logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Peduli Kesehatan Mental, Kenali Perilaku Agresi dan Cara Mengendalikannya

open-summary

Agresi adalah perilaku kasar akibat perasaan marah yang mengakibatkan kerusakan fisik maupun psikis. Ini bisa berdampak buruk pada kondisi mental, sosial, ekonomi, bahkan memicu penyakit kronis.


close-summary

21 Mei 2022

| Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

perilaku agresi

Merusak barang adalah salah satu tanda perilaku agresi

Table of Content

  • Apa itu agresi?
  • Dampak perilaku agresi
  • Jenis perilaku agresi
  • Bentuk-bentuk agresi
  • Cara mengendalikan perilaku agresi

Pernahkah Anda merasa sangat marah dan ingin melampiaskannya kepada orang lain atau benda di sekitar? Bisa jadi Anda mengalami perilaku agresi. Agresi adalah bentuk perilaku agresif yang membahayakan kesehatan fisik, mental, dan bisa merugikan orang lain. 

Advertisement

Simak ulasan lengkap mengenai perilaku agresi dan cara mengendalikannya berikut ini. 

Apa itu agresi?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, agresi adalah perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan atau tujuan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda. 

Dalam ilmu psikologi, istilah agresi mengacu pada perilaku yang mengakibatkan kerusakan fisik dan psikologis pada diri sendiri, orang lain, atau objek di lingkungan.

Jika disimpulkan, agresi adalah bentuk perilaku agresif yang berpusat pada tindakan merusak dan menyakiti, baik secara fisik maupun mental. 

Dampak perilaku agresi

Mungkin sebagian dari Anda pernah melakukan tindakan agresi. Namun, ketika sudah sering terjadi dan menjadi ekstrem, ini mungkin merupakan tanda adanya gangguan kesehatan mental. 

Tak hanya itu, perilaku agresi bahkan bisa menyebabkan gangguan kesehatan kronis.

Sebuah penelitian terbitan SAGE Journals menyatakan bahwa ada hubungan antara kemarahan dengan peradangan kronis yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit kardiovaskuler

Meski begitu, hingga kini belumlah jelas apakah kemarahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kondisi tersebut. Atau, justru kondisi tersebutlah yang membuat seseorang menjadi lebih sulit untuk mengelola emosi intens, seperti kemarahan dan agresi.

Selain kondisi fisik dan mental, perilaku agresi juga berdampak buruk bagi hubungan Anda dengan pasangan, keluarga, atau rekan kerja. 

Korban tindakan agresi akan merasa mengalami perlakuan yang membahayakan, sehingga akhirnya menjauhi atau mengakhiri hubungan dengan pelaku agresi. Di sisi lain, pelaku agresi pada akhirnya akan merasa lebih stress dan terasing dari orang lain.

Jenis perilaku agresi

Ada dua jenis perilaku agresi yang sama-sama merugikan, yaitu agresi impulsif dan agresi instrumental. 

1. Agresi impulsif

Agresi impulsif, dikenal juga dengan agresi afektif atau reaktif. Ini ditandai dengan emosi yang sangat kuat. 

Penyebab agresi impulsif adalah kemarahan yang memicu sistem respons ancaman akut di otak. Jenis agresi ini tidak direncanakan dan bisa muncul tiba-tiba serta tidak terkendali. 

Contoh perilaku agresi impulsif adalah Anda berteriak atau memaki pengendara lain saat ada kendaraan menyalip mobil Anda. 

2. Agresi instrumental 

Agresi instrumental, dikenal juga dengan agresi predator. Jenis agresi ini mengacu pada perilaku yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.  Jenis agresi ini umumnya melibatkan lebih banyak perhitungan, tujuan, tetapi tidak kehilangan kendali.

Contoh perilaku agresi instrumental adalah penyerangan hingga menyakiti orang lain dalam tindakan perampokan. 

Bentuk-bentuk agresi

Bentuk perilaku agresi biasanya berupa suatu tindakan yang bertujuan menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis. 

Berikut ini bentuk-bentuk agresi yang perlu Anda waspadai:

  • Fisik, yakni adanya kontak fisik yang merugikan, seperti memukul, menendang, merusak, hingga menusuk
  • Verbal, yakni menyakiti melalui lisan, seperti berteriak, mengejek, menghina 
  • Relasional, yakni tindakan yang bertujuan merusak hubungan orang lain, seperti bergosip, bullying, memfitnah, atau berbohong tentang orang lain
  • Pasif-agresif, yakni tindakan yang bertujuan membiarkan bahaya menimpa seseorang dan merugikannya secara tidak langsung, misalnya mengabaikan orang lain dan sarkasme
  • Cyberbullying, yakni perundungan di media sosial 

Jika Anda mengalami salah satu atau tanda perilaku agresi di atas, segera konsultasikan diri Anda ke psikolog atau psikiater. 

BACA JUGA: Pasif-Agresif Bikin Orang Lain Bingung, Kenali Ciri-Cirinya

Cara mengendalikan perilaku agresi

Sebelum berkonsultasi dengan profesional mengenai tanda-tanda agresi yang Anda alami, ada baiknya Anda mencoba mengelola amarah dan mengatasinya dengan cara yang lebih kondusif. 

Beberapa cara mengendalikan perilaku agresi antara lain:

  • Kenali tanda peringatan kemarahan Anda, seperti berkeringat, denyut nadi cepat, atau wajah memerah
  • Cobalah melakukan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, atau relaksasi otot
  • Pusatkan perhatian Anda pada sesuatu yang bisa Anda lihat, cium, dengar, sentuh, atau rasakan
  • Menjauh dari situasi yang menimbulkan kemarahan
  • Olahraga teratur bisa membakar energi berlebih dan meningkatkan hormon kebahagiaan
  • Mencari support system atau dukungan sosial
  • Mengalihkan perhatian Anda pada kegiatan positif, cobalah menemukan hobi yang menyenangkan atau kegiatan yang bermanfaat
  • Mencoba menghilangkan pikiran dan prasangka negatif
  • Belajar untuk menerima dan mengeksplorasi emosi 
  • Belajar tentang mindfulness

Jika dengan cara di atas emosi atau perilaku agresi tidak dapat teratasi, berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater bisa menjadi solusi. Terlebih jika Anda mengalami salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:

  • Agresi atau emosi sering terjadi
  • Menyebabkan masalah dalam hubungan pribadi, sosial, dan profesional
  • Mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-hari
  • Emosi tidak terkendali 

Itulah beberapa hal tentang perilaku agresi yang perlu Anda ketahui. Secara umum, normal bagi manusia untuk marah atau emosi terhadap suatu keadaan. Namun, jika emosi ini mulai sering terjadi dan tak terkendali atau merugikan diri dan orang lain, jangan ragu untuk mendapat bantuan profesional. 

Jika masih ada pertanyaan seputar perilaku agresi dan cara mengendalikannya, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

kesehatan mentalmanajamen amarah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved