Gejala sipilis wanita harus segera dikenali sebelum penyakit ini berkembang menjadi lebih parah, dan berujung pada kematian. Sipilis juga bisa menular dari ibu ke bayi di dalam kandungan, dan berisiko membuat janin menjadi buta bahkan meninggal dunia.
3.28
(32)
24 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala sipilis pada wanita salah satunya bisa muncul di vagina
Table of Content
Sipilis atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang muncul karena infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga sering disebut sebagai raja singa ini bisa terjadi pada pria maupun wanita. Pada sipilis wanita, penularan bisa terjadi dari ibu ke janin saat hamil, atau pada bayi saat proses persalinan.
Advertisement
Penyakit ini terbagi menjadi empat fase, yaitu fase primer, sekunder, laten, dan tersier. Masing-masing fasenya bisa menimbulkan gejala yang berbeda. Sipilis bisa menular ke orang lain saat berada di fase primer dan sekunder.
Penularannya bisa terjadi melalui kontak seksual, seperti saat berhubungan seksual secara vaginal, anal, maupun oral. Jika tidak segera diobati dan penyakit berkembang hingga fase laten, maka sipilis bisa membahayakan nyawa penderitanya.
Anda perlu mengetahui gejala sipilis wanita sejak awal kemunculannya agar infeksi ini bisa segera diobati. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa saja terlihat hilang dengan sendirinya, namun pada kenyataannya, bakteri sipilis hanya “tertidur” di tubuh dan suatu saat bisa menimbulkan gejala dan komplikasi yang jauh serius.
Berikut ini gejala sipilis pada wanita di setiap fasenya yang perlu Anda ketahui:
Pada sipilis fase primer, luka-luka di kulit akan mulai muncul. Luka ini biasanya akan muncul 10-90 hari setelah Anda pertama kali terpapar bakteri penyebabnya. Rata-rata, fase primer akan mulai terjadi 3 minggu setelah paparan.
Luka akibat sipilis menyerupai sariawan, berbentuk bulat, berkuran kecil, dan tidak terasa sakit. Pada sipilis wanita, luka ini biasanya muncul di area:
Pada fase ini, Anda sudah bisa menularkan sipilis pada orang lain. Luka tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-6 minggu. Namun, jika pada fase pertama ini Anda tidak merawat sipilis yang terjadi, penyakit ini akan masuk ke fase kedua atau fase sekunder.
Pada fase sekunder, tanda-tanda infeksi sudah tidak hanya terlihat di organ reproduksi wanita sebagai tempat terjadinya penularan, tapi sudah meluas ke organ lainnya. Gejala yang muncul pada fase sekunder antara lain:
Di fase ini, sipilis masih bisa menular lewat kontak dengan luka di vagina, rongga mulut, atau pun anus. Sama seperti fase primer, gejala sipilis wanita di fase sekunder pun bisa hilang dengan sendirinya. Namun jika tidak diobati, penyakit ini tidak akan sembuh dan maju ke fase berikutnya, yaitu fase laten.
Fase laten disebut juga sebagai fase inaktif. Sebab pada fase ini, orang yang mengalami sipilis tidak akan merasakan gejala apapun, meski bakteri penyebabnya masih berdiam di dalam tubuh.
Fase laten sudah dimulai sejak fase primer dan sekunder selesai, dan bisa bertahan selama bertahun-tahun. Pada fase ini, sipilis wanita tidak menular. Namun pada tahun pertama fase laten, gejala fase sekunder bisa muncul pada beberapa wanita. Ketika gejala muncul, sipilis pun bisa menular.
Fase laten bisa berlanjut menjadi fase akhir yaitu fase tersier, apabila pengobatan tidak dilakukan untuk mematikan bakteri penyebab sipilis yang berdiam di tubuh.
Pada fase akhir ini, infeksi sipilis yang ada di tubuh sudah bisa merusak organ vital, temasuk otak, hati, mata, jantung, saraf, hingga pembuluh darah. Penyakit ini juga sudah mulai merusak tulang dan persendian.
Sipilis fase tersier bisa menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya bagi tubuh, seperti:
Pada kondisi yang sudah sangat parah, sipilis pada wanita bisa menyebabkan kematian.
Sipilis yang berkembang hingga fase tersier sebenarnya sangat jarang terjadi. Kondisi ini hanya akan muncul apabila Anda benar-benar tidak menerima pengobatan dari awal hingga akhir infeksi.
Baca Juga
Untuk mengobati sipilis, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik penisilin. Obat ini dinilai efektif untuk mengatasi sipilis di semua fase. Penisilin biasanya akan diberikan dengan cara disuntikkan langsung. Selain penisilin, obat antibiotik oral lainnya seperti doxycyline atau tetracycline juga bisa menjadi pilihan dokter.
Penisilin juga aman diberikan pada ibu hamil karena tidak membahayakan bagi janin. Jika ibu hamil yang terkena sipilis tidak menerima pengobatan apapun, janin bisa ikut terpapar bakteri dan membuat janin menjadi buta atau bahkan meninggal dunia.
Pengobatan dengan penisilin akan membunuh bakteri sipilis yang ada di tubuh dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut. Namun, langkah ini tidak akan mengembalikan fungsi organ yang sudah terlanjur rusak.
Apabila Anda merasa memiliki gejala-gejala sipilis di atas, segeralah periksakan diri ke dokter. Jangan sampai kondisi ini berkembang menuju fase terakhir yang bisa membahayakan nyawa.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Herpes genital adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh kontak seksual dengan penderita. Namun tenang, terdapat beberapa upaya pencegahan herpes genitalis yang bisa Anda lakukan.
Kenali perbedaan HIV dan AIDS agar tidak keliru. HIV dan AIDS masih sering dianggap sebagai satu penyakit yang sama, padahal keduanya berbeda
Bahaya menelan sperma jangan disepelekan. Sebab, kebiasaan ini bisa sangat berbahaya dan berdampak buruk bagi kesehatan apalagi jika pasangan Anda memiliki penyakit seksual yang menular
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved