeksi sinus juga bisa menambah tekanan pada kepala dan menyebabkan kesemutan. Belum lagi adanya radang di dahi, hidung, dan di antara mata dan berdampak pada saraf trigeminus, saraf terbesar di kepala.
Penyakit Lyme yang ditularkan lewat perantara kutu juga bisa menyebabkan kesemutan di kepala. Biasanya, ciri-ciri lainnya adalah munculnya ruam kemerahan. Penderitanya harus mengonsumsi antibiotik untuk sembuh. Penyakit ini sangat jarang terjadi di daerah Asia.
Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Penelitian dari Journal of the American Heart Association menyebutkan bahwa kesemutan di kepala merupakan salah satu indikasi stroke.
Penyakit progresif yang terkait dengan kekebalan tubuh ini juga berdampak pada sistem saraf pusat. Salah satu gejalanya adalah rasa kesemutan di kepala, leher, dan bagian kepala lainnya.
Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan tubuhnya sendiri, terkadang bisa berpengaruh pada saraf di otak. Contohnya adalah penyakit lupus, sindrom Guillain-Barre, sindrom Sjogren, fibromialgia, dan lainnya.
Kepala kesemutan dapat menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Mereka yang sedang melakukan kemoterapi untuk mengatasi kanker atau obat antikonsulvan biasanya akan mengalami kesemutan di kepala.
Penyalahgunaan bahan-bahan kimia seperti rokok (tembakau) dan alkohol ternyata dapat menjadi penyebab kepala kesemutan yang harus diwaspadai!
Jika telah mendapatkan diagnosis dari dokter mengenai penyebab terjadinya kesemutan di kepala yang menyerang, kamu akan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisinya. Misalnya, jika kepala kesemutan terjadi karena diabetes, kamu akan diminta untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil melalui pola makan dan pola hidup sehat, juga melalui pengobatan insulin.
Jika kesemutan di kepala terjadi karena sakit kepala biasa atau karena demam, kamu akan diberikan obat over-the-counter yang dapat ditebus di apotek. Beberapa posisi tidur juga dapat menyebabkan kesemutan di kepala. Cobalah mengatasinya dengan mengubah posisi, menggunakan penyangga kepala yang ergonomis, atau lebih sering bergerak.
Beberapa olahraga seperti olah napas dapat membantu mengatasi hal ini. Adapun pengobatan alternatif yang dapat dicoba seperti akupuntur dan pijat kepala. Hal ini diketahui dapat meningkatkan sirkulasi darah dan melegakan kepala kesemutan yang terjadi.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa rasa kebas atau kesemutan di kepala terjadi karena banyak faktor risiko. Sebagian besar berdampak pada saraf di sekitar kepala.
Ada beberapa cluster saraf utama yang menghubungkan otak dengan bagian-bagian di kepala dan wajah manusia. Ketika saraf mengalami peradangan, tekanan, atau cedera, kesemutan bisa terjadi.
Jika terjadi terus-menerus, jangan sepelekan kesemutan di kepala. Periksakan diri ke dokter untuk tahu penyebab pastinya. Lewat diagnosis dokter, kamu bisa menjalani pengobatan yang tepat.
Manfaatkan aplikasi SehatQ agar bisa berkonsultasi secara online. Download SehatQ dari Play Store dan App Store sekarang.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Di antara jenis keluhan sakit kepala, tension headache atau sakit kepala tipe ketegangan adalah yang paling umum terjadi. Gejalanya adalah rasa nyeri di belakang mata, kepala, dan leher. Derajat ketegangannya beragam mulai dari yang ringan hingga intens.
25 Mei 2020
Penyebab sakit kepala bisa terjadi karena berbagai macam hal. Hal ini sebenarnya dapat ditelusuri berdasarkan jenisnya. Misalnya sakit kepala migrain karena dehidrasi.
19 Nov 2019
Sakit kepala tiba-tiba merupakan salah satu gejala khas dari thunderclap headache. Orang yang mengalami sakit kepala ini akan merasakan sakit yang terasa hebat dan tidak jelas penyebabnya, namun datangnya tiba-tiba. Penyebabnya sangat beragam dan perlu mendapatkan diagnosis dari dokter untuk mengetahuinya.
1 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved