Penyebab kepala kliyengan bisa muncul karena tubuh mengalami dehidrasi, terlambat makan, tekanan darah turun tiba-tiba, dan efek samping obat-obatan yang dikonsumsi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
26 Agt 2023
Bisa jadi kamu kurang minum, tuh
Table of Content
Lightheadedness atau kepala kliyengan adalah kondisi ketika kepala seolah terasa melayang atau ringan sehingga tubuh terasa lemah, goyah, dan seolah ingin pingsan. Lantas, apa penyebab kepala kliyengan? Yuk, cari tahu lebih banyak di bawah ini.
Advertisement
Kepala kliyengan adalah rasa tidak nyaman yang merupakan bagian dari kepala pusing.
Pada dasarnya, penyebab pusing atau kepala kliyengan bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan.
Meski demikian, kamu tetap perlu waspada karena kepala kliyengan bisa menandakan kondisi medis tertentu yang membutuhkan penanganan dari dokter.
Jika tergolong parah, kepala kliyengan terasa melayang akibat kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko untuk jatuh pingsan.
Adapun berbagai penyebab kepala terasa melayang ini adalah sebagai berikut:
Salah satu penyebab kepala kliyengan adalah dehidrasi atau kondisi kekurangan asupan cairan dalam tubuh.
Kamu mungkin bisa merasa pusing berputar bahkan ingin pingsan bila mengalami dehidrasi akibat suhu udara terlalu panas, tidak cukup minum dan makan, atau sedang sakit.
Ketika cairan dalam tubuh tidak mencukupi, volume darah akan menurun.
Alhasil, aliran darah yang mengalir ke otak akan berkurang sehingga menyebabkan kepala melayang atau kepala kliyengan.
Untuk mengatasi kepala kliyengan akibat dehidrasi, minum segelas air dapat menjadi solusi terbaik.
Pada kondisi yang serius, kamu mungkin sampai memerlukan cairan infus agar kondisi tubuh dapat kembali stabil.
Penyebab kepala kliyengan yang paling umum adalah kondisi tekanan darah menurun secara tiba-tiba.
Tubuh memiliki sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom membantu tubuh untuk mengatur pergeseran tekanan darah saat Anda berdiri.
Namun, seiring bertambahnya usia, sistem ini dapat memburuk sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah sementara.
Kondisi yang dikenal pula dengan hipotensi ortostatik ini biasanya terjadi ketika kamu berdiri atau mengubah posisi tubuh dalam waktu cepat.
Perubahan posisi tubuh, terutama dalam waktu cepat, dapat mengalihkan aliran darah untuk sementara dari otak ke tubuh.
Akibatnya, kepala akan terasa melayang atau kepala kliyengan. Terutama jika sedang mengalami dehidrasi atau sakit.
Penyebab kliyengan akibat penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ini dapat hilang jika duduk atau berbaring kembali setelah berdiri.
Akan tetapi, kondisi tekanan darah menurun secara sementara juga dapat terjadi dalam jangka panjang.
Untuk mengurangi gejalanya, kamu bisa mengonsumsi obat fludrocortisone atau midodrine.
Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan kedua obat tersebut untuk mengatasi kepala kliyengan.
Belum makan atau melewatkan waktu makan juga menjadi penyebab kepala kliyengan.
Tubuh membutuhkan persediaan energi yang cukup dalam bentuk makanan yang berperan sebagai bahan bakar guna mendukung segala aktivitas fisik yang dijalani.
Ketika belum makan sama sekali atau terakhir makan beberapa jam yang lalu, persediaan dan cadangan energi dalam tubuh, terutama gula, akan menurun.
Kondisi tersebut tentu akan membuat kadar gula dalam darah ikut merosot. Padahal, gula darah diandalkan sebagai sumber energi.
Alhasil, kepala jadi kliyengan, tubuh terasa goyah atau lemah, hingga rasa ingin pingsan.
Baca juga: Apa Penyebab Sakit Kepala Saat Lapar?
Penyebab kepala kliyengan berikutnya adalah kadar gula darah rendah.
Ketika asupan gula menurun, kadar gula darah akan ikut menurun.
Akibatnya, tubuh termasuk otak akan menggunakan energi sesedikit mungkin.
Kondisi itulah yang bisa menjadi penyebab kepala terasa melayang.
Untuk mengatasi kepala kliyengan yang disebabkan oleh gula darah rendah, cobalah makan camilan atau minum jus buah yang dapat membantu menyeimbangkan kadar gula.
Tak ada salahnya untuk memeriksakan kadar gula darah.
Terutama, bagi kamu yang mengalami penurunan gula darah terkait dengan diabetes.
Beberapa jenis obat-obatan yang dikonsumsi bisa membuat seseorang merasa kliyengan atau kepala terasa ringan dan melayang karena efek samping yang ditimbulkan.
Misalnya, obat-obatan yang bekerja dengan menurunkan tekanan darah, obat diabetes melitus, atau obat yang membuat kamu lebih sering buang air kecil (efek diuretik).
Untuk mengatasinya, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter mungkin akan menyesuaikan kembali dosis obat atau memberikan obat-obatan jenis lain.
Pada kondisi yang serius, penyebab kepala kliyengan bisa menjadi tanda serangan jantung dan stroke.
Umumnya, kepala kliyengan akibat serangan jantung dan stroke dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Gejala kepala kliyengan yang berkaitan dengan serangan jantung dapat disertai dengan nyeri dada, sesak napas, mual, nyeri pada lengan, nyeri punggung, atau nyeri rahang.
Sedangkan, gejala kepala kliyengan yang menunjukkan stroke adalah muncul sakit kepala tiba-tiba, mati rasa, merasa lemah, perubahan pada penglihatan, sulit berjalan, hingga bicara menjadi cadel.
Jika gejala kepala kliyengan berkaitan dengan kondisi jantung dan stroke, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapa kondisi medis lainnya juga dapat membuat seseorang merasa kliyengan atau kepala terasa ringan dan melayang. Misalnya:
Jika kepala kliyengan atau kepala terasa melayang disebabkan oleh salah satu kondisi medis serius di atas, biasanya ada gejala lain yang mungkin menyertainya.
Umumnya, kepala kliyengan atau kepala terasa melayang dapat terjadi secara bertahap ataupun terjadi secara terus menerus.
Tingkat keparahan kepala kliyengan yang dialami, mulai dari yang ringan hingga parah.
Gejala kepala kliyengan dapat disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:
Pada kondisi yang lebih parah, gejala kepala kliyengan tidak hanya mual dan muntah, melainkan juga disertai dengan berkeringat, merasa kepanasan, telinga berdengung, hingga perubahan pada penglihatan (seolah-olah sedang melihat terowongan panjang).
Kamu mungkin juga mengalami kepala kliyengan sampai seolah-olah ingin pingsan. Kondisi ini dikenal dengan istilah syncope.
Sebagian besar kondisi kepala kliyengan ringan dapat diatasi dengan melakukan pengobatan rumahan.
Beberapa cara mengatasi kepala kliyengan ringan di rumah, yaitu:
Jika kondisi kepala kliyengan berkaitan dengan kondisi medis serius tertentu, kamu dapat pergi ke dokter untuk mengetahui penyebab kepala kliyengan dan penanganannya dengan tepat.
Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan, seperti obat diuretik, obat anticemas (diazepam atau alprazolam), obat antimual, obat migrain, hingga melakukan prosedur medis tertentu sesuai dengan kondisi kepala kliyengan yang Anda alami.
Meski kepala kliyengan tidak semuanya bersifat membahayakan, bukan berarti Anda dapat menyepelekannya begitu saja.
Sebaiknya, segera temui dokter apabila kepala kliyengan terjadi terus menerus, menunjukkan tanda-tanda serangan jantung atau stroke, atau disertai dengan tanda bahaya sebagai berikut:
Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Penderita kelumpuhan, termasuk paraplegia, tetap bisa memetik manfaat olahraga. Bukan hanya menurunkan risiko penyakit, olahraga juga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien paraplegia.
1 Mei 2023
Diet jantung sehat dapat membantu mencegah penyakit jantung atau kondisinya memburuk. Membatasi jumlah makanan tertentu adalah salah satu contohnya.
10 Apr 2023
Mengapa stres dapat memicu serangan jantung? Ada penjelasan medis di baliknya. Stres ternyata bisa memicu aktivitas abnormal d otak, bahkan memancing pola hidup tidak sehat.
12 Nov 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved