Jika Anda mengalami nyeri perut setelah mengonsumsi produk olahan susu, kemungkinan besar Anda mengalami alergi laktosa. Kenali gejala dan tanda alergi laktosa untuk membedakan dengan penyakit pencernaan lainnya.
14 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Alergi laktosa pada orang dewasa terjadi karena enzim laktase tak lagi diproduksi sebanyak dulu
Table of Content
Mengonsumsi puding susu usai makan malam bisa jadi pilihan makanan penutup yang menggiurkan. Namun, jika setiap kali usai mengonsumsi produk olahan susu perut terasa nyeri, bisa jadi itu tanda-tanda alergi laktosa.
Advertisement
Hal ini bisa terjadi pada siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tak menghasilkan enzim laktase yang perannya adalah mencerna laktosa.
Baca Juga
Bagi orang dewasa, lebih dari 70% orang tidak lagi memproduksi enzim laktase. Konsekuensinya, mereka kerap mengalami intoleransi laktosa.
Untuk membedakan dengan penyakit pencernaan lainnya, penting untuk mengetahui gejala dan tanda alergi laktosa.
Biasanya, reaksi tubuh atas alergi laktosa terjadi hanya selang beberapa jam setelah mengonsumsi produk olahan susu.
Berikut beberapa gejala dan tanda alergi laktosa:
Seseorang dikatakan mengalami diare apabila buang air besar dengan frekuensi sangat sering (lebih dari 5 kali) dan cair dalam sehari. Intoleransi laktosa menyebabkan diare karena volume air di usus besar meningkat.
Gejala ini lebih umum terjadi pada bayi dan anak-anak ketimbang orang dewasa, terlebih jika mereka mengonsumsi 750 ml hingga 1 liter susu yang tidak bisa dicerna maksimal.
Proses fermentasi laktosa di usus besar meningkatkan volume gas di perut. Seberapa banyak? Bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain.
Menariknya, orang yang buang angin karena alergi laktosa tidak akan berbau karena dihasilkan dari proses cerna protein, bukan karbohidrat.
Tak hanya diare, orang yang alergi laktosa bisa mengalami hal sebaliknya yaitu konstipasi. Meski demikian, diare lebih umum menjadi tanda-tanda alergi laktosa.
Dalam hal ini, konstipasi terjadi karna bakteri di usus besar memproduksi gas metan. Gas inilah yang membuat pencernaan jadi lebih lambat dan buang air besar tidak lancar.
Berikutnya adalah gejala alergi laktosa yang paling umum, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa, asam dan gas dalam perut akan bertambah.
Hal ini menyebabkan perut terasa nyeri hingga kram. Titik nyeri biasanya di bagian bawah perut.
Selain beberapa gejala di atas, tanda-tanda umum alergi laktosa lainnya bisa berupa sakit kepala, hilang konsentrasi, nyeri sendi, hingga masalah buang air kecil.
Meski demikian, perlu pemeriksaan lebih detil untuk memastikan bahwa tidak ada penyakit lain di waktu bersamaan yang menyebabkan gejala-gejala tersebut.
Alergi susu sebenarnya tidak berhubungan dengan intoleransi laktosa, namun keduanya bisa terjadi bersamaan dengan gejala yang serupa.
Untuk mengetahui pasti diagnosisnya, periksakan gejala dan tanda-tanda alergi laktosa Anda pada dokter.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gejala dehidrasi antara satu orang dengan yang lain berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya. Beberapa gejala dehidrasi yang umum terjadi meliputi kulit terasa kering, pusing, mengantuk, kelelahan, kurang energi, mudah tersinggung, hingga pingsan.
Terlambat menstruasi adalah masa menstruasi yang tidak datang lebih dari 35 hari. Umumnya ini adalah pertanda kehamilan jika Anda melakukan hubungan seksual sebelumnya.
Sembelit? Cara melancarkan BAB tidak melulu harus dengan minum obat pencahar. Makan apel juga bisa jadi cara yang bagus untuk mengatasi susah BAB.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved