Kentut bayi bau merupakan hal yang normal terjadi jika tidak disertai gejala lain. Namun, dapat pula disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti mulai mengonsumsi makanan padat, intoleransi makanan, atau sembelit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Agt 2021
Kentut bayi bau merupakan hal yang normal jika tidak disertai gejala lain
Table of Content
Bayi bisa kentut atau buang angin beberapa kali dalam sehari. Kentut adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan gas dari sistem pencernaan. Akan tetapi, aroma kentut bayi bau dikhawatirkan menjadi tanda adanya masalah pada pencernaan si kecil.
Advertisement
Sebetulnya, kentut bayi bau merupakan hal yang normal karena gas kentut memiliki bau khas yang berasal dari penggabungan sejumlah kecil hidrogen, karbon dioksida, dan metana dengan hidrogen sulfida dan amonia.
Akan tetapi, jika kentut bau pada bayi disertai gejala-gejala lain yang mengganggu kenyamanannya, Anda perlu mewaspadai kondisi ini.
Intensitas kentut bayi bau dapat berubah-ubah karena sejumlah faktor. Berikut adalah penyebab kentut bau pada bayi yang perlu diketahui orangtua.
Bayi yang masih mengonsumsi ASI atau susu formula cenderung mengeluarkan gas yang tidak terlalu bau. Namun, jika bayi sudah mulai mengonsumsi makanan padat, aroma kentutnya bisa jadi lebih bau.
Jenis makanan yang dikonsumsi pun dapat memengaruhi bau kentut bayi. Makanan tinggi serat, seperti kubis, brokoli, dan pakcoy lebih lambat dicerna, sehingga akan terurai atau berfermentasi di saluran pencernaan. Proses inilah yang bisa menyebabkan kentut bayi bau.
Sebagian bayi dapat mengalami susah buang air besar atau sembelit. Kondisi ini lebih mungkin terjadi jika bayi diberikan susu formula atau mulai mengonsumsi makanan padat.
Menumpuknya feses di pencernaan juga menghasilkan penumpukan gas yang berbau. Akibatnya, bayi sering kentut dan bau saat sembelit. Selain itu, si kecil bisa merasa tidak nyaman pada perutnya sehingga menjadi rewel.
Intoleransi makanan dapat menyebabkan bayi sering kentut dan bau. Dalam kondisi ini, tubuh bayi tidak mampu memecah zat makanan, misalnya laktosa atau gluten, sehingga difermentasi oleh bakteri di usus.
Alhasil, proses ini memicu terjadinya penumpukan gas yang bau. Selain itu, bayi juga bisa menjadi rewel dan perutnya kembung.
Obat-obatan tertentu dapat memengaruhi pencernaan bayi. Jika ibu menyusui atau bayi mengonsumsi obat tersebut, maka dapat menyebabkan bayi lebih sering kentut dan berbau tidak sedap.
Sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan sehingga membuatnya rentan mengalami gangguan pencernaan. Terkadang, tingkat bakteri dalam saluran pencernaan juga menjadi tidak seimbang sehingga bisa memicu infeksi.
Infeksi yang terjadi dapat disertai sejumlah gejala, seperti bayi sering kentut dan bau, menangis terus-menerus, demam, diare, mual, muntah, hingga lemas.
Baca Juga
Jika kentut bayi bau tidak disertai gejala lain, Anda tak perlu khawatir berlebihan karena masalah ini kentut merupakan kondisi normal setiap orang untuk mencegah akumulasi gas berlebih pada sistem pencernaan. Anda juga bisa melakukan beberapa hal berikut untuk menenangkan perut bayi.
Bergerak dapat membantu saluran pencernaan membuang gas yang terperangkap di dalamnya secara lebih cepat sehingga mencegah penumpukan yang bisa membuat kentut bayi bau.
Jadi, cobalah untuk membaringkan si kecil dan melakukan gerakan mengayuh dengan kakinya. Anda juga dapat menggendong bayi dalam posisi tegak dan membuatnya bergerak secara perlahan.
Cobalah untuk menyendawakan bayi setelah ia selesai menyusu. Bersendawa membantu menghilangkan kelebihan udara yang tertelan saat bayi mengisap payudara atau botol susu.
Jika udara tidak keluar, penumpukan gas bisa terjadi di perut dan menimbulkan bau yang tidak sedap saat dikeluarkan.
Memberi pijatan lembut pada tubuh bayi dapat membantu menenangkan dan membuatnya lebih rileks.
Anda dapat memijat perut bayi secara lembut dengan gerakan melingkar untuk mengeluarkan gas yang menumpuk di pencernaannya sehingga mencegah kentut bayi bau.
Namun, apabila kentut bayi bau sering terjadi dan disertai gejala lain seperti mencret, demam, ban berlendir atau berdarah, sebaiknya periksakan si kecil ke dokter. Dokter akan mencari tahu penyebab dan menentukan penanganan yang tepat untuknya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kentut bayi bau, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat ikan salmon untuk bayi yang utama adalah untuk membantu perkembangan otaknya, khususnya dalam hal kemampuan kognitif. Ikan ini juga menyehatkan jantung dan mata.
24 Des 2022
Pemberian air kelapa untuk bayi diperbolehkan saat sudah memasuki masa MPASI. Bayi hanya disarankan untuk minum air kelapa sekitar satu atau dua sendok teh.
30 Apr 2023
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan MPASI 10 bulan, mulai dari jenis makanan, waktu makan, hingga frekuensi makannya. Anda juga perlu mengetahui makanan yang masuk daftar pantangan, agar bayi terhindar dari gangguan pencernaan maupun alergi.
11 Des 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved