Kenapa waktu terasa cepat berlalu saat Anda dewasa? Ini berkaitan dengan proses biologis tubuh dan pengalaman Anda terhadap lingkungan sekitar. Cari tahu lebih lanjut di sini!
22 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pengalaman dan keterbiasaan bisa membuat waktu terasa begitu cepat
Table of Content
Seiring bertambahnya usia, pernahkah Anda merasa bahwa waktu terasa lebih cepat berlalu? Anda mungkin merasakan hari ulang tahun tiba lebih cepat setiap tahunnya. Terkadang, seolah hidup berjalan begitu saja mulai dari masa kanak-kanak hingga kini mungkin saat Anda sedang berangkat ke kantor.
Advertisement
Lantas, mengapa Anda merasa waktu terasa lebih cepat berlalu? Simak penjelasannya di sini.
Ada beberapa alasan ilmiah dari para ahli yang menjelaskan fenomena waktu terasa cepat saat dewasa, antara lain:
Sebuah penelitian menyatakan bahwa tingkat seseorang memproses informasi visual kian melambat seiring waktu. Inilah yang membuat waktu terasa lebih cepat saat beranjak dewasa.
Seiring bertambahnya usia, ukuran dan kompleksitas jaringan saraf di otak meningkat. Ini menyebabkan sinyal listrik harus melintasi jarak yang lebih jauh sehingga pemrosesan sinyal membutuhkan waktu lebih lama.
Belum lagi faktor penuaan yang menyebabkan beberapa kerusakan saraf, sehingga memberikan resistensi terhadap aliran sinyal listrik. Ini juga turut memperlambat waktu pemrosesan sinyal saraf.
Waktu pemrosesan sinyal saraf yang lebih santai atau lambat mengakibatkan Anda merasa lebih sedikit waktu yang Anda gunakan, padahal lebih banyak waktu sesungguhnya yang telah Anda lalui. Ini menyebabkan Anda merasa waktu berlalu begitu cepat.
Waktu akan terasa lebih lama saat Anda dihadapkan pada lingkungan atau pengalaman baru. Semakin banyak informasi dan pengalaman baru yang diproses pikiran Anda, semakin lambat waktu berlalu. Inilah yang kerap Anda alami saat masih anak-anak.
Anak-anak melihat dunia sebagai tempat yang menarik karena penuh dengan pengalaman, informasi, dan sensasi baru. Waktu pun akan terasa lebih lambat karena pikiran mereka sibuk memproses hal-hal baru tersebut.
Semakin beranjak dewasa, Anda mungkin akan memiliki lebih sedikit pengalaman atau informasi baru dan dunia sekitar terasa semakin akrab. Hal ini membuat tidak banyak informasi yang diproses otak, sehingga momen yang Anda lalui terasa berlalu begitu saja.
Fenomena ini mungkin akan semakin terasa saat Anda menjalani rutinitas harian yang sama. Misalnya, bangun tidur, berangkat ke kantor, pulang kantor, lalu tidur.
Waktu yang terasa lebih lambat atau lebih cepat sepenuhnya adalah perasaan pribadi yang bisa berbeda pada tiap orang.
Dikutip dari jurnal Frontiers in Neurorobotics, persepsi waktu sangat subjektif dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti proses kognitif, emosi, kepribadian, maupun karakteristik fisik dari rangsangan.
Anda juga tidak perlu terlalu memikirkan mengapa waktu terasa cepat. Hal terpenting adalah bagaimana Anda menjalani keseharian Anda sebaik mungkin, sesuai dengan tujuan masing-masing.
Untuk memperluas pengalaman akan waktu, Anda mungkin bisa mencoba untuk melakukan hal baru atau berada di lingkungan baru. Saat inilah pikiran Anda akan memproses lebih banyak informasi dari biasanya.
Misalnya saja, ketika Anda bepergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi, Anda akan lebih peka terhadap keadaan sekitar. Pikiran Anda pun sibuk mencerna informasi-informasi baru yang didapat. Hal ini membuat waktu terasa lebih lambat dibanding biasanya.
Selain itu, agar Anda tidak merasa waktu berlalu begitu saja, cobalah untuk lebih mindful dalam melakukan sesuatu. Artinya, berikanlah seluruh perhatian dan kesadaran penuh atas hal-hal yang sedang Anda lakukan, termasuk aktivitas harian.
BACA JUGA: Masalah Kesehatan Mental yang Rentan Dialami Dewasa Muda
Setiap orang memiliki pengalaman merasakan dan memaknai waktu masing-masing. Pengalaman ini mungkin berbeda pada tiap individu. Terlebih dengan beragam hal yang telah dilalui.
Secara umum, ada 2 hal yang menyebabkan kenapa waktu terasa cepat, yaitu proses biologis tubuh berupa proses sinyal saraf yang lebih santai seiring bertambahnya usia dan keterbiasaan terhadap lingkungan dan aktivitas harian yang dilalui.
Mencoba pengalaman baru dan belajar untuk memfokuskan kesadaran pada hal-hal kecil yang Anda lakukan, bisa menjadi cara untuk merasakan waktu yang sedang berjalan, alih-alih berlalu begitu saja.
Anda juga bisa berkonsultasi tentang memaknai dan menjalani hidup dengan lebih mindful melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat nonton drama Korea untuk kesehatan mental adalah baik untuk media edukasi kesehatan mental, meredakan stres, hingga meningkatkan suasana hati. Namun jika terlalu sering dilakukan, nonton drakor bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Detoks medsos merupakan metode untuk membantu Anda mengatasi kecanduan media sosial. Detoks dilakukan dengan menghentikan penggunaan media sosial sementara waktu. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan relasi hubungan dengan orang sekitar. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjalani puasa medsos ini adalah observasi, stop penggunaan media sosial, dan evaluasi. Salah satu manfaat detoks medsos yang akan Anda dapatkan adalah menurunnya risiko depresi.
Cara mencegah bunuh diri adalah mengajak orang tersebut berbicara secara personal. Jangan ragu untuk meminta bantuan dokter dan para profesional untuk masalah ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved