Efek tembakau gorila dapat menyebabkan penggunanya halusinasi, merasa senang berlebihan, mual dan muntah, hingga black out. Penggunaan yang terlalu banyak bisa memicu sejumlah masalah kesehatan.
9 Agt 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Efek tembakau gorila bisa berbahaya bagi tubuh
Table of Content
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang merupakan masalah yang marak terjadi di Indonesia, termasuk penggunaan tembakau gorila atau ganja sintetis. Beberapa waktu lalu, komedian Fico Fachriza ditangkap polisi terkait pemakaiannya.
Advertisement
Berbeda dari tembakau biasa pada rokok, tembakau gorila disebut-sebut bisa menimbulkan sensasi nge-fly pada pemakainya. Namun, ada sederet masalah kesehatan yang berisiko terjadi akibat penggunaan narkotika ini.
Dilansir dari laman resmi BNN, tembakau gorila adalah jenis tembakau yang bisa menimbulkan efek mirip dengan ganja atau ekstasi ketika digunakan. Ini merupakan campuran bahan kimia industri dan tembakau.
Terdapat beberapa nama lain dari rokok gorila, di antaranya Hanoman, Sun Go Kong, Natareja, dan lainnya.
Berdasarkan testimoni para pemakainya, rasa nge-fly dari penggunaan jenis tembakau ini seperti tertimpa gorila karena membuat tubuh mereka kaku tidak bisa bergerak.
Bentuk tembakau gorila mirip seperti tembakau pada umumnya. Namun, efek yang diberikannya disinyalir lebih kuat daripada ganja alami.
Tembakau gorila bisa dicampur dengan tembakau rokok, kemudian dilinting seperti menggunakan ganja dan diisap.
Karena dianggap sebagai alternatif ganja, harganya tentu jauh lebih mahal dari tembakau rokok biasa, yaitu sekitar ratusan ribu rupiah per gramnya.
Walaupun peredarannya sempat bebas karena belum ada hukum yang mengatur, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengeluarkan Permenkes No.2 tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, memasukkan tembakau gorila ke dalam narkotika golongan 1.
Zat-zat yang termasuk dalam golongan 1 hanya boleh digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alhasil, pengguna ataupun pengedar sinte (ganja sintetis) dapat dikenai sanksi pidana.
Baca Juga
Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan oleh BNN, tembakau gorila mengandung ganja sintetis, yaitu 5-Fluoro ADB (Cannabinoid sintetik).
Zat ini dianggap berbahaya setelah ada 10 kasus kematian di Jepang, di mana para korban mengalami asfiksia (kekurangan oksigen dan meningkatnya akumulasi karbon dioksida dalam tubuh) akibat mengisap rokok dengan kandungan tersebut.
Selain itu, di dalamnya terkandung AB-CHMINACA, FUB-AMB, THC, dan beberapa varian lainnya yang berbahaya bagi tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Berikut adalah beberapa efek tembakau gorila yang dapat dirasakan ketika mengonsumsinya.
Walaupun dosis yang digunakan sangat rendah, efek samping tembakau gorila bisa terasa sangat kuat sehingga Anda harus menghindari penggunaannya.
Sementara itu, berikut adalah risiko penyakit yang dapat terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi sinte.
Itulah beberapa efek tembakau gorila yang harus diwaspadai. Penggunaan rokok gorila secara teratur dapat mengakibatkan peningkatan toleransi sehingga Anda harus menggunakannya lebih banyak untuk merasakan efeknya.
Selain itu, Anda dapat menjadi ketergantungan secara fisik dan psikologis. Ketika berhenti menggunakannya, gejala putus obat atau sakau bisa terjadi. Kondisi tersebut dapat ditandai dengan sakit kepala, kecemasan, depresi, dan mudah marah.
Oleh sebab itu, jauhkan diri dari penggunaan obat-obatan terlarang. Pahami bahwa menggunakannya dapat berdampak buruk bagi kehidupan Anda.
Sementara itu, jika memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Withdrawal syndrome adalah gejala yang terjadi saat seseorang berhenti menggunakan zat tertentu, umumnya obat-obatan terlarang (NAPZA). Kondisi ini bisa bahaya dan memerlukan penanganan medis.
Gerakan terapi vertigo bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Meski demikian, sebaiknya Anda minta dicontohkan terlebih dahulu gerakan-gerakan tersebut oleh dokter yang menangani Anda.
Gangguan psikotik adalah gangguan yang umumnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti mood sulit ditebak, menarik diri dari pergaulan sosial, dan tidak ada minat dengan hal-hal di sekitar. Penderita gangguan psikotik umumnya tidak dapat memisahkan antara realita dan halusinasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved