Penyebab penyakit kusta sering dianggap sebagai kutukan. Padahal, penyakit yang dikenal dengan sebutan penyakit Hansen ini disebabkan oleh sebuah bakteri.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Apr 2023
Kusta yang tidak diobati dapat berujung pada jari-jari tangan yang buntung
Table of Content
Penyebab kusta sering dianggap berasal dari kutukan. Salah satu penyakit tertua di dunia ini sudah ada sejak zaman peradaban kuno dan paling banyak terjadi di negara-negara dengan iklim tropis, termasuk Indonesia.
Advertisement
Riset dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan ketiga di dunia. Ini berarti, masih banyak kasus kusta yang ditemukan di Indonesia. Oleh sebab itu, kita perlu lebih waspada agar penularan kusta bisa dibendung.
Baca Juga
Kusta bukanlah disebabkan oleh karma dari dosa-dosa di masa lampau. Penyakit yang juga dikenal dengan nama penyakit Hansen ini disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium leprae (M. leprae).
Menurut ahli, bakteri tersebut bisa menyebar melalui percikan air liur atau ingus yang ketika penderita bersin atau batuk. Meski begitu, kusta tidak menular dengan cepat seperti flu atau pilek.
Perlu kontak untuk waktu lama dan berulang-ulang dengan penderita kusta yang tidak menjalani pengobatan, sebelum Anda dapat mengalami penularan penyakit ini. Pasalnya, bakteri M. leprae yang memicu kusta, berkembang biak dengan lamban
Berdasarkan informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), butuh waktu hingga lima tahun sejak seseorang pertama ketularan bakteri sampai ia menunjukkan gejala kusta. Durasi ini disebut sebagai masa inkubasi.
Gejala awal dari penyakit kusta adalah munculnya bercak-bercak berwarna pucat (hipopigmentasi) atau kemerahan pada kulit. Bercak-bercak ini umumnya akan kehilangan indera peraba atau mengalami sensasi mati rasa, yaitu tidak terasa apa-apa ketika disentuh atau bahkan saat terluka.
Semakin lama, jumlah bercak yang muncul akan semakin banyak. Pada beberapa kasus, bisa terbentuk benjolan-benjolan.
Biasanya, orang yang sudah tertular bakteri penyebab kusta, tidak akan langsung mengalami gejala-gejala penyakit kusta. Seperti yang disebutkan sebelumnya, perlu waktu bertahun-tahun sampai seseorang mengalami gejala kusta.
Karenanya, kusta umumnya baru disadari oleh penderita ketika ia telah mengalami komplikasi berupa kecatatan fisik. Pada kondisi ini, kusta memang bisa tetap disembuhkan, namun komplikasi yang sudah terjadi tidak bisa diobati lagi dan akan menyertai penderita seumur hidup.
Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya apakah sakit kusta dapat sembuh secara total atau tidak. Jawabannya adalah bisa!
Penderita kusta sejatinya dapat sembuh sepenuhnya dari penyakit ini, bahkan tanpa mengalami kecacatan fisik. Meski begitu, beberapa syarat di bawah ini sebaiknya diingat:
Sebagian besar kasus kusta terlambat didiagnosis dan ditangani oleh dokter. Pasalnya, banyak orang yang mungkin menganggap remeh gejala awal kusta yang berupa bercak-bercak kulit karena mirip dengan panu atau penyakit kulit lainnya.
Bercak-bercak pertanda kusta juga umumnya tidak terasa gatal atau sakit. Karena itu, gejala awal ini kerap tidak disadari oleh penderita.
Karena penyebab kusta adalah bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk memberantas bakteri dan menyembuhkan penyakit ini. Rifampin, ofloxacin, minocycline, clofamizine, dan dapsone merupakan jenis-jenis antibiotik yang mungkin diresepkan.
Kombinasi jenis antibiotik dan durasi pengobatan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan pada seberapa parah kusta yang diidap oleh seseorang. Penderita kusta sangat dianjurkan untuk mematuhi instruksi dokter dalam aturan meminum antibiotik. Tujuannya adalah memastikan kusta kambuh lagi.
Jangan sekali-sekali berhenti mengonsumsi obat antibiotik tanpa berkonsultasi ke dokter. Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan bakteri yang resistan terhadap antibiotik, sehingga kondisi penderita semakin parah.
Semua orang dapat membantu pencegahan kusta dengan melakukan beberapa hal sederhana. Berikut contohnya:
Dengan mengetahui penyebab kusta berikut pengobatan dan pencegahannya, wawasan Anda diharap menjadi lebih terbuka. Penyakit kusta bisa disembukan dan dicegah.
Jika Anda mendapati seseorang yang menunjukkan gejala-gejala kusta, jangan langsung menjauhi atau mengucilkannya tanpa penanganan medis. Karena nyatanya, penderita kusta masih memiliki harapan untuk sembuh dari penyakit tersebut.
Segera bawa ia ke dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai. Dengan ini, risiko penularan juga bisa ditanggulangi.
Advertisement
Ditulis oleh Grace Ratnasari
Referensi
Artikel Terkait
Panu terjadi akibat infeksi jamur pada kulit. Gejalanya berupa kemunculan bercak putih pada kulit. Biasanya diatasi dengan salep panu atau obat antijamur. Namun, terdapat beberapa pilihan lain sebagai obat menghilangkan panu yang membandel.
7 Mei 2019
Bakteri salmonella adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya diare. Meski umumnya ringan, salmonella juga bisa menyebabkan infeksi serius. Padahal, bakteri ini sangat mudah ditemukan di makanan yang kita santap sehari-hari.
25 Apr 2023
Kandungan skincare yang berbahaya umumnya ada dalam produk kecantikan yang tidak lulus uji BPOM. Anda perlu berhati-hati karena kandungan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
6 Des 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved