Gejala premenopause sebaiknya segera Anda sadari. Mulai dari menstruasi tidak lancar, hingga vagina kering bisa terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
2 Mei 2019
Wanita tidak hanya mengalami periode menopause, tetapi juga periode pra menopause.
Table of Content
Ketika seorang perempuan menginjak usia lebih dari 40 atau 50 tahun, ada satu “tamu” yang kedatangannya tak terelakkan, yaitu menopause. Namun sebelum memasuki masa menopause, Anda akan melewati periode pra menopause.
Advertisement
Ada banyak versi yang mendefinisikan apa itu pra menopause. Para ahli kesehatan sepakat bahwa pra menopause adalah periode ketika fungsi ovarium mulai menurun. Tentu saja, kondisi pra menopause setiap perempuan berbeda satu dengan lainnya.
Bagi sebagian orang, pra menopause bisa berlangsung selama tiga sampai empat tahun, ada juga yang hanya beberapa bulan saja.
Beberapa wanita tidak terlalu merasakan perubahan signifikan pada periode ini dan langsung memasuki masa menopause.
Lebih jauh lagi, pra menopause terkait dengan perubahan hormon. Salah satu hormon yang sangat berperan dalam periode ini adalah hormon utama perempuan, yaitu estrogen.
Ingat ketika Anda setiap bulan mendapatkan menstruasi? Itu artinya sirkulasi hormon estrogen sedang naik dan turun secara stabil. Memprediksinya pun mudah, rata-rata selama 27-30 hari masa ovulasi.
Namun ketika memasuki masa pra menopause, sirkulasi hormon estrogen tak lagi bisa diprediksi dengan mudah. Periode menstruasi bisa jadi lebih singkat atau lebih lama, diiringi dengan berbagai gejala lainnya.
Baca Juga
Transisi dari periode menstruasi bulanan menuju menopause ini bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Ada yang mulai merasakan di pertengahan usia 30-an atau terkadang ketika menginjak usia kepala 4 dan 5.
Berikut ini beberapa gejala premenopause yang dirasakan tubuh:
Ketika periode menstruasi semakin tak bisa diprediksi dan hal ini terjadi terus menerus, bisa jadi Anda sedang mengalami pra menopause. Contohnya, bulan ini Anda mendapat menstruasi tanggal 15. Namun bulan depan, mundur hingga tanggal 29.
Jika selisih hanya sekitar tujuh hari, bisa jadi Anda mengalami awal pra menopause. Namun, semakin jauh jarak antarperiode menstruasi, semisal mencapai 60 hari, itu artinya Anda berada di periode akhir pra menopause.
Familiarkah Anda dengan istilah hot flashes? Ini adalah kondisi ketika tubuh merasakan sensasi panas dari dalam dan luar. Durasinya pun bervariasi dan bisa terjadi ketika tidur di malam hari.
Jadi, jika Anda terbangun dengan tubuh berkeringat, bisa jadi merupakan tanda-tanda pra menopause.
Mood perempuan saat PMS bisa jadi adalah hal yang paling dihindari orang di sekitar Anda. Perubahan moodnya benar-benar tak bisa ditebak. Rupanya, menurut Harvard Health Publushing, hal ini juga akan berlanjut ketika masa pra menopause.
Saat proses ovulasi menjadi tak stabil, kesuburan Anda akan menurun. Meski demikian, selama Anda masih berada dalam siklus menstruasi, kemungkinan untuk hamil masih terbuka lebar.
Wanita pre menopause biasanya akan mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan buang air kecil. Tak jarang, mereka akan merasakan nyeri atau anyang-anyangan saat buang air kecil.
Keluhan-keluhan tersebut umumnya terjadi karena jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan elastisitasnya. Penurunan kadar estrogen dalam tubuh menjelang masa menopause juga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran kemih (ISK).
Vagina kering terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita saat pre menopause. Kondisi ini dapat menyebabkan produksi cairan pelumas alami vagina menjadi berkurang dan memicu kondisi vagina menjadi kering.
Vagina kering umumnya juga disertai dengan rasa tidak nyaman, gatal, atau perih di sekitar vagina. Wanita yang mengalami vagina kering biasanya akan merasakan nyeri saat berhubungan intim.
Menurunnya hormon estrogen yang terjadi saat menopause dapat membuat klitoris menjadi minim kepekaan terhadap rangsangan seksual. Pada kondisi ini vagina juga akan terasa lebih kering dan kurang elastis. Tanda menopause ini dapat menyebabkan gairah seks menurun dan membuat wanita kesulitan orgasme.
Meski sama-sama berhubungan dengan menopause, pra menopause adalah hal yang berbeda dengan menopause dini. Pra menopause adalah periode “transisi” dari masa menstruasi teratur hingga menopause.
Sedangkan menopause dini adalah ketika ovarium berhenti menghasilkan hormon di usia yang lebih muda. Biasanya hal ini terjadi ketika usia masih belum menginjak 40 tahun. Penyebabnya pun beragam, seperti faktor keturunan, gaya hidup, hingga gangguan organ reproduksi.
Hal terpenting yang perlu dilakukan menjelang periode pra menopause adalah membekali diri dengan apa saja yang akan terjadi. Semakin Anda siap dan tahu apa tanda-tanda pra menopause serta efek sampingnya, semakin mulus pula transisi jelang menopause yang Anda alami.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Seiring bertambahnya usia, tubuh pun semakin rentan terkena berbagai penyakit. Agar tubuh tetap sehat di usia lanjut, berikut tips menjaga kesehatan lansia yang dapat Anda ikuti
2 Mei 2019
Cara mencegah lansia dari penularan virus corona sangat penting dilakukan. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh yang sudah melemah dapat meningkatkan risiko penularan virus corona pada lansia.
26 Mar 2020
Penyakit Alzheimer dimulai setidaknya 10 tahun sebelum gejala-gejala umum muncul. Untuk mencegah Alzheimer terjadi, Anda dapat melakukan tes darah. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa melakukan tes darah dapat mendeteksi Alzheimer hingga 16 tahun sebelum gejala Alzheimer muncul.
18 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved