logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Kenali Lebih Jauh Penyakit OCD, agar Anda Tidak Salah Paham

open-summary

OCD adalah obsessive compulsive disorder. Meski merupakan suatu penyakit, OCD lebih sering disematkan sebagai predikat dalam percakapan sehari-hari, untuk orang yang terlalu rapi atau bersih. Padahal, penyakit OCD tidak sesederhana itu.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

8 Agt 2019

Penyakit OCD adalah obsesi ingin menyusun barang sesuai warna dan urutan tertentu

Rasa stres yang muncul apabila barang tidak tersusun sesuai keinginan bisa jadi salah satu gejala OCD

Table of Content

  • Sebenarnya, apa itu OCD?
  • Kenali gejala OCD agar tidak lagi salah paham
  • Lakukan OCD test untuk diagnosis yang pasti

Kabel kusut atau posisi buku yang miring di rak, bisa menjadi pemandangan yang sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selama ini, perasaan tersebut seringkali disebut sebagai obsessive compulsive disorder atau OCD. Tepatkah penggunaan istilah tersebut untuk kondisi di atas?

Advertisement

Sebenarnya, OCD adalah suatu penyakit kejiwaan. Sehingga, untuk menyebut seseorang memiliki penyakit OCD, diperlukan pemeriksaan oleh dokter terlebih dahulu, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Menyukai kebersihan atau susunan yang barang yang rapih, tidak serta-merta membuat seseorang menyandang predikat OCD. Agar tidak terus salah paham, ada baiknya Anda mengenali kondisi ini lebih jauh.

Sebenarnya, apa itu OCD?

OCD adalah suatu bentuk gangguan kecemasan yang membuat penderitanya memiliki pemikiran berulang, mengenai ide atau sensasi (obsesif), sehingga merasa terdorong harus mewujudkan ide tersebut secara berulang (kompulsif).

Sesuai namanya, OCD bisa dijabarkan lebih dalam dengan memahami masing-masing bagiannya, yaitu perilaku obsesif dan kompulsif.

1. Apa itu perilaku obsesif?

Seseorang dengan perilaku obsesif, memiliki pemikiran berulang, impuls (dorongan hati secara tiba-tiba), atau gambaran yang menyebabkan timbulnya emosi-emosi negatif, seperti gangguan kecemasan atau perasaan jijik.

Sebagian besar penderita OCD paham, bahwa hal yang mereka pikirkan sebenarnya tidak masuk akal. Namun, mereka tetap kesulitan untuk menghilangkannya dan kemudian kembali melakukannya.

Contoh perilaku obsesif di antaranya adalah khawatir berlebihan akan terkontaminasi kuman atau bakteri, serta merasa susunan semua barang harus simetris.

2. Apa itu perilaku kompulsif?

Perilaku kompulsif adalah kelanjutan dari perilaku obsesif. Semua hal yang telah dipikirkan secara obsesif oleh penderita OCD, kemudian akan dilanjutkan dengan eksekusi nyata.

Perilaku tersebut dilakukan untuk mengurangi rasa khawatir atau takut yang muncul, akibat pikirannya yang obsesif. Meski mengeksekusi hal-hal tersebut bisa meredakan rasa takut dan cemas, namun dalam waktu singkat, perilaku obesesif akan kembali muncul, dan siklus akan kembali berulang.

Contoh perilaku kompulsif adalah berulang kali mencuci tangan hingga melebihi kebutuhan, karena takut bakteri atau kuman akan menimbulkan penyakit tertentu. Ketakutan ini juga bisa membuat para penderita OCD menghabiskan waktu berjam-jam untuk membersihkan diri atau tempat tinggal mereka.

Baca Juga

  • Mengenal Kepribadian ISFP, Sangat Detail dan Cinta Damai
  • Mengapa Orang Gemar dengan Teori Konspirasi?
  • 8 Manfaat Coffee Break di Sela Bekerja

Kenali gejala OCD agar tidak lagi salah paham

Hanya karena memiliki pikiran obsesif atau kecenderungan menjalani perilaku kompulsif, bukan berarti Anda pasti mengalami OCD. Pada penderita OCD, kedua perilaku tersebut akan disertai dengan stres yang berat, hingga mengganggu aktivitas harian dan hubungan dengan orang-orang sekitar.

Gejala OCD bisa dibedakan sebagai gejala perilaku obsesif dan gejala perilaku kompulsif. Gejala perilaku obsesif pada penyakit OCD yaitu:

  • Takut secara berlebih akan terkontaminasi bakteri dari orang lain
  • Takut melukai diri sendiri atau orang lain
  • Memiliki pemikiran ingin melakukan kekerasan dan membayangkan gambaran kekerasan.
  • Memfokuskan pikiran secara berlebih terhadap hal-hal religius dan moral
  • Ketakutan tidak dapat memiliki atau kehilangan hal yang dibutuhkan
  • Merasa semua hal harus disusun secara simetris
  • Terlalu percaya pada sesuatu yang disebut sebagai keberuntungan atau malapetaka (terlalu percaya takhayul)

Sedangkan, gejala perilaku kompulsif di antaranya:

  • Bolak-balik mengecek ulang sesuatu secara berlebihan
  • Berulang kali menanyakan kabar orang terdekat untuk memastikan mereka aman
  • Mengulang-ulang pembicaraan atau melakukan hal-hal lain untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan
  • Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membersihkan sesuatu
  • Selalu menata barang-barang sesuai dengan keinginannya, karena jika tidak, dirinya akan merasa gelisah
  • Melakukan kegiatan keagamaan secara berlebihan, namun atas dasar rasa takut berlebih
  • Menyimpan barang-barang yang tidak terpakai, seperti koran bekas atau kotak bekas bungkus makanan

Lakukan OCD test untuk diagnosis yang pasti

Untuk mendapatkan diagnosis yang pasti tentang penyakit OCD, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dalam mendiagnosis penderita OCD, dokter akan melihat besarnya pengaruh perilaku obsesif dan kompulsif terhadap kehidupan mereka.

Umumnya, orang dengan OCD memiliki salah satu atau lebih dari gejala OCD seperti di atas. Selain itu, perilaku-perilaku tersebut dilakukan lebih dari satu jam setiap harinya. Tidak cukup sampai di situ, dokter juga akan memeriksa hal-hal seperti:

  • Kesadaran pasien bahwa perilaku yang dijalani, disebabkan oleh diri sendiri, dan bukan karena pengaruh orang lain.
  • Setidaknya, ada satu gejala dari obsesif atau kompulsif yang masuk dalam kategori tidak masuk akal dan berlebihan.
  • Perilaku obsesif dan kompulsif yang membuat penderitanya mengalami stres berat dan berpengaruh besar ke kehidupan dan pekerjaan sehari-hari

Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan, di antarnya:

  • Apakah Anda sering bersih-bersih?
  • Apakah Anda sering bolak-balik mengecek sesuatu?
  • Apakah ada sesuatu di pikiran yang sebenarnya ingin Anda hilangkan, namun tidak bisa?
  • Apakah Anda memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan sesuatu?
  • Apakah Anda khawatir saat ada susunan barang yang tidak sesuai dengan keinginan diri sendiri?
  • Apakah Anda merasa amat sangat marah atau sedih ketika ada sesuatu yang berantakan?
  • Apakah perilaku ini mengganggu kehidupan Anda sehari-hari?

Memahami lebih jauh arti OCD, bisa membuat Anda tidak lagi salah kaprah akan kondisi ini. Gangguan OCD adalah kondisi kejiwaan yang perlu diobati dan diperiksakan ke dokter. Sehingga, apabila merasa mengalami gejala yang sama dengan di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.

Advertisement

gangguan mentalmasalah kejiwaangangguan kecemasangeneralized anxiety disorder

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved