Moon face adalah kondisi wajah terlihat bengkak yang umumnya disebabkan oleh obesitas ataupun Cushing syndrome. Tak perlu khawatir, moon face dapat diobati.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Apr 2023
Moonface adalah penyakit yang bisa membuat wajah Anda bengkak, layaknya bentuk bulan yang bulat.
Table of Content
Pernahkah Anda mendengar penyakit yang bisa membuat wajah seseorang terlihat bulat, layaknya bulan? Dalam dunia medis, hal ini dikenal dengan sebutan moon face atau moon facies. Moon face adalah kondisi medis yang bisa berdampak buruk pada kepercayaan diri pengidapnya.
Advertisement
Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa moon face bisa terjadi? Sebenarnya, moon face muncul saat lemak ekstra, tertumpuk di bagian sisi wajah seseorang. Akibatnya, wajah seseorang bisa membengkak dan berbentuk bulat. Bagaimana penjelasannya secara lebih lanjut?
Jika wajah seseorang terlihat bulat, atau bengkak, maka tentu saja, rasa percaya diri akan menurun. Bisa jadi, penderitanya malu untuk bersosialisasi atau sekeadar ke luar rumah.
Penyakit moon face adalah kondisi medis yang bisa disebabkan oleh obesitas ataupun sindrom cushing. Itulah sebabnya, orang-orang sering menyebutnya sebagai Cushingoid.
Pelepasan hormon kortisol tinggi, juga bisa menjadi penyebab dari moon face. Kondisi ini disebut juga dengan hyperadrenocorticalism atau hypercortisolism. Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal, yang ada di atas ginjal.
Kortisol atau yang juga dikenal sebagai hormon stres, memiliki peran sebagai respons tubuh terhadap stres. Hormon ini sangat penting bagi tubuh. Namun jika kadarnya berlebihan, ada banyak gejala buruk yang bisa dirasakan. Tidak hanya moon face, tapi juga munculnya jerawat, sakit kepala, tekanan darah tinggi, mudah memar, berat badan bertambah, hingga kulit menipis.
Beberapa hal di bawah ini juga bisa menyebabkan wajah bengkak atau moon face:
Jika beberapa gejala di bawah ini muncul, bisa jadi penyakit moon face sedang Anda rasakan:
Beberapa penyebab lain, juga bisa “mengundang” datangnya hypercortisolism dan gejala moon face, seperti:
Gejala yang ditimbulkan moon face pada tiap orang dapat berbeda-beda pada anak-anak, wanita, ataupun pria.
Tak hanya bagi orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami moon face meskipun perkembangannya lebih jarang jika dibandingkan dengan orang dewasa. Menurut sebuah studi tahun 2019, sekitar 10 persen kasus moon face baru terjadi pada anak-anak. Gejala tambahan yang kerap terjadi pada anak-anak adalah kegemukan, tingkat pertumbuhan yang lebih lambat, dan munculnya tekanan darah tinggi (hipertensi)
Moon face memang lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Bahkan menurut National Institutes of Health (NIH), kondisi moon face bisa terjadi tiga kali lebih banyak pada wanita. Gejala tambahan wanita dengan kondisi moon face adalah tumbuhnya rambut berlebihan pada area-area wajah, leher
dada, perut, paha, dan disertaimenstruasi yang tidak teratur. Dalam beberapa kasus, menstruasi bahkan bisa sama sekali tidak terjadi.
Sama halnya dengan anak-anak dan wanita, pria dengan kondisi moon face juga dapat mengalami beberapa gejala tambahan. Biasanya gejala tambahan yang terjadi pada pria adalah disfungsi ereksi, hilangnya minat seksual, dan penurunan kesuburan.
Penggunaan steroid jangka panjang, seperti prednison, bisa menyebabkan banyak tanda dan gejala, yang sama seperti Cushing syndrome, hingga moon face. Walaupun penggunaan obat steroid jenis ini umum dipakai, banyak dari penggunanya tidak mengetahui penyebab dari pembengkakan wajah yang terjadi.
Prednison tidak hanya menyebabkan lemak berkumpul di sisi wajah (moon face), tapi juga pada belakang leher (buffalo hump). Untuk menghindari moon face, sebaiknya pelajari dosis normal dan jangka waktu rekomendasi penggunaan obat kostikosteroid.
Dosis normal dari obat-obatan kortikosteroid berbeda-beda. Sebagai contoh, obat kortikosteroid jenis prednison, yang sering menyebabkan moon face.
Bagi remaja dan orang dewasa, dosis normal dari prednison oral (sirup dan tablet) adalah 5-200 miligram (mg). Tentu saja, frekuensi Anda dalam mengonsumsinya, harus sesuai dengan anjuran dokter.
Untuk anak-anak, dosisnya sangat beragam, tergantung dari usia, berat badan, dan harus di bawah anjuran dokter.
Moon face adalah salah satu gejala paling umum, dari penggunaan steroid. Jangka waktu dan dosis penggunaan steroid, mampu memengaruhi risiko munculnya moon face dan gejala Cushing syndrome.
Gejala moon face biasanya akan muncul akibat dari penggunaan steroid oral jangka panjang. Dalam kasus yang langka, penggunaan steroid dengan cara disuntik atau dihisap, juga bisa menyebabkan gejala seperti moon face.
Cara terbaik untuk mengobati moon face ialah mengurangi dosis steroid yang sedang dikonsumsi, atau bahkan berhenti mengonsumsinya. Namun, Anda tidak diperkenankan melakukan ini sendirian. Harus ada arahan dari dokter, yang bisa memberikan solusi terbaik, untuk mengobati moon face.
Kalaupun Anda harus tetap mengonsumsi steroid, dokter biasanya akan menyarankan dosis terendah. Sebab, mengurangi dosis steroid yang dikonsumsi, dapat meredakan gejala moon face. Namun, jika cara ini tetap tidak berhasil dalam menghilangkan moon face, dokter akan memberikan terapi lain untuk mengobatinya.
Di rumah, moon face juga bisa diredakan, dengan cara memberikan kompres dingin pada wajah yang bengkak. Menaikkan bantal, sebagai penyangga kepala saat tidur, juga bisa membantu Anda meredakan wajah bengkak akibat moon face.
Beberapa obat seperti ketoconazole, metotrapone, hingga mitotane, bisa mengontrol produksi kortisol pada kelenjar adrenal, sehingga moon face dapat diatasi. Namun, akan ada beberapa efek samping, akibat dari penggunaan obat-obatan ini, seperti kelelahan, muntah-muntah, sakit kepala, sakit otot, hingga tekanan darah tinggi.
Baca Juga
Jika moon face atau pembengkakan wajah tidak kunjung sembuh, walau sudah menghentikan atau mengurangi menggunakan obat-obatan steroid, berkonsultasilah dengan dokter, untuk memeriksa penyebab moon face pada Anda.
Di rumah sakit, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk mengetahui kondisi medis yang bisa menyebabkan moon face. Dengan begitu obat-obatan dan penanangan tepat, bisa diberikan.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
TB MDR dikenal juga dengan sebutan multidrug resistant tuberculosis. TB MDR yang resisten terhadap obat TBC, hampir mirip dengan TB pada umumnya. Kenali penyebab dan ciri-cirinya!
6 Jun 2022
Pernahkah Anda berpikir, apa yang terjadi pada mayat setelah dikubur? Para peneliti menemukan, saat proses dekomposisi, mayat manusia masih bisa bergerak walau sudah meninggal setelah satu tahun.
16 Sep 2020
Munculnya gelembung pasca sunat umumnya normal dan akan pulih dengan sendirinya. Namun, waspadai beberapa tanda gelembung luka sunat infeksi berikut ini.
14 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved