Ketika pertama kali bayi lahir ke dunia, kerap kali ada kesamaan berupa kepala bayi lonjong. Bentuk kepala cone-shaped ini terjadi karena mereka harus melewati vagina selama proses persalinan. Hal ini termasuk normal.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
21 Jul 2021
Bayi baru lahir bisa berkepala lonjong
Table of Content
Ketika pertama kali bayi lahir ke dunia, kerap kali ada kesamaan berupa kepala bayi lonjong. Bentuk kepala cone-shaped ini terjadi karena mereka harus melewati vagina selama proses persalinan. Namun mengingat tulang tengkoraknya belum terbentuk sepenuhnya, kemungkinan kembali normal tetap ada.
Advertisement
Bahkan, sangat wajar jika kepala bayi yang lahir lewat vagina terlihat lonjong. Pada tahap akhir pembukaan persalinan, rata-rata berukuran 10 centimeter. Sementara kepala bayi baru lahir umumnya sekitar 35 centimeter.
Kondisi kepala bayi lonjong sama sekali tidak berbahaya. Bahkan, itu juga tidak berarti bayi tengah mengalami rasa sakit atau terhambat perkembangannya. Bahkan, cone-shaped head ini merupakan salah satu tanda paling jelas bahwa bayi lahir lewat vagina.
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengapa kepala bayi bisa tampak lonjong selama proses persalinan:
Menakjubkan sekali, bahwa kepala bayi bisa menyesuaikan liang vagina yang sempit agar dapat keluar. Proses ini disebut dengan head molding.
Penjelasan di atas juga menjadi jawaban mengapa bayi yang lahir lewat prosedur C-section tidak memiliki bentuk kepala lonjong. Namun apabila posisi bayi sudah cukup lama berada di panggul sebelum persalinan terjadi, ada kemungkinan bentuk kepala lonjong semakin jelas.
Biasanya, kondisi cone-shaped head ini hanya berlangsung selama beberapa hari atau beberapa pekan. Bahkan, dalam rentang waktu 48 jam saja bentuk kepalanya akan membulat.
Jangan khawatir apabila bentuk cone-shaped head ini berlangsung lebih lama. Faktanya, lempeng di tengkorak kepala bayi tidak akan benar-benar menutup sempurna hingga mereka menginjak usia remaja.
Bagi orangtua yang ingin bentuk kepala lonjong bayi segera kembali normal, sebenarnya tinggal menunggu saja. Dalam beberapa minggu, kepala akan membulat.
Namun apabila khawatir posisi tidur si kecil justru membuat kepalanya semakin lonjong, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan:
Jika ada kekhawatiran dari orangtua terkait bentuk kepala si kecil, sebaiknya segera hubungi dokter. Beberapa indikator yang menandakan tanda bahaya adalah:
Mobilitas leher terbatas ditandai dengan kepala tampak turun ke bawah (congenital torticollis). Ini terjadi karena otot besar penghubung kepala dan leher memendek. Bukan hanya pada bayi baru lahir, kondisi ini bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Cacat genetik langka sehingga lempeng di tengkorak kepala bayi menyusut (craniosynostosis). Ini terjadi ketika tulang-tulang di tengkorak kepala bayi tergabung terlalu awal, bahkan sebelum otaknya benar-benar tumbuh sempurna.
Sindrom flat head apabila bayi terus menerus berada di posisi berbaring sama sejak lahir (positional plagiocephaly). Sangat jarang kondisi ini menyebabkan komplikasi serius. Namun apabila merupakan bawaan lahir, mungkin saja terjadi cacat bentuk kepala yang parah dan permanen.
Ada benjolan di atas kepala bayi akibat terperangkapnya pembuluh darah (cephalohematoma). Ini bisa terjadi apabila pembuluh darah pecah atau terjebak di antara tengkorak dan kulit kepala saat proses persalinan terjadi. Bukan isu serius dan tidak berdampak pada otaknya. Kondisi ini dapat mereda dengan sendirinya setelah beberapa bulan.
Selain itu, apabila ada gejala dan keluhan lain yang muncul seiring dengan hari-hari awal kehadiran si kecil di dunia, sampaikan kepada dokter. Namun jika bentuk kepala lonjong hanya terjadi karena proses persalinan, tak perlu risau berlebihan.
Dalam sebagian besar kasus, kepala bayi akan membulat dengan sendirinya tanpa Anda sadari.
Baca Juga
Selama kondisi kepala bayi lonjong tidak disertai gejala dan keluhan lain, orangtua bisa rileks dan melupakan kekhawatiran itu. Justru, nikmati momen awal kelahirannya di dunia sebaik-baiknya.
Apalagi mengingat kepala bayi masih bisa berubah bentuk dalam hitungan hari atau minggu. Lempeng di tengkoraknya pun belum benar-benar akan menutup hingga usianya menginjak remaja.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kapan perlu risau tentang kondisi kepala bayi lonjong, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa bayi yang baru lahir tidak langsung memiliki rambut yang lebat dan tebal, bahkan ada yang rambutnya rontok di 6 bulan pertama. Namun, Anda tidak perlu khawatir, ada berbagai tips merawat kesehatan rambut bayi agar tumbuh tebal dan sehat. Yuk, ikuti caranya di bawah ini.
1 Agt 2022
Leukosit tinggi pada bayi bisa disebabkan oleh alergi, infeksi, hingga kondisi yang lebih serius seperti leukimia. Hal ini membuat cara menurunkannya pun beragam karena perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
16 Agt 2023
Ciri-ciri pembukaan 1 saat akan melahirkan antara lain adalah keluarnya sumbat lendir yang terlihat seperti keputihan berjumlah banyak, serta terjadinya kontraksi.
13 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved