Kencing bercabang (split urine stream) bisa terjadi karena adanya masalah pada saluran kemih, seperti striktur uretra dan butuh penanganan. Namun, beberapa kasus lain mungkin bisa jadi tidak bahaya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
29 Des 2021
Kencing bercabang (split urine stream) menyebabkan aliran urine terbagi dua
Table of Content
Saat buang air kecil, pernahkah Anda mengalami aliran urine yang terpisah seperti bercabang? Meski tergolong langka, beberapa pria mungkin mengalami kencing bercabang.
Advertisement
Lantas, apakah aliran urine yang bercabang ini normal? Kenali lebih jauh penyebab dan cara mengatasi kencing bercabang pada pria berikut ini.
Normalnya, manusia mengeluarkan urine dari satu saluran yang memancar lurus saat buang air kecil. Namun, pada kondisi tertentu beberapa pria mungkin mengalami kencing bercabang dengan dua pancaran urine yang terpisah (split urine stream).
Beberapa penyebab kencing bercabang pada pria antara lain:
The Scientific World Journal menyatakan bahwa komplikasi saat sunat bisa menjadi salah satu penyebab kencing bercabang pada pria. Meski jarang terjadi, fistula uretrokutan bisa saja terbentuk.
Fistula uretrokutan adalah kondisi saat ada lubang yang tidak diinginkan di area genital pria, yang memungkinkan urine untuk mengalir keluar.
Selain akibat komplikasi sunat, kondisi ini juga dapat terjadi akibat kelainan bawaan lahir.
Kebocoran yang terjadi kemudian menyebabkan kebocoran saluran kencing, bahkan membuat aliran urine terbagi menjadi dua.
BACA JUGA: Pernah Dengar Hasil Sunat Gagal? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya
Adhesi atau perlengketan terjadi ketika tepi uretra (saluran yang membawa urine keluar tubuh) menempel sementara. Adhesi merupakan penyebab paling umum kencing bercabang.
Kondisi ini bisa terjadi akibat ejakulasi kering yang tidak sepenuhnya keluar dari uretra sehingga membuatnya menempel. Adhesi bukan kondisi serius dan biasanya akan kembali normal dalam hitungan hari.
Kencing bercabang juga bisa terjadi akibat striktur uretra. Striktur uretra adalah penyempitan uretra atau saluran kencing.
Kondisi ini biasanya terjadi karena peradangan jangka panjang atau jaringan parut akibat cedera atau infeksi menular seksual.
Selain kencing bercabang, striktur uretra juga bisa ditandai dengan adanya rasa sakit saat buang air kecil, sakit saat mengejan, dan adanya infeksi saluran kemih.
Stenosis meatus atau meatal stenosis adalah penyumbatan pada lubang uretra. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan sunat dan sering kali terjadi pada laki-laki yang telah di sunat. Meatal stenosis juga bisa menyebabkan susah buang air kecil, rasa terbakar, hingga nyeri.
Fimosis adalah kelainan pada kulup atau kulit kepala penis yang terlalu ketat dan bisa menyebabkan aliran kencing bercabang.
Kondisi ini tidak jarang menyebabkan rasa sakit bahkan menimbulkan infeksi.
BACA JUGA: Serba-serbi Soal Kulup dan Kondisi yang Mengancamnya
Pembesaran prostat biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini juga bisa menyebabkan berbagai keluhan, seperti kencing bercabang, sering buang air kecil, kencing tidak tuntas, bahkan aliran urine yang lemah.
Polip yang tumbuh di uretra juga bisa menyebabkan aliran urine terbelah menjadi dua pada pria.
Polip adalah pertumbuhan jaringan kecil dan jinak. Namun, kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Meski terlihat cukup mengganggu, kondisi ini sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa cara sesuai dengan penyebab yang mendasarinya, seperti dengan obat-obatan atau pembedahan.
Bahkan, beberapa kasus kencing bercabang pada pria, seperti akibat adhesi, bisa hilang dengan sendirinya. Sebab, penyumbatan yang terjadi pun sifatnya hanya sementara.
Berikut ini beberapa prosedur untuk mengatasi kencing bercabang berdasarkan penyebabnya yang direkomendasikan oleh para ahli:
BACA JUGA: Penyebab Kencing Sakit pada Pria dan Cara Mengatasinya
Kencing bercabang lebih sering terjadi pada pria dan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari penyumbatan sementara yang bisa hilang dengan sendirinya, hingga kelainan akibat cedera atau bawaan lahir yang memerlukan tindakan pembedahan.
Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir selama kencing bercabang ini tidak menimbulkan gejala apa pun yang mengganggu perkemihan atau kesehatan reproduksi Anda.
Untuk memastikan kondisi Anda, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter atau spesialis urologi. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait kencing bercabang atau masalah lainnya melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Air kencing bau tak boleh disepelekan begitu saja. Sebab, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit serius seperti diabetes, penyakit hati, infeksi saluran kemih, hingga MSUD.
17 Feb 2020
Ginekomastia adalah salah satu gejala kesuburan pria. Hal ini terjadi saat hormon estrogen dan testosteron tidak seimbang.
6 Sep 2019
Sering kencing setelah sahur bisa bikin rasa tidak nyaman karena harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil. Penyebab sering pipis setelah sahur biasanya karena Anda minum air terlalu banyak.
27 Apr 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved