Gejala anoreksia dapat ditandai dengan bentuk tubuh yang kurus kering dan pembatasan makan yang terlalu ekstrem.
3.25
(8)
30 Agt 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Porsi makan sangat sedikit bisa menjadi salah satu gejala anoreksia
Table of Content
Anda mungkin mengenal anoreksia (anorexia nervosa) sebagai kelainan pola makan. Padahal penyakit ini adalah masalah kejiwaan yang serius. Untuk itu, penting bagi Anda mengenali penyebab dan gejala anoreksia agar bisa segera ditangani.
Advertisement
Orang yang menderita anoreksia selalu menganggap diri mereka kegemukan, sekalipun mereka sebetulnya sangat kurus. Berat badan mereka bahkan bisa berada pada ambang batas yang membahayakan secara kesehatan.
Saking takutnya untuk gemuk, pengidap anoreksia akan menimbang berat badannya berkali-kali, sangat membatasi asupan makanan, terus berolahraga, dan menggunakan obat pelangsing secara berlebihan.
Sebagian besar penderita anoreksia adalah remaja dan dewasa muda. Namun kondisi ini bisa menimpa siapa saja.
Dibanding penyakit jiwa lain, anoreksia menyumbang angka kematian paling tinggi. Pasalnya, penderita bisa meninggal dunia karena kelaparan, kurang gizi, maupun bunuh diri. Karena itu, gejala anoreksia harus dikenali secepatnya.
Anoreksia adalah kondisi yang kompleks karena melibatkan kondisi fisik maupun pola pikir (kondisi psikologis) yang menyimpang dari penderitanya. Oleh karena itu, gejala anoreksia juga harus dilihat secara menyeluruh.
Gejala anoreksia yang biasanya dialami oleh penderita meliputi:
Seiring kondisinya bertambah parah, penderita anoreksia juga akan mengalami komplikasi fisik berikut:
Penyebab anoreksia tidak dapat dipastikan hingga sekarang. Tapi kelainan jiwa ini biasanya menurun dalam keluarga.
Dengan kata lain, Anda memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami anoreksia jika memiliki orangtua atau saudara kandung yang juga menderita penyakit yang sama.
Selain itu, faktor psikologis, lingkungan, dan sosial juga memainkan peran penting. Risiko anoreksia akan lebih tinggi apabila:
Baca Juga
Jika Anda memiliki faktor risiko di atas, ada baiknya Anda juga mencermati gejala-gejala anoreksia sebagai bahan evaluasi diri. Terutama bila Anda juga sering merasakan hal-hal di bawah ini:
Umumnya anorexia nervosa dialami oleh wanita. Gangguan jiwa ini juga dapat menimpa individu dari berbagai usia, tap lebih sering terjadi pada remaja, dan jarang dialami oleh mereka yang usianya di atas 40 tahun. Selain jenis kelamin dan usia, sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami anorexia nervosa adalah:
Lingkungan keluarga yang tidak harmonis menjadi salah satu faktor risiko anorexia nervosa karena komunikasi yang kurang baik, sering bertengkar, dan sulit mengatasi konflik rumah tangga.
Pernah mengalami peristiwa yang menyebabkan trauma, seperti diperkosa atau mengalami perundungan (bullying) terkait berat badan atau bentuk tubuh.
Anorexia nervosa umumnya terjadi pada seseorang yang memiliki masalah psikologis tertentu, seperti sulit mengungkapkan perasaan, tidak menyukai bentuk tubuh sendiri, rendah diri, menerapkan standar tinggi pada bentuk tubuh (perfeksionis), serta mudah merasa cemas, kesepian, depresi, dan marah.
Beberapa kasus anorexia nervosa dikarenakan ingin memenuhi standar bentuk tubuh dari masyarakat. Anggapan dan tekanan di masyarakat bahwa bentuk tubuh yang langsing adalah sempurna.
Sesorang yang lahir prematur, memiliki berat lahir rendah, atau terlahir kembar juga berisiko mengalami anorexia nervosa.
Selain faktor diatas, ketidakseimbangan kimia otak yang mengatur rasa lapar, adanya riwayat anoreksia dalam keluarga, dan terlalu banyak diet juga sangat berpengaruh. Memakai pakaian berlapis agar orang tidak bisa melihat bentuk tubuhnya.Penderita anoreksia biasanya akan mengelak jika dirinya disebut menderita kelainan jiwa ini. Pasalnya, mereka merasa tidak ada yang salah dengan perilaku mereka.
Padahal, orang yang menunjukkan gejala anoreksia harus segera diajak ke dokter spesialis jiwa atau psikolog guna menghentikan kebiasaan maupun memperbaiki pola pikir tersebut. Apabila menyadari ada orang terdekat yang menjalani diet tidak sehat, serta selalu mengeluhkan berat badan dan penampilannya, sebaiknya Anda melakukan pendekatan personal.
Untuk itu, Anda harus mengambil langkah persuasif bertahap untuk meyakinkan penderita anoreksia agar mau diobati. Dengan pengobatan yang tepat, anoreksia bisa disembuhkan.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Fandom adalah komunitas berisi para fans berat yang benar-benar merasa memiliki kedekatan emosional dengan sang idola. Apakah Anda salah satunya?
Pernahkah Anda mengalami sudah ingat di otak namun yang terucap di mulut hanya hurufnya saja? Fenomena otak dan mulut tidak sinkron ini disebut lethologica.
Eksibisionis artinya kondisi di mana seseorang memiliki dorongan, fantasi dan tindakan untuk memperlihatkan alat kelaminnya pada orang asing tanpa persetujuan orang tersebut. Penyimpangan ini seringkali meresahkan masyarakat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Dijawab oleh dr. Karlina Lestari
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved