Kencing berbusa bisa jadi salah satu tanda gangguan kesehatan. Mulai dari penyakit gangguan ginjal, dehidrasi, ejakulasi retrograde, hingga diabetes bisa jadi pemicunya.
3.78
(83)
11 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Salah satu penyebab kencing berbusa adalah gangguan ginjal.
Table of Content
Selain warna urine, tekstur urine pun dapat mengindikasikan gangguan tertentu pada kesehatan Anda, bahkan penyakit serius. Salah satu yang harus diperhatikan adalah kencing berbusa. Sebenarnya, jika tidak ada gejala lain yang menyertai, artinya bukan masalah. Namun jika kencing berbusa terjadi cukup sering dan ada keluhan, Anda perlu lebih waspada.
Advertisement
Idealnya, urine berwarna kuning jernih. Teksturnya berupa cairan tanpa gelembung. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan munculnya kencing berbusa. Salah satunya adalah kandung kemih yang terlalu penuh.
Saat berkemih setelah menahan kencing terlalu lama, urine akan keluar lebih deras. Akibatnya, air di toilet terkena paparan urine dan jadi berbusa. Kondisi ini tidak mengindikasikan masalah apapun dan biasanya hanya terjadi sesekali. Terkadang, sabun pembersih toilet yang terbuat dari zat kimia tertentu pun, ketika terkena air atau urine, bisa menimbulkan reaksi berupa bintik busa berwarna putih. Lagi-lagi, ini masih normal.
Waspadalah, apabila mendapati buih pada urine, yang terjadi terus-menerus, bahkan semakin parah dari waktu ke waktu. Anda perlu memperhatikan masalah kesehatan tertentu, yang berisiko menimbulkan kencing berbusa. Selain itu, ada gejala-gejala maupun keluhan lain, yang bisa terjadi bersamaan dan perlu dicurigai seperti:
Masalah pada urine, tentu berkaitan dengan proses pembuangan oleh ginjal. Maka, penyebab kencing berbusa bisa bermacam-macam. Di antaranya adalah kondisi maupun penyakit serius berikut ini:
Mengalami kencing berbuih tidak serta-merta menandakan masalah atau penyakit tertentu. Itulah sebabnya, jawaban yang lebih jelas bisa diperoleh dengan memeriksakan diri ke dokter.
Umumnya, dokter akan meminta sampel urine untuk menguji kandungan protein dalam urine. Kadar albumin di dalam urine akan diperiksa. Tujuannya, untuk mengetahui kinerja ginjal dalam menyaring zat-zat dari darah.
Apabila hasil urine albumin-to-creatinine ratio (UACR) lebih tinggi dari 30 miligram per gram, maka potensi gangguan ginjal pun besar. Sementara itu, jika yang menjadi pemicu kencing berbusa adalah ejakulasi retrograde, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi sperma pasien.
Perlu diingat juga bahwa kencing bisa menjadi berbusa akibat kurang minum air putih. Oleh karena itu, pastikan selalu minum air yang cukup untuk menghindarkan tubuh dari dehidrasi.
Cara mengatasi kencing berbusa tergantung pada penyebab yang mendasari munculnya kondisi ini. Jika Anda mengalami dehidrasi, maka Anda harus minum lebih banyak cairan bening, sampai kencing berwarna kuning pucat atau hampir transparan.
Jika diabetes adalah penyebab utamanya, dokter mungkin meresepkan obat oral atau suntikan insulin untuk menurunkan kadar glukosa darah. Anda mungkin perlu memeriksa level mereka secara teratur untuk memastikan bahwa mereka berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Dokter juga mungkin meresepkan obat untuk orang dengan penyakit ginjal awal. Dokter umumnya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup yang lebih baik, seperti:
Orang dengan penyakit ginjal parah atau ginjal yang berfungsi buruk mungkin memerlukan dialisis, yaitu prosedur untuk membersihkan darah dari limbah berlebih
Apapun masalah pemicu kencing berbusa yang dialami, segera periksakan diri ke dokter. Namun jangan langsung panik. Apabila buih urine memudar dengan sendirinya sebelum terkena air, artinya tidak masalah.
Jika kencing berbusa terus-menerus terjadi bahkan warnanya menjadi semakin pekat, maka saatnya mencari tahu lebih lanjut apa pemicunya.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Gejala ISK pada lansia seringkali disertai perubahan perilaku akibat halusinasi, kegelisahan, kebingungan, hingga menarik diri dari lingkungan sosial. Simak informasinya berikut ini.
Disuria adalah rasa sakit dan tidak nyaman saat kencing. Kondisi ini lebih sering dirasakan oleh wanita dibandingkan pria. Berbagai macam penyakit dapat menyebabkan disuria, apa saja?
Penyebab sakit perut bagian bawah pada pria dapat menandakan suatu gejala penyakit tertentu, seperti radang usus buntu, hernia inguinal, torsio testis, dan radang prostat. Jadi, jangan remehkan jika Anda mengalaminya dan segeralah periksa ke dokter.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved