logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

7 Penyebab Kencing Berbusa dan Cara Mengobatinya

open-summary

Kencing berbusa dapat disebabkan oleh dehidrasi, gangguan ginjal, diabetes, ejakulasi retrograde, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Kondisi ini harus ditangani dengan tepat.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

15 Agt 2023

Kencing berbusa dapat disebabkan oleh penyakit ginjal

Kencing berbusa dapat terjadi akibat penyakit ginjal

Table of Content

  • Penyebab kencing berbusa
  • Kapan kondisi kencing berbusa perlu diwaspadai?
  • Cara mengatasi kencing berbusa

Selain warna, tekstur urine juga dapat mengindikasikan masalah kesehatan tertentu. Salah satu yang harus diperhatikan adalah kencing berbusa, terutama jika terjadi cukup sering dan ada gejala lain yang menyertainya.

Advertisement

Urine yang ideal berwarna kuning jernih dan berbentuk cairan tanpa gelembung. Apabila urine berbusa terus-menerus, kondisi ini bisa menjadi tanda meningkatnya protein dalam urine yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab kencing berbusa

Masalah pada urine berkaitan dengan proses pembuangan ginjal. Oleh karena itu, penyebab kencing berbusa bisa bermacam-macam. 

Berikut adalah berbagai kemungkinan penyebab yang perlu diwaspadai.

1. Kandung kemih terlalu penuh

Apakah Anda suka menahan kencing? Kebiasaan ini bisa menyebabkan kandung kemih terlalu penuh. Saat berkemih, urine pun jadi keluar lebih deras dan cepat. 

Sama seperti air yang berbuih saat keluar dari keran, urine juga dapat berbusa jika keluar dengan cepat di toilet. 

Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini tidak mengindikasikan adanya masalah.

2. Dehidrasi

Jika Anda mengalami dehidrasi, urine umumnya menjadi lebih gelap dan lebih pekat dari biasanya. Kondisi ini bisa membuat kencing tampak berbuih. 

Dehidrasi terjadi jika Anda kurang minum cairan, terutama untuk mengencerkan zat lain, seperti protein dalam urine. 

Protein memiliki sifat surfaktan. Jika jumlahnya banyak, kencing bisa jadi berbusa saat dikeluarkan.

3. Penyakit ginjal

Urine berbusa bisa menandakan adanya kandungan protein pada urine. Salah satu fungsi vital ginjal adalah menyaring protein dalam urine.

Namun, jika Anda mengalami kerusakan atau penyakit ginjal, protein dari ginjal dapat bocor ke urine. Kondisi ini disebut dengan proteinuria.

Penderita proteinuria biasanya telah mengalami gangguan ginjal kronis. 

Kondisi ini juga dapat ditandai dengan kulit gatal, mual, sesak napas, pembengkakan, kelelahan, sering buang air kecil, dan muntah.

4. Diabetes

diabetes
Komplikasi diabetes memungkinkan protein masuk ke urine

Penderita diabetes juga biasanya mengalami gejala kencing berbusa warna putih. 

Kondisi diabetes yang tidak dikontrol bisa memunculkan molekul glukosa pada tubuh. Glukosa ini mirip kandungan protein. Jika ginjal tidak berhasil menyaringnya, glukosa akan keluar sebagai buih pada urine. 

Selain itu, kerusakan pada mikrovaskular ginjal (pembuluh darah kecil) dan sistem filtrasi akibat nefropati diabetik memungkinkan protein masuk ke urine sehingga menyebabkan proteinuria.

Selain kencing berbusa, gejala yang dapat dialami penderita diabetes adalah pandangan kabur, mulut kering, kerap merasa haus, sering ingin buang air kecil, muncul lapar tiba-tiba, kulit gatal, dan kelelahan tanpa sebab.

5. Ejakulasi retrograde

Meski jarang terjadi, ejakulasi retrograde dapat memicu terjadinya urine berbusa. Pada kondisi ini, air mani justru kembali ke kandung kemih dan tidak dikeluarkan penis. 

Ejakulasi retrograde juga bisa terjadi karena konsumsi obat penurun tekanan darah tinggi, obat untuk mengatasi pembesaran prostat, atau pernah menjalani prosedur operasi di prostat atau uretra.

6. Infeksi kronis

Infeksi kronis, seperti hepatitis atau HIV, dapat menyebabkan kelebihan protein dalam urine yang memicu kencing berbuih. 

Sebab, sebagian infeksi bisa langsung menyerang penyaring dalam ginjal, sedangkan sebagian lain menimbulkan peradangan yang mempengaruhi fungsi ginjal.

7. Konsumsi obat-obatan tertentu

Orang yang mengonsumsi obat-obatan phenazopyridine bisa mengalami kencing berbusa. Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk meredakan nyeri akibat infeksi saluran kemih. 

Kandungan phenazopyridine hydrochloride di dalamnya juga dikenal menyebabkan urine berwarna jingga. Terkadang, kandungan obat-obatan tersebut bereaksi menjadi berbusa ketika terpapar air.

Kapan kondisi kencing berbusa perlu diwaspadai?

Anda perlu waspada apabila urine berbusa terjadi secara terus-menerus, bahkan semakin parah dari waktu ke waktu. 

Sebaiknya Anda juga memperhatikan masalah kesehatan tertentu, yang berisiko menimbulkan kencing berbusa. 

Selain itu, berikut adalah gejala maupun keluhan lain yang bisa terjadi bersamaan dan perlu dicurigai.

  • Tangan, kaki, wajah, dan perut membengkak sebagai tanda kerusakan ginjal
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual hingga muntah
  • Merasa lesu dan lemas
  • Sulit tidur
  • Perubahan pada jumlah urine yang dihasilkan
  • Urine keruh
  • Warna urine menjadi lebih gelap
  • Orgasme tanpa mengeluarkan air mani (pada pria)
  • Masalah ketidaksuburan.

Segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan sampai kondisi ini semakin memburuk dan berbahaya.

Dokter umumnya melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel urine untuk mengujinya. 

Kadar albumin di dalam urine akan diperiksa untuk mengetahui kinerja ginjal dalam menyaring zat-zat dari darah.

Apabila hasil urine albumin-to-creatinine ratio (UACR) lebih tinggi dari 30 miligram per gram, besar kemungkinan adanya gangguan ginjal.

Sementara itu, jika yang menjadi pemicu kencing berbusa adalah ejakulasi retrograde, dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi sperma pasien.

Baca Juga

  • Manis dan Segar, Adakah Efek Samping Mangga Jika Terlalu Banyak?
  • Ciri-ciri Flu Singapura pada Bayi dan Balita serta Pengobatannya
  • 10 Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai Pria dan Wanita

Cara mengatasi kencing berbusa

minum air putih
Minum cukup air putih untuk mengatasi kencing berbusa akibat dehidrasi

Cara mengatasi kencing berbusa tergantung pada penyebab yang mendasarinya. 

Jika mengalami dehidrasi, Anda harus minum lebih banyak cairan bening hingga kencing kembali berwarna kuning pucat atau hampir transparan.

Apabila diabetes yang jadi penyebab utamanya, dokter dapat meresepkan obat oral atau suntikan insulin untuk menurunkan kadar glukosa darah. 

Anda perlu memeriksa kadar gula darah secara teratur untuk memastikannya berada dalam kisaran yang normal.

Dokter juga dapat meresepkan obat untuk orang dengan penyakit ginjal awal. Selain itu, Anda disarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat sebagai berikut.

  • Mengonsumsi makanan yang sehat, terutama rendah natrium
  • Mengendalikan tekanan darah tinggi
  • Mengelola kadar gula darah
  • Berolahraga secara teratur
  • Tidak merokok.

Penderita penyakit ginjal parah atau fungsi ginjal yang buruk kemungkinan memerlukan dialisis (cuci darah), yaitu prosedur untuk membersihkan darah dari limbah berlebih.

Konsultasikan dengan dokter mengenai penanganan yang tepat untuk masalah urine berbusa yang Anda alami.

Advertisement

diabetespenyakit ginjalurinedehidrasi

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved